Polusi Udara Bisa Sebabkan Diabetes?
Halodoc, Jakarta – Bahaya polusi udara tidak hanya menyebabkan penyakit pernapasan ataupun kanker tetapi juga memicu diabetes. Fakta ini terungkap dari penelitian Journal Diabetes Care. Paparan polusi dapat menyebabkan tingkat resistensi tinggi terhadap insulin.
Resistensi tinggi terhadap insulin adalah kondisi dimana pankreas tetap memproduksi insulin tapi sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa sehingga timbul penumpukan glukosa dalam darah yang bisa memicu diabetes. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja tetapi juga anak-anak, semua yang terpapar oleh polusi udara.
Memang polusi udara tidak semata menjadi pemicu penyebab diabetes, masih ada beberapa faktor-faktor lain seperti minimnya aktivitas fisik dan stres akibat kondisi lalu-lintas yang parah. Kecenderungan ini kerap terjadi pada kota-kota besar dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dengan arus lalu-lintas tak terkendali.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), kota yang paling tinggi tingkat polusinya adalah New Delhi dengan kandungan PM2,5 dalam udara sebesar 153 mg/m3 yang sudah masuk kategori tidak sehat. Dari data yang dihimpun Greenpeace tahun 2017, wilayah Jakarta dengan status polusi udara paling tinggi ada di Cibubur, Warung Buncit, dan Gandul (Depok) menempati tiga besar tingkat PM 2.5 tertinggi, yaitu 106, 97, dan 84.
Kiat Menghadapi Polusi Udara
Untuk kamu yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, sulit untuk menghindar dari paparan polusi udara. Tapi bukan berarti kamu enggak bisa melakukan apa-apa, berikut ada kiat khusus untuk menghadapi polusi udara:
- Menggunakan Masker
Ini adalah antisipasi yang paling standard untuk terhindar dari bahaya polusi udara. Kalau kamu terbiasa menggunakan transportasi di luar ruangan seperti motor, jangan malas menggunakan masker. Atau kamu juga bisa menyediakan penutup wajah sendiri yang selalu dibawa kemanapun kamu bepergian.
2.Banyak Minum Air Putih
Jika kondisi lingkungan kamu sudah buruk, pastinya kamu perlu meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Salah satunya adalah dengan memerhatikan jumlah asupan cairan dalam tubuh, jangan sampai kamu kekurangan cairan yang malah menjadi pemicu menurunnya ketahanan tubuh.
- Pergunakan Transportasi Umum
Sudah bukan rahasia lagi asap kendaraan menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara. Ya, sesekali gunakanlah transportasi umum, jangan ikut-ikutan menambah polusi udara dengan menggunakan kendaraan pribadi setiap hari.
- Buang Sampah Pada Tempatnya
Sederhana sih tapi masih sedikit orang yang menjadikan kebiasaan ini sebagai rutinitas ideal. Percaya tidak kalau kebiasaan membuang sampah ini bisa menular? Sebagai contoh, kalau kamu membuang sampah di pojokan, pasti ada saja yang mengikuti karena “terlanjur” menganggap tempat tersebut sebagai tempat sampah.
- Menghabiskan Weekend ke Tempat yang Hijau
Jangan lagi menghabiskan weekend kamu di antara himpitan gedung-gedung tinggi ataupun mall-mall. Cari lingkungan yang lebih bersahabat, ke taman mungkin, atau hutan pinus, pegunungan, intinya tempat-tempat dimana kamu bisa mensuplai udara segar.
Melawan Diabetes
Musuh para penghuni kota besar adalah sedikitnya aktivitas fisik. Lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan dengan duduk pasif, pulang kantor menggunakan kendaraan, bahkan membeli makanan pun dengan bantuan kurir daripada harus lebih banyak bergerak. Padahal, gerak sederhana dengan berjalan kaki menuju tempat makan saja sudah jadi aktivitas fisik, lho. Nah, kalau begiini bukan cuma bahaya polusi udara saja yang bisa menyebabkan diabetes, bukan? Kemalasan menggerakan badan juga bisa jadi musuh yang siap mengintai setiap saat. Jadi, jangan malas bergerak, ya!
Yuk, mulai hidup sehat dengan download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc melalui Video/Voice Call atau Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan lalu pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Untuk melakukan tes kesehatan juga bisa dilakukan fitur Lab Service di Halodoc.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan