Porsi Makan Lebih Sedikit, 4 Tips Menyimpan Makanan Saat Puasa
Halodoc, Jakarta – Ada banyak kebiasaan unik saat Ramadan, termasuk dalam menyiapkan makanan saat sahur dan berbuka. Ini karena beberapa orang cenderung makan dengan porsi lebih sedikit, sehingga harus menyimpan makanan yang tersisa agar tidak mubazir. (Baca juga: Bahaya Sering Makan dengan Menggunakan Styrofoam)
Tips Menyimpan Makanan saat Puasa
Kalau ada bahan makanan sisa, kamu perlu menyimpannya dengan benar. Sebab jika disimpan sembarangan, bakteri akan mengontaminasi makanan dan menyebabkan sakit. Lantas, bagaimana tips menyimpan makanan saat puasa? (Baca juga: Perhatikan Hal ini Sebelum membekukan makanan. Yakin Sudah Tahu?)
1. Menyimpan Sayuran
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menyimpan sayuran di dalam kulkas:
- Simpan dalam keadaan kering. Jangan cuci sayuran sebelum kamu memasukkannya ke dalam kulkas. Sebab, sayuran yang basah cenderung mudah rusak dan tidak tahan lama jika disimpan di dalam kulkas.
- Bungkus sayur dengan kertas sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Kertas yang digunakan berfungsi untuk menyerap kandungan air yang berlebih pada sayuran.
- Simpan pada suhu 1-4 derajat celcius. Jika lebih tinggi, bakteri cenderung lebih mudah mengontaminasi makanan. Sedangkan jika lebih rendah, sayur akan mudah beku.
- Ambil sayur secukupnya untuk dimasak. Sebab, sayuran yang keluar masuk akan terpapar suhu yang berbeda, sehingga membuatnya mudah busuk (tidak tahan lama). Sebisa mungkin, kamu sudah menghabiskan sayuran yang kamu simpan selama 1-3 hari di dalam kulkas.
2. Menyimpan Daging Mentah
Untuk bahan makanan dari hewan seperti daging ayam, sapi, atau unggas, kamu perlu meletakkannya di dalam freezer untuk mencegah bakteri berkembang biak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menyimpan daging mentah di dalam kulkas:
- Jangan cuci daging mentah jika hendak menyimpannya di dalam kulkas. Sebab saat kamu mencucinya, bakteri bisa masuk ke dalam pori-pori daging dan merusak kualitas daging.
- Potong daging dan masukkan ke dalam plastik kecil. Ini akan memudahkan kamu untuk mengolah dan mengonsumsi daging jika ingin memasaknya.
- Simpan dalam kulkas selama 4-5 jam sebelum kamu memasukkannya ke dalam freezer.
- Cairkan daging yang beku terlebih dahulu saat akan dimasak. Gunakan air panas dan cuci hingga bersih. Setelah daging empuk dan bersih, barulah kamu bisa memasaknya.
3. Simpan dalam Wadah Tertutup
Jika kamu ingin menyimpan makanan matang, usahakan untuk tidak meletakkannya di ruang terbuka selama lebih dari dua jam. Ini karena menyimpan makanan terlalu lama di ruang terbuka bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri pada makanan. Jika berencana untuk menyimpan dan memanaskan makanan tersebut, kamu bisa langsung menyimpannya di dalam kulkas pada wadah tertutup.
4. Beri Label pada Setiap Makanan yang Disimpan
Label ini termasuk kapan kamu mulai menyimpannya di kulkas dan batas waktu penyimpanan. Dengan melakukan ini, kamu bisa mengetahui kapan harus menghabiskan atau membuang makanan tersebut. Sebab, terlalu lama menyimpan makanan di kulkas bisa mengurangi nutrisi yang dikandungnya, terlebih jika kamu akan memanaskannya kembali.
Memanaskan Makanan saat Sahur
Tidak ada larangan untuk memanaskan makanan saat sahur. Hanya saja, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan jika ingin memanaskan makanan saat sahur. Diantaranya adalah frekuensi memanaskan makanan dan jenis makanan yang ingin dipanaskan. Sebab secara umum, makanan hanya boleh dipanaskan sebanyak satu kali. (Baca juga: 5 Tips Memanaskan Makanan untuk Sahur)
Sebelum memanaskan makanan, tempatkan makanan dalam wadah tertutup rapat dan simpan di dalam kulkas (dengan suhu di bawah 4 derajat celcius). Jika ingin memanaskan makanan saat sahur, gunakan tingkat kepanasan dengan suhu tidak lebih dari 74 derajat celsius. Jika lebih, maka kandungan nutrisi makanan akan hilang.
Nah, itulah tips menyimpan makanan saat puasa yang perlu kamu tahu. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar makanan sehat saat puasa, kamu bisa bertanya ke dokter Halodoc. Kamu tinggal download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play. Lalu, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, ayo gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan