Pria yang Kekanak-kanakan Mungkin Kena Sindrom Peter Pan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Oktober 2018
Pria yang Kekanak-kanakan Mungkin Kena Sindrom Peter PanPria yang Kekanak-kanakan Mungkin Kena Sindrom Peter Pan

Halodoc, Jakarta – Tokoh Peter Pan mungkin sangat familiar bagi pecinta film atau buku fiksi fantasi. Tokoh yang mengenakan pakaian hijau dengan topi khas ini digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang tidak bisa tumbuh dewasa. Nah, tahukah kamu ternyata peter pan juga bisa ditemukan di dunia nyata, lho!

Dalam dunia medis, sindrom peter pan digunakan untuk menggambarkan seorang pria dewasa yang bersifat kekanak-kanakan. Apalagi, sifat kekanak-kanakan yang dimiliki cenderung berlebihan alias sampai pada taraf yang tidak wajar. Agar lebih jelas, yuk cari tahu apa itu sindrom peter pan dan mengapa seseorang bisa mengalaminya!

Seiring bertambahnya usia, sudah sewajarnya seorang pria menunjukkan sikap dan sifat yang dewasa pula. Seperti mulai hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Namun, hal-hal tersebut sama sekali tidak bisa ditemukan pada pria yang memiliki sindrom peter pan. Sebaliknya, pria yang memiliki sindrom ini cenderung tidak mandiri serta memiliki sifat kekanak-kanakan. Dengan kata lain, orang dengan sindrom peter pan tidak bersikap sesuai dengan usianya. Orang yang memiliki sindrom ini juga sering disebut “king baby” atau “little prince syndrome”.

Salah satu faktor yang disebut paling berpengaruh dalam membentuk sindrom ini adalah lingkungan sekitar serta cara pandang yang salah terhadap diri sendiri. Pola asuh orangtua yang salah juga sering menjadi pemicu seorang anak laki-laki tumbuh dengan sindrom peter pan, misalnya orangtua yang terlalu protektif.

Tanpa disadari, anak laki-laki mungkin akan tumbuh tanpa memiliki kemampuan untuk hidup mandiri, membuat komitmen, hingga memikul tanggung jawab dan menghadapi tantangan hidup yang lebih sulit. Seluruh rasa takut dan cemas menjadi dampak dari cara pandang tersebut, yang pada akhirnya membuat orang itu ingin selalu “bersembunyi”. Salah satunya dengan selalu bertingkah seperti anak-anak.

Hingga kini, sindrom peter pan masih belum masuk ke dalam daftar resmi gangguan mental. Meskipun demikian, kondisi ini sama sekali tidak bisa dianggap remeh, sebab bisa memicu masalah dikemudian hari. Lantas, bagaimana cara mengenali sindrom peter pan pada seseorang? Apa saja ciri-cirinya?

1. Berperilaku seperti Anak Kecil

Salah satu ciri yang cukup khas dari sindrom ini adalah pengidapnya cenderung berperilaku seperti anak kecil atau orang yang lebih muda dari usianya. Terkadang, orang-orang dengan sindrom ini pun cenderung lebih merasa nyaman jika berteman dengan yang lebih muda.

2. Tidak Mandiri

Sindrom peter pan juga menyebabkan seseorang menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung kepada orang lain. Mereka memiliki keinginan untuk selalu dilayani dan dilindungi, sehingga tak jarang bisa sangat merepotkan. Bukan tanpa alasan, hal itu terjadi karena mereka cenderung memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan saat harus melakukan segala sesuatu sendiri.

3. Bergonta-ganti Pasangan

Pria yang sering bergonta-ganti pasangan juga bisa menjadi tanda sindrom ini. Pasalnya, sindrom peter pan menyebabkan seseorang tidak bisa mempertahankan hubungan jangka panjang yang stabil, terutama hubungan percintaan.

Sifat kekanak-kanakan yang dimiliki sering membuat pasangan menjadi tidak nyaman dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Pengidap sindrom ini juga seringnya memilih pasangan yang lebih muda, tetapi sulit untuk bersikap romantis dalam hubungan. Mereka juga sering berganti pasangan karena pengidap sindrom ini takut untuk berkomitmen.

4. Tidak Mengaku Jika Salah

Pria dengan sindrom ini seringnya tidak mau mengaku jika dia melakukan kesalahan. Tak hanya itu, dia pun cenderung enggan dan tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Alih-alih mengakui kesalahan, dia malah sering menyalahkan orang lain. Sama seperti yang sering dilakukan anak kecil.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.

Baca juga: