Psikologi di Balik Poster Lucu Pendemo
Halodoc, Jakarta – Selasa (24/9) kemarin kelompok mahasiswa dari berbagai daerah turun ke jalan dan menjalankan aksi demonstrasi untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan disahkan oleh DPR. Selain dilakukan secara massal, ada hal lain yang menarik perhatian masyarakat pada aksi demonstrasi para mahasiswa di Jakarta.
Baca juga: Yakin Atasi Gas Air Mata dengan Pasta Gigi? Awas, Ini Dampaknya!
Aksi mahasiswa mengundang perhatian karena banyak poster yang menuliskan kalimat-kalimat lucu yang menarik perhatian masyarakat. Mulai dari membahas harga skincare yang mahal, ingin menjadikan kegiatan demo sebagai konten sosial media hingga poster yang menuliskan seorang introvert ikut berdemo terlihat mewarnai aksi para mahasiswa di depan gedung DPR kemarin. Lalu, apakah yang memengaruhi kondisi ini hingga mewarnai aksi demonstrasi para mahasiswa?
Mahasiswa Generasi Z
Jika dilihat, tentu aksi demonstrasi mahasiswa kemarin dengan demonstrasi mahasiswa pada tahun 1998 tentu jauh berbeda. Banyaknya poster yang berisi kalimat-kalimat lucu bahkan memunculkan anggapan masyarakat bahwa aksi yang mereka jalankan tidak serius dan dianggap main-main. Apakah benar?
Mahasiswa yang menjalankan aksi kemarin umumnya jika dilihat dari segi usia, masuk ke dalam generasi Z. Apa generasi Z itu? Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada rentang tahun 1995 – 2010. Artinya, generasi Z pertama saat ini sudah menginjak usia sekitar 21 tahun dan masuk dalam kategori dewasa. Kondisi ini membuat generasi Z dapat memengaruhi kondisi ekonomi, politik, dan kehidupan sosial.
Dilansir dari Psychologi Today, umumnya, anak generasi Z memiliki rasa ingin tahu yang besar, riang, termotivasi, positif dan bersemangat. Tidak hanya itu, generasi Z adalah generasi yang dekat dengan teknologi, salah satunya media sosial. Mereka juga mendapatkan berbagai informasi lebih mudah dibandingkan generasi yang lain.
Nah, poster dengan kalimat-kalimat lucu pada aksi demonstrasi kemarin dapat menjadi salah satu ekspresi generasi Z yang dianggap positif, bersemangat namun tetap ingin berkontribusi terhadap kondisi politik Indonesia saat ini.
Baca juga: 4 Gangguan Mental yang Rentan Dialami Mahasiswa
Selain menunjukkan sikap positif dan damai pada aksinya kemarin, menurut ahli kesehatan jiwa, dr. Andri, SpKJ, poster dengan kalimat lucu pada aksi demonstrasi kemarin menjadi tindakan yang digunakan mahasiswa untuk menarik perhatian. Tidak hanya melalui media elektronik, melainkan media sosial yang saat ini dianggap menyebarkan informasi lebih banyak dan cepat.
Memberikan aspirasi boleh saja, namun tetap harus perhatikan kesehatan diri kamu sendiri agar tidak terjadi situasi buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Emosi yang tidak terkendali dapat sebabkan berbagai gangguan kesehatan, lho! Salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Tidak ada salahnya untuk gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya pada dokter mengenai gejala penyakit yang dialami.
Ketahui Karakteristik Generasi Z Lainnya
Generasi Z juga menjadi salah satu generasi yang cukup kompetitif. Dibandingkan dengan generasi milenial yang lebih senang bekerja secara berkelompok, generasi Z memiliki daya saing yang lebih kuat. Generasi Z adalah kelompok yang menginginkan hasil kerja kerasnya terlihat dengan hasil usahanya sendiri. Ya, generasi ini lebih memilih kerja keras untuk hasil yang terbaik.
Baca juga: Tips Cetak Anak Berprestasi di Era Digital
Dengan daya saing yang cukup tinggi, membuat generasi Z lebih mandiri dibandingkan dengan generasi yang lainnya. Mereka tidak tergantung pada orang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.