Prosedur Diagnosis Arteri Perifer yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Membatasi pengonsumsian makanan mengandung lemak tinggi dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kamu. Banyak gangguan kesehatan yang berdampak pada tubuh ketika tidak menjaga pola makan dan asupan yang masuk dalam tubuh, salah satunya adalah penyakit arteri perifer.
Baca juga: 7 Faktor Risiko Seseorang Terkena Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika aliran darah menuju tungkai tersumbat akibat adanya penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung atau arteri. Penyakit arteri perifer dapat berkembang secara perlahan sehingga penyakit ini tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya. Jika dibiarkan, kondisi ini membahayakan kesehatan seperti kematian jaringan yang menyebabkan proses amputasi pada jaringan yang mati.
Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang kurang dijaga dapat menimbulkan penyakit yang menyebabkan kondisi arteri perifer ini muncul, seperti penyakit hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Gejala Arteri Perifer
Pada awalnya penyakit arteri perifer tidak menimbulkan gejala yang berat. Gejala ringan yang tidak disadari muncul seperti kram, tungkai terasa lebih berat dan rasa nyeri. Nyeri bertambah parah ketika pengidap arteri perifer beraktivitas.
Jika kondisi dibiarkan, pembuluh darah arteri menyempit dan menimbulkan gejala, seperti:
-
Kaki yang terasa dingin dan membiru.
-
Muncul luka di kaki yang tidak kunjung sembuh.
-
Kaki yang mulai menghitam dan membusuk. Kondisi ini disebabkan karena jaringan yang mati dan berpotensi untuk dilakukan proses amputasi.
-
Kerontokan pada bagian bulu kaki.
-
Otot kaki yang mengecil.
-
Pertumbuhan yang lambat pada bagian kuku kaki.
-
Kuku kaki yang menjadi rapuh dan mudah patah.
-
Pada pria akan mengalami kondisi disfungsi ereksi.
Diagnosis Arteri Perifer
Tidak hanya melihat kondisi pasien dari gejala yang dialami, untuk memastikan kondisi kesehatan, dokter perlu melakukan diagnosis untuk memastikan kondisi penyakit arteri perifer.
Pemeriksaan fisik dilakukan pada denyut nadi di tungkai serta pemeriksaan ankle-brachial index (ABI) untuk membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dan lengan. Setelah itu, ada pemeriksaan yang bisa dilakukan seperti:
1. USG Doppler
USG Doppler dapat digunakan untuk memastikan kondisi arteri yang tersumbat pada tungkai melalui gelombang suara.
2. Angiografi
Proses angiografi dilakukan dengan menyuntikan cairan kontras dalam pembuluh darah. Tujuannya agar gambaran pembuluh darah pada hasil pemeriksaan lebih jelas dan detail.
3. Tes Darah
Sampel darah diambil untuk memastikan kadar kolesterol atau gula darah yang menjadi salah satu penyebab penyakit arteri perifer.
Pencegahan Arteri Perifer
Pengobatan diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat penyakit arteri perifer. Setelah gejala yang dialami mereda, diharapkan pengidap arteri perifer kembali beraktivitas sepenuhnya. Ada beberapa jenis obat-obatan dan tindakan operasi yang dilakukan untuk pengobatan kondisi ini.
Ada baiknya melakukan pencegahan agar gejala maupun penyakit ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari:
-
Sebaiknya hindari kebiasaan merokok.
-
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit arteri perifer.
-
Tidak ada salahnya untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap 3-4 kali seminggu.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit arteri perifer. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan. Yuk download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: Bisakah Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler?