Halodoc, Jakarta - Apakah ibu dan ayah tipe yang penuh aturan atau santai? Tipe yang sering mendengarkan atau bercerita? Sebagai orangtua, tentu ibu dan ayah memiliki cara sendiri untuk mengasuh dan membesarkan sang buah hati. Sudah pasti, setiap anak memiliki keunikan masing-masing, dan pola asuh yang ibu dan ayah terapkan pun tidak bisa disamakan dengan orangtua lainnya. 

Tentunya, setiap orangtua ingin agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki rasa percaya diri. Pasalnya, kepercayaan diri akan membangkitkan keberanian sang buah hati dan memudahkan mereka dalam mencapai apa yang diimpikan. Jika Si Kecil memiliki sifat pemalu dan rendah diri, sudah pasti ia akan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, juga sulit untuk bersosialisasi ketika ia beranjak dewasa nantinya. 

Bagaimana Rasa Percaya Diri Terbentuk 

Rasa percaya diri sebenarnya bisa terbentuk sejak anak masih bayi dan akan berkembang secara bertahap seiring waktu. Memulainya pun mudah, cukup dengan membuat anak merasa aman, dicintai, dan diterima, terutama dari orangtua. Memberikan perhatian dan kasih sayang adalah cara terbaik yang bisa dilakukan.

Baca juga: Anak Sering Membangkang, Dampak dari Pola Asuh yang Salah

Ketika bayi bertumbuh menjadi balita dan anak kecil, mereka bisa melakukan beberapa hal sendiri. Mereka akan merasa nyaman dengan diri sendiri ketika mampu menggunakan keterampilan baru. Rasa percaya diri akan berkembang ketika ibu dan ayah memberikan perhatian, membiarkan anak mencoba, selalu mendukung dengan senyum, dan menunjukkan rasa bangga untuk setiap pencapaian baru. 

Setiap waktu pertumbuhan anak, rasa percaya diri pun akan bertumbuh. Setiap kali anak mencoba sesuatu, melakukan sesuatu, dan memelajari sesuatu adalah kesempatan terbaik untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. 

Baca juga: Pola Asuh yang Tepat Hindari Karakter Materialistis pada Anak

Pola Asuh Agar Anak Lebih Percaya Diri

Ibu dan ayah perlu tahu bahwa setiap anak berbeda dan unik. Rasa percaya diri mungkin lebih mudah muncul bagi beberapa anak. Pun, ada pula anak-anak yang harus menghadapi segala hal yang justru bisa membuat mereka tidak lagi percaya diri. Meski begitu, sebagai orangtua, ibu dan ayah bisa tetap membantu sang buah hati mendapatkan kembali rasa percaya diri mereka dengan cara berikut:

• Bantu anak belajar melakukan sesuatu, karena di setiap pertambahan usia, ada banyak hal baru yang akan dipelajari anak. Ketika bayi, menggenggam sesuatu bahkan langkah pertama pun akan membantu meningkatkan rasa percaya dirinya. Seiring waktu, hal seperti belajar berpakaian, membaca, atau bersepeda juga berarti untuk membantu mendapatkan rasa percaya diri. 
• Berikan arahan dan bantuan ketika mengajarkan anak melakukan hal baru untuk pertama kalinya. Lalu, biarkan mereka melakukannya sendiri, biarkan mereka melakukan kekeliruan. Pastikan anak mendapat kesempatan untuk terus mencoba, belajar, dan merasa senang dengan kemampuan mereka.
• Berikan pujian, tapi jangan berlebihan. Memuji anak tidak pernah menjadi hal yang buruk, karena ini menunjukkan kebanggaan ayah dan ibu pada sang buah hati. Namun, perhatikan, karena pujian juga bisa menjadi bumerang, terlebih jika diberikan secara berlebihan. 
• Biarkan mereka membantu, karena rasa percaya diri anak tumbuh ketika mereka mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan penting untuk orang lain. Biarkan anak membantu pekerjaan ibu di rumah, membantu kakak atau adik, juga teman sekolah.

Baca juga: Begini Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Kembar Fraternal

Menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak ada cara yang bisa dilakukan. Ibu dan ayah bisa bertanya pada psikolog di aplikasi Halodoc jika merasa kesulitan menerapkan pola asuh untuk anak. Aplikasi Halodoc juga bisa ibu pakai untuk berobat ke rumah sakit tanpa harus mengantre.

Sumber: 

KidsHealth. Diakses pada 2020. Your Child’s Self-Esteem.

Child Mind Institute. Diakses pada 2020. 4 Small Ways to Build Confidence in Kids.

Today’s Parent. Diakses pada 2020. 11 Tips on Building Self-Esteem in Children.