Puasa Sehat Tingkatkan Imun Pengidap TBC, Begini Cara Kerjanya
Halodoc, Jakarta – Momen puasa Ramadan sering dikaitkan dengan kesehatan yang meningkat, salah satunya adalah membaiknya imun tubuh pengidap TBC. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan selama menjalani ibadah puasa, kuman penyebab penyakit tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis berhasil terbunuh secara perlahan.
Pengidap TBC yang menjalani puasa mengalami perubahan pada pola makan dan juga kualitas makanan yang dikonsumsi. Dalam hal ini puasa yang dijalankan bisa disebut sebagai stressor. Perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari membuat tubuh merespons terhadap imun orang dengan TBC. Informasi selengkapnya mengenai puasa dan pengidap TBC bisa dibaca di sini!
Lalu Bagaimana Pengidap TBC Berpuasa?
Ada bermacam respons tubuh yang terjadi saat puasa mulai dari perubahan endokrin, perubahan sistem saraf serta perubahan sistem imun baik seluler maupun humoral. Dengan menjalankan ibadah puasa, sistem imun merespons dan bersiaga secara fisiologis yang ditandai dengan optimalnya kondisi sistem imun pada pengidap TBC.
Kondisi ini menghambat adanya infeksi tuberkulosis pada bagian tubuh yang sehat lainnya. Puasa juga terbukti dapat meningkatkan metabolisme dan pertahanan tubuh. Lantas, bagaimana pengidap TBC berpuasa?
Baca juga: 5 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai
Pengidap TBC masih diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa meskipun harus mengonsumsi obat setiap hari. Caranya dengan mengganti jadwal pengkonsumsian obat. Jika sebelumnya pengidap TBC mengonsumsi obat pada pagi hari, bisa saja selama menjalankan ibadah puasa, mengonsumsi obat pada malam hari atau sesaat sebelum buka puasa.
Selain itu, sebaiknya perhatikan konsumsi makanan yang dikonsumsi pengidap TBC ketika berbuka ataupun sahur. Sebaiknya hindari masalah kekurangan gizi ketika menjalani ibadah puasa. Kekurangan gizi pada pengidap TBC nyatanya dapat membuat penyakit TBC menjadi lebih parah.
Perhatikan asupan nutrisi yang perlu dipenuhi oleh pengidap TBC seperti kalori, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin D, mineral, seng dan selenium. Dengan menerapkan pola makan sehat, nyatanya tubuh akan lebih mudah dalam melawan kuman penyebab tuberkulosis dan keseimbangan gizi mempercepat proses penyembuhan tuberkulosis.
Kebiasaan yang Harus Dihindari Pengidap TBC saat Puasa
Sebaiknya ketika kamu mengidap penyakit TBC, menjalani pola hidup sehat adalah salah satu cara yang perlu kamu lakukan untuk mengurangi risiko penyakit TBC semakin memburuk. Mengonsumsi makanan sehat, melakukan olahraga dengan teratur, memiliki waktu istirahat yang cukup bisa menjadi cara yang kamu lakukan untuk mempercepat penyembuhan tuberkulosis.
Baca juga: Bolehkah Pengidap TBC Berpuasa?
Jangan lupa untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat memperburuk kondisi penyakit. Sebaiknya saat bulan puasa, batasi pengonsumsian minuman yang mengandung soda maupun kafein. Seperti kopi atau teh. Sebaiknya perbanyak air putih agar kesehatan tubuh kamu terjaga. Dengan mengonsumsi air putih, kamu tidak hanya terhindar dari risiko peningkatan penyakit TBC, kamu juga akan terhindar dari dehidrasi dan penyakit lainnya.
Batasi pengonsumsian makanan yang mengandung lemak tinggi, misalnya gorengan atau fast food. Biasanya, gorengan atau fast food sangat praktis untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa, namun, untuk menjaga kesehatan, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan ini ketika berbuka puasa. Hindari juga kebiasan merokok dan asap rokok. Kebiasaan buruk ini juga dapat memperparah keadaan paru-paru kamu.
Baca juga: Jangan Khawatir Sakit, 6 Manfaat Berpuasa
Mengonsumsi makanan sehat bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan sistem imun tubuh. Sistem imun tubuh yang kuat membuat kamu tidak akan mudah terserang penyakit tuberkulosis. Jika kamu memiliki keluhan terhadap kesehatan tubuh, tanyakan langsung di Halodoc!
Referensi:
Centers for Disease Control Prevention. Diakses pada 2021. Basic TB Facts
Research Gate. Diakses pada 2021. Effect of Ramadan Fasting on the Ability of Serum, PBMC and Macrophages from Healthy Subjects to Kill M. Tuberculosis