Punya Pasangan Bipolar, Ini 6 Cara Menghadapinya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Desember 2019
Punya Pasangan Bipolar, Ini 6 Cara MenghadapinyaPunya Pasangan Bipolar, Ini 6 Cara Menghadapinya

Halodoc, Jakarta – Salah satu jenis gangguan kejiwaan, bipolar adalah kondisi yang membuat pengidapnya mengalami perubahan mood yang ekstrem. Memiliki pasangan dengan kondisi ini tentu saja sulit, dan memerlukan cara khusus untuk menghadapinya. Sebab perilaku yang ditunjukkan pengidap bipolar bisa sulit ditebak. 

Itulah sebabnya banyak hubungan yang kandas karena tidak tahu bagaimana cara menghadapi sang pasangan yang mengidap kondisi ini. Di satu sisi bisa saja menjadi sebuah tantangan, tetapi di sisi lain hal ini dapat sangat melelahkan. Meski tidak bisa mengatur emosi pasangan ketika sedang berubah moodnya, bukan berarti tidak mungkin untuk tetap menjalani hubungan dengan pasangan yang punya bipolar, lho.

Baca juga: Bipolar Disorder Terjadi karena Faktor Genetik?

Agar hubungan tetap langgeng dan harmonis, berikut cara yang bisa kamu coba lakukan saat menghadapi pasangan yang bipolar:

1. Pelajari tentang Bipolar

Untuk bisa menghadapi pasangan yang bipolar, kamu pertama-tama perlu mempelajari tentang gangguan ini terlebih dahulu. Dengan mempelajari bipolar, kamu dapat lebih memahami apa yang dirasakan oleh pasangan. Jadilah orang yang berpikiran terbuka dan bisa menerima bahwa gangguan mental bukanlah hal yang memalukan. Melainkan sebuah penyakit, yang perlu disembuhkan. 

2. Sabar

Perbanyaklah sabar ketika mengetahui bahwa pasangan mengalami gangguan bipolar, jika kamu memang mencintainya dan ingin terus bersamanya. Misalnya, jika kamu dan pasangan sudah merencanakan kencan pada akhir pekan, lalu tiba-tiba gangguan bipolar yang dialaminya kambuh, bersabarlah.  

Ingatlah selalu bahwa kondisi itu disebabkan oleh penyakit yang sedang menggerogoti pasangan, bukan karena kehendaknya. Jika hal seperti itu sering terjadi dan membuat kamu stres, cobalah alihkan pikiran ke hal lain yang menyenangkan dan buat diri menjadi sibuk dengan berbagai aktivitas positif, guna menenangkan pikiranmu.

Baca juga: 7 Mitos Bipolar yang Harus Diketahui

3. Bantu Cari Tahu Pemicunya

Tidak semua pengidap bipolar mengetahui dengan persis apa yang menjadi pemicu gangguan yang diidapnya. Namun, sebagai bentuk perhatian, kamu bisa bertanya padanya apa yang kemungkinan membuatnya jadi seperti itu, bagaimana itu terjadi, dan adakah cara yang bisa ia lakukan untuk mengatasinya.

Jika pasangan sepertinya juga tidak memahami apa yang menjadi pemicu bipolarnya, cobalah tawari untuk meminta bantuan medis atau mendatangi psikolog. Sebagai langkah awal, cobalah minta ia download aplikasi Halodoc, untuk berkonsultasi dengan psikolog lewat chat. Di aplikasi ini, ada banyak psikolog yang siap membantu, sewaktu-waktu ia membutuhkan bantuan.

4. Dukung Proses Pemulihannya

Jika pasangan tampak sudah lebih nyaman untuk berkonsultasi dengan psikolog dan mengaku ingin sembuh, dukunglah proses pemulihannya. Temani ia dalam sesi pengobatan dengan terapisnya. Hal ini mungkin akan sangat berarti bagi pasangan, karena orang yang dicintainya mendukungnya.

Namun, janganlah juga memaksa. Jika kehadiranmu pada sesi terapi justru mengganggu pasangan, sebaiknya jangan memaksa untuk menemaninya. Tanyakan padanya apa yang perlu ia lakukan untuk mendukungnya sembuh dari penyakitnya, dan katakan bahwa kamu akan selalu ada untuknya. 

Baca juga: Mengalami Gejala Bipolar, Kapan Harus Menghubungi Psikolog?

5. Lebih Terbuka pada Pasangan

Jika kamu meminta pasangan untuk terbuka padamu tentang gangguan yang dialaminya, kamu pun harus terbuka padanya. Cobalah untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan ketika ia sedang mengalami perubahan episode mood. Tentu saja kamu harus memilih kata-kata yang lembut dan tidak menyinggung perasaannya. Timbulkanlah kesan bahwa kamu sangat peduli padanya dan merasa sedih ketika bipolarnya kambuh.

6. Minta Bantuan Orang Lain

Jika kamu sudah merasa sangat jenuh dan stres menghadapi pasangan yang bipolar, cobalah cari bantuan orang lain, seperti teman atau keluarga. Bicarakan pada mereka tentang masalah ini. Jika mereka memberi saran yang positif, kamu bisa mengikutinya.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2019. How can bipolar disorder affects relationships?
Healthline. Diakses pada 2019. Guide to bipolar disorder and relationships.