Punya Rencana Liburan? Hati-Hati Demam Kuning
Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang sudah menyusun rencana untuk liburan, rasanya pasti sudah enggak sabar deh menunggu hari liburan datang. Eits, namun sebelum liburan, kamu perlu tahu dulu bahwa ada bahaya demam kuning yang mengintai selama kamu liburan. Demam yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk ini umumnya ditemukan di wilayah Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Para turis yang mengunjungi daerah tersebut berisiko tinggi terkena demam kuning. Jadi, supaya kamu bisa terhindar dari penyakit ini, yuk ketahui lebih lanjut tentang demam kuning.
Apa Itu Demam Kuning?
Demam kuning atau yellow fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari genus Flavivirus yang disebarkan melalui nyamuk sebagai perantaranya. Umumnya, jenis nyamuk pembawa virus demam kuning adalah Aedes aegypti yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Nyamuk ini paling banyak ditemukan di area tropis dan bahkan bisa berkembang biak di air bersih sekalipun. Nyamuk ini mendapatkan virus demam kuning dari manusia atau monyet yang terinfeksi demam kuning, dan kembali menyebarkan virus tersebut ke orang lain yang digigitnya. Penyebaran ini paling banyak terjadi pada waktu senja hingga fajar karena pada waktu-waktu tersebutlah nyamuk Aedes aegypti sangat aktif.
Gejala Demam Kuning
Gejala utama demam kuning adalah demam tinggi disertai mata dan kulit yang semakin menguning akibat penurunan fungsi hati. Namun, gejala tersebut tidak langsung dirasakan pengidap setelah terinfeksi. Umumnya, ada tiga fase demam kuning yang akan dialami pengidap:
- Fase Inkubasi. Fase ini berlangsung selama 1—3 hari setelah terinfeksi dan pengidap biasanya belum mengalami gejala apapun.
- Fase Akut
Pengidap demam kuning akan memasuki fase akut di hari ketiga atau keempat setelah terinfeksi dan mulai merasakan gejala-gejala berupa demam, pusing, mata atau wajah memerah, nafsu makan menurun, nyeri otot, mual dan muntah.
Namun, gejala-gejala tersebut akan menghilang saat fase akut berakhir. Secara umum, pengidap akan sembuh setelah melewati fase ini. Walaupun begitu, pengidap disarankan untuk tetap berhati-hati karena sekitar 15—25 persen orang yang terinfeksi demam kuning dapat memasuki fase ketiga yang lebih berisiko dan dapat berujung kematian.
- Fase Toksik
Pada fase ini, pengidap mengalami gejala-gejala demam kuning yang lebih serius, antara lain:
- Kulit dan bagian putih mata menguning
- Nyeri perut
- Muntah dan kadang disertai dengan bercak darah
- Mimisan, gusi berdarah, dan pendarahan dari mata
- Denyut jantung melambat
- Gagal hati
- Jumlah urine berkurang dan gagal ginjal
- Penurunan fungsi otak, kejang, hingga koma
Pencegahan Demam Kuning
Mengingat ada banyak dampak buruk yang bisa disebabkan demam kuning, kamu disarankan untuk melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan ke area yang berpotensi menyebarkan demam kuning, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia. Bahkan, beberapa negara juga mengharuskan para turis untuk memiliki sertifikat imunisasi sebelum memasuki negara tersebut.
Kamu bisa melakukan vaksinasi minimal sepuluh hari sebelum waktu keberangkatan. Satu dosis vaksin demam kuning bisa bertahan minimal hingga 10 tahun. Wanita hamil, anak di bawah usia dua tahun atau orang yang memiliki imunitas yang rendah juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi untuk mencegah tertular virus demam kuning.
Selain dengan mendapatkan vaksinasi, risiko demam kuning juga bisa diminimalisir dengan cara melindungi diri dari gigitan nyamuk. Berikut cara-caranya:
- Gunakan baju berlengan panjang dan celana panjang
- Oleskan losion anti-nyamuk saat ingin beraktivitas di luar ruangan
- Hindari beraktivitas di luar ruangan, terutama pada sore hari hingga subuh
- Pilih tempat tinggal yang memiliki jendela yang diberi kawat nyamuk dan ada pendingin ruangan
Bila kamu mengalami gejala-gejala demam kuning, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin agar tidak sampai memasuki fase toksik. Kamu juga bisa membeli obat-obatan yang kamu butuhkan di Halodoc. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order saja lewat fitur Apotik Antar, dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan