Pola Hidup Sehat saat Alami Hipermagnesemia
Halodoc, Jakarta – Pernah merasakan gejala seperti sakit kepala, wajah memerah, lesu, kelemahan otot, hingga diare? Sebaiknya kamu tidak mengabaikan kondisi ini. Di dalam dunia medis, beberapa gejala ini bisa mengindikasikan bahwa kamu mengalami hipermagnesemia, yakni kondisi saat kadar magnesium dalam darah terlalu tinggi.
Hipermagnesemia memang tergolong sebagai penyakit langka. Namun, kondisi ini bisa terjadi karena ginjal tidak mampu membuang magnesium yang berlebih dalam darah. Alhasil, tubuh mengalami kelebihan magnesium atau hipermagnesemia.
Baca juga: Benarkah Pengidap Gagal Ginjal Rentan Alami Hipermagnesemia?
Langkah Alami Mencegah Hipermagnesemia
Ada dua langkah yang bisa ditempuh untuk mencegah hipermagnesemia, caranya antara lain:
-
Menghindari Konsumsi Makanan Tinggi Magnesium. Saat keadaan sehat, pria dewasa umumnya membutuhkan 400-420 mg magnesium per harinya. Sementara, wanita dewasa harus mengonsumsi 310-320 mg per hari. Konsumsi lebih banyak dibutuhkan hanya pada wanita hamil. Jadi, pastikan makanan yang dikonsumsi tidak mengandung terlalu tinggi magnesium.
-
Konsumsi Suplemen yang Aman. Konsumsi suplemen atau obat-obat yang mengandung magnesium harus sesuai aturan pakai atau petunjuk dokter. Kamu wajib menghindari konsumsi suplemen atau obat yang mengandung magnesium, seperti antasida dan obat pencahar. Jika dibutuhkan, pastikan hanya mengonsumsinya sesuai resep dari dokter. Obat-obatan tersebut berisiko meningkatkan kadar magnesium dalam darah, terutama untuk pasien gagal ginjal.
Pada umumnya, orang dengan kondisi sehat berisiko sangat rendah mengalami hipermagnesemia. Jika kamu mengidap gangguan fungsi ginjal, tanyakan dengan dokter di Halodoc mengenai risiko serta manfaat obat dan suplemen yang mengandung magnesium, sehingga mereka jadi lebih aman untuk dikonsumsi.
Gejala Hipermagnesemia
Ada beberapa gejala hipermagnesemia yang seringkali diabaikan oleh pengidapnya. Namun, saat kadar magnesium dalam darah meningkat, gejala-gejala yang dapat dirasakan antara lain:
-
Wajah memerah;
-
Lesu;
-
Diare;
-
Pusing;
-
Pingsan;
-
Mual dan muntah;
-
Tidak bisa buang air kecil;
-
Refleks menjadi lambat;
-
Otot lemah atau lumpuh;
-
Tekanan darah rendah;
-
Gangguan irama jantung;
-
Gangguan pernapasan.
Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi dari Hipermagnesemia
Penyebab Hipermagnesemia
Pada sebagian besar kasus hipermagnesemia disebabkan karena penyakit gagal ginjal. Terutama saat pengidap gagal ginjal minum obat atau suplemen yang mengandung magnesium, seperti obat maag jenis antasida (berisi magnesium hidroksida) atau obat pencahar. Pengidap penyakit jantung dan gangguan pencernaan juga sangat berisiko menderita hipermagnesemia.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan hipermagnesemia, di antaranya adalah penderita luka bakar, hipotiroidisme, penyakit Addison, depresi, atau milk alkali syndrome (kadar kalsium tinggi dalam darah akibat asupan kalsium yang berlebihan).
Pengobatan Hipermagnesemia
Umumnya, pengobatan hipermagnesemia disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter, antara lain:
-
Pemberian Obat Diuretik. Obat diuretik ditujukan untuk meningkatkan produksi urin sehingga kelak magnesium akan lebih banyak terbuang. Infus cairan garam bisa diberikan untuk mencegah terjadi dehidrasi akibat meningkatnya produksi urine. Namun, metode ini hanya dilakukan untuk mereka yang produksi urine masih normal dan fungsi ginjalnya masih baik.
-
Infus Kalsium Glukonat. Langkah pengobatan ini ditujukan kepada pengidap hipermagnesemia yang disertai gangguan pernapasan dan jantung. Kalsium bisa menetralkan efek dari magnesium.
-
Cuci Darah. Jenis pengobatan ini dilakukan untuk pasien dengan kondisi seperti gangguan fungsi ginjal, keluhan jantung dan saraf yang berat, dan hipermagnesemia berat.
Baca juga: Bahaya Ibu Hamil yang Alami Hipermagnesemia
Itulah beberapa informasi mengenai hypermagnesemia yang wajib kamu tahu. Jika kamu perlu informasi lebih banyak, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Drugs. Diakses pada 2020. Hypermagnesemia.
Healthline. Diakses pada 2020. Can You Overdose on Magnesium?
Patient. Diakses pada 2020. Magnesium Disorders.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan