Pola Makan yang Tidak Sehat Bisa Picu Remaja Alami Obesitas
Halodoc, Jakarta - Saat masih remaja, banyak anak yang mengonsumsi jenis makanan apa pun. Bahkan, makanan kesukaan yang biasa dikonsumsi biasanya sesuatu dengan pengolahan goreng. Jenis makanan tersebut termasuk dalam pola makan yang tidak sehat. Jika terus dilakukan, bukan tidak mungkin remaja tersebut mengalami berat badan di atas normal. Maka dari itu, ibu harus tahu cara pola makan tidak sehat dapat menyebabkan obesitas pada remaja!
Obesitas Disebabkan oleh Pola Makan Tidak Sehat
Obesitas pada remaja adalah salah satu masalah kesehatan yang kompleks. Hal ini terjadi ketika seseorang memiliki berat badan yang jauh diatas batas normal untuk usia dan tinggi badannya. Penyebab seseorang mengalami peningkatan berat badan dapat terjadi karena kebiasaan dan faktor genetik. Dari kedua hal tersebut, salah satu yang bisa dikontrol hanyalah kebiasaan dari pola makan yang tidak sehat setiap harinya.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas
Seseorang yang melakukan pola makan tidak sehat biasanya lebih banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak atau gula yang tinggi. Kandungan-kandungan tersebut dapat membuat remaja mengalami peningkatan berat badan yang terbilang cepat. Makanan cepat saji, manisan, hingga makanan ringan dapat berkontribusi untuk terjadinya obesitas. Hal ini dapat terjadi karena orangtuanya kurang memperhatikan segala asupan yang diberikan pada anaknya.
Lalu, apa penyebab lainnya seseorang alami obesitas selain pola makan tidak sehat?
Salah satu yang dapat membuat seseorang mengalami obesitas selain pola makan tidak sehat adalah kurangnya melakukan aktivitas fisik. Dengan berolahraga, tubuh akan membakar lemak-lemak di dalam tubuh bersamaan dengan keringat. Saat seseorang menghindari pola makan yang tidak sehat dibarengi dengan rutin berolahraga, diharapkan berat badan akan terus terjaga sesuai dengan tinggi dan berat badan.
Ibu juga dapat bertanya pada dokter gizi dari Halodoc terkait pola makan yang tidak sehat dapat sebabkan obesitas. Caranya mudah sekali, cukup dengan memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call, pada aplikasi Halodoc. Maka dari itu, download aplikasinya sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan tersebut!
Baca juga: Begini Pola Hidup Sehat untuk Anak Obesitas
Risiko Kesehatan dari Obesitas pada Remaja
Anak-anak serta remaja yang mengalami obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan dibandingkan rekan seusianya yang terus menjaga konsumsi makanan dan rutin melakukan aktivitas fisik. Maka dari itu, jika anak ibu memiliki masalah obesitas, cobalah untuk mengetahui risiko kesehatan apa saja yang dapat terjadi karenanya. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi pada pengidap obesitas:
1. Diabetes
Salah satu penyakit yang dapat terjadi pada remaja dengan masalah obesitas adalah diabetes tipe 2. Penyakit ini dapat terjadi ketika seseorang kerap melakukan pola makan tidak sehat yang membuat kandungan glukosa dalam tubuh meningkat. Jika diabetes tidak segera mendapatkan penanganan, komplikasi yang lebih berbahaya dapat terjadi, seperti penyakit mata, kerusakan saraf, hingga gangguan ginjal. Dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, diharapkan tubuh dapat kembali sehat seperti sedia kala.
2. Penyakit Jantung
Obesitas dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol dan tekanan darah di dalam tubuh. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko untuk mengalami penyakit jantung. Terlalu banyak konsumsi makanan yang tinggi lemak dan garam dapat meningkatkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Penyakit jantung yang dibiarkan begitu saja dapat meningkatkan risiko dari komplikasi berupa serangan jantung dan stroke yang keduanya bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Obesitas pada Remaja Bisa Sebabkan Masalah Mental
Itulah hubungan antara obesitas dengan pola makan yang tidak sehat. Jika anak ibu sudah mengalami tanda-tanda alami obesitas, ada baiknya untuk mencegahnya lebih jauh. Ibu juga dapat menerapkan pola makan yang sehat dan memaksanya untuk rutin berolahraga setiap hari agar kesehatan tubuhnya terjaga.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Childhood Obesity.
CDC. Diakses pada 2020. Childhood Obesity Causes & Consequences.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan