Pria Perlu Tahu, Ini 7 Tanda Testosteron Rendah
Halodoc, Jakarta - Testosteron merupakan salah satu hormon yang penting bagi pria, terutama dalam menjaga vitalitas dan gairah seksual. Namun, kadar hormon ini dalam tubuh dapat berubah-ubah, karena berbagai faktor. Dengan kata lain, hormon ini bisa menjadi rendah ataupun tinggi. Mengutip dari University of Rochester Medical Center, testosteron rendah dalam medis disebut hipogonadisme, yaitu kondisi ketika tubuh pria tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup.
Meski lebih rentan dialami pria berusia lanjut, defisiensi testosteron juga dapat dialami oleh pria dari berbagai usia juga, lho. Lalu, apa saja ya gejala yang dialami pria ketika kadar hormon testosteronnya rendah? Berikut tanda-tanda yang harus kamu perhatikan:
1. Sulit Ereksi
Salah satu fungsi penting dari hormon testosteron adalah untuk merangsang gairah bercinta seorang pria, termasuk membantu terjadinya ereksi. Jadi, tanda yang cukup mudah diidentifikasi ketika seorang pria memiliki kadar testosteron yang rendah adalah sulitnya ereksi. Termasuk ereksi spontan yang umum terjadi pada pria saat tidur.
Baca juga: Fungsi Hormon Testosteron Bagi Pria dan Wanita
2. Produksi Sperma Sedikit
Sperma atau air mani adalah sel yang diproduksi oleh pria, yang berfungsi untuk membuahi sel telur. Setelah diproduksi, sel ini biasanya akan keluar bersamaan dengan ejakulasi. Banyaknya volume sperma yang diproduksi bisa dibilang merupakan tolok ukur dari kadar testosteron yang dimiliki sang pria. Semakin rendah kadar testosteron pria, semakin sedikit pula sperma yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya.
3. Menurunnya Gairah Bercinta
Karena berkaitan erat dengan libido pria, ketika kadar testosteron menurun, gairah untuk bercinta pun akan berkurang. Jadi, waspadai jika kamu mengalami penurunan minat seksual secara drastis. Segera tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc, sebagai langkah awal. Jika dokter menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc juga.
4. Kenaikan Lemak dalam Tubuh
Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh dapat memicu kenaikan lemak dalam tubuh. Ketika seorang pria mengalami penurunan kadar testosteron dalam tubuhnya, kenaikan lemak dalam tubuh juga dapat terjadi.
Baca juga: Berapa Kadar Testosteron yang Normal pada Pria?
5. Perubahan Mood secara Drastis
Dari riang tiba-tiba jadi murung, perubahan mood secara drastis itu juga merupakan salah satu tanda rendahnya testosteron pada pria, lho. Jika tidak ditangani, hal ini dapat berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti depresi dan sulit konsentrasi.
6. Mudah Lelah
Selain berkaitan dengan gairah dan stamina pria secara seksual, testosteron juga berperan dalam stamina tubuh secara keseluruhan. Itulah sebabnya ketika seorang pria mengalami kekurangan testosteron, tubuhnya akan jadi lebih mudah lelah.
7. Hilangnya Massa Otot
Otot merupakan salah satu aset yang dimiliki pria untuk menunjang penampilan dan menjaga tubuh tetap fit. Jika kamu mengalami penurunan kemampuan saat mengangkat latihan angkat bebas maupun saat berolahraga, waspadailah itu sebagai tanda bahwa hormon testosteron sedang menurun. Sebab, penurunan hormon ini juga ditandai dengan hilangnya massa otot.
Itulah 7 tanda testosteron rendah pada pria. Perlu diketahui bahwa tanda dan gejala yang dapat dialami setiap pria bisa berbeda-beda. Berbagai tanda yang tadi dijelaskan tidak bisa dijadikan alat ukur utama. Seorang pria dikatakan mengalami defisiensi testosteron jika memiliki kadar testosteron di bawah 300 ng/dl, karena angka normal dari testosteron adalah 300-1000 ng/dl.
Untuk mengetahui kadar testosteron dalam tubuh, kamu perlu menjalani pemeriksaan, salah satunya adalah dengan tes darah. Jika kamu ingin menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kadar testosteron, kamu bisa manfaatkan fitur pemeriksaan laboratorium di aplikasi Halodoc, lho. Cukup pilih jenis pemeriksaan yang diinginkan dan tentukan waktu, petugas labnya yang akan datang ke alamatmu.
Baca juga: Penyebab Rendahnya Hormon Testosteron pada Pria
Berbagai Penyebab Testosteron Rendah pada Pria
Menurut American Urological Association, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab dari rendahnya testosteron pada pria. Pada beberapa kasus, testosteron rendah dapat terjadi karena kondisi bawaan lahir yang dimiliki, seperti:
-
Sindrom Noonan.
-
Genitalia ambigu (ketika organ seks berkembang dengan cara yang tidak terlihat khas).
Sementara itu, pada beberapa kasus lainnya, pria dapat mengalami testosteron rendah karena berbagai kondisi seperti:
-
Kerusakan pada testis karena kecelakaan.
-
Pengangkatan testis karena kanker.
-
Kemoterapi atau radiasi.
-
Penyakit kelenjar hipofisis menyebabkan defisiensi hormon.
-
Infeksi.
-
Penyakit autoimun.
Selain dua hal tadi, testosteron rendah juga dapat dialami pria karena faktor-faktor lain seperti penuaan, obesitas, sindrom metabolik (seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi), serta penggunaan narkotika. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjalani gaya hidup sehat, berolahraga teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Referensi:
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2020. Testosterone Deficiency Syndrome (Hypogonadism).
Urology Care Foundation, American Urological Association. Diakses pada 2020. What is Low Testosterone?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan