Pribadi Pemalu Berisiko Terkena Fobia Sosial, Ini Faktanya
Halodoc, Jakarta - Merasa malu dan gugup saat presentasi di depan kelas atau bertemu dengan orang terkasih sah-sah saja. Namun, jika interaksi sosial yang normal seperti mengobrol dan bertatap mata membuat kamu merasa cemas, malu, dan merasa tidak nyaman, bisa jadi kamu memiliki fobia sosial.
Pengidap fobia sosial akan mengalami rasa malu, tidak percaya diri, dan takut akan penilaian orang lain terhadap dirinya. Semua prasangka dan perasaan tersebut muncul secara berlebihan, sehingga akan mengganggu kehidupan sehari-hari dan membuat kamu menjadi tidak produktif dalam bekerja.
Fobia sosial merupakan kondisi yang dikenal dengan social anxiety disorder, yaitu salah satu gangguan mental yang paling sering terjadi dan sangat mungkin untuk disembuhkan jika menemukan langkah perawatan yang tepat. Lantas, apakah memiliki sikap pemalu menjadi salah satu faktor risiko fobia sosial?
Baca juga: Ketahui Perbedaan Fobia Sosial dengan Rasa Malu
Benarkah Pribadi Pemalu Menjadi Salah Satu Faktor Risiko Fobia Sosial?
Fobia sosial dapat muncul karena adanya pengaruh faktor biologis dan lingkungan, salah satunya adalah pribadi yang pemalu. Pemalu bukan sepenuhnya kondisi yang dibawa sejak lahir. Pada beberapa orang, sikap pemalu dapat terbentuk karena pernah mengalami hal yang memalukan di depan umum.
Bukan itu saja, sikap pemalu juga dapat dipengaruhi oleh cara orangtua dalam mendidik anaknya. Orangtua yang mendidik dengan pola asuh overprotektif dan mengontrol secara berlebihan juga menjadi pemicu fobia sosial pada anak di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, fobia sosial juga dapat diturunkan dari kedua orangtua.
Bukan hanya pemalu saja, faktor risiko fobia sosial juga dapat terjadi karena struktur otak yang mengatur respons rasa takut. Bagian ini disebut dengan amigdala. Saat seseorang mengalami fobia sosial, maka kemungkinan besar mereka mengalami gangguan pada bagian otak tersebut, sehingga respons rasa takut menjadi berlebihan.
Rasa takut akan penilaian orang merupakan hal yang wajar dan dianggap normal jika terjadi sesekali. Namun, jika rasa takut dan cemas berlangsung lebih dari 6 bulan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, silahkan diskusikan masalah ini dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menemukan langkah penanganannya, ya!
Baca juga: Hati-Hati, 4 Hal Ini Bisa Memicu Gangguan Kecemasan Sosial
Langkah Mengatasi Fobia Sosial
Fobia sosial memang bukan lah masalah kesehatan mental yang bisa diatasi sendiri. Namun, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi intensitas dan frekuensi gejala yang muncul. Beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
- Pahami kecemasan yang kamu dialami, sehingga bisa mengatur strategi untuk menghadapi gejala yang muncul.
- Jangan membayangkan hal-hal yang tidak rasional terhadap situasi yang belum tentu terjadi.
- Jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. Jangan takut dinilai buruk di hadapan orang lain, karena yang tahu baik buruknya dirimu adalah kamu sendiri.
- Hadapi rasa takut dan jangan terus menghindar dari interaksi sosial.
Saat beberapa langkah tersebut tidak mampu meredam gejala yang muncul, maka kamu harus menemui psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat untuk menjalani sejumlah langkah penanganan. Penanganan yang dilakukan antara lain:
- Terapi perilaku kognitif, yang bertujuan untuk mengubah pikiran negatif yang muncul serta perubahan perilaku yang terjadi menjadi lebih baik.
- Terapi mandiri, yaitu terapi mandiri di rumah dengan buku panduan atau bimbingan secara online.
- Obat antidepresan, yang bertujuan untuk membantu mengurangi munculnya gejala fobia.
Baca juga: Sering Merasa Khawatir, Tanda Gangguan Kecemasan Sosial?
Semakin cepat memulai perawatan untuk fobia sosial, maka akan semakin cepat pula kehidupan pengidap kembali berjalan normal. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika fobia yang dirasakan sudah benar-benar mengganggu keseharian, ya!