Pola Asuh Anak yang Tepat untuk Balita
“Pola asuh yang baik harus diterapkan sejak balita agar ia terbiasa sampai dewasa. Salah satu cara terbaik adalah menunjukkan rasa cinta dengan memeluk, mencium, memuji, dan memberi perhatian.”
Halodoc, Jakarta – Pola asuh anak adalah proses interaksi anak dan orang tua yang dilakukan menggunakan strategi. Ini bertujuan untuk mendukung perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritualnya.
Penerapan pola asuh sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar Si Kecil terbiasa. Dengan pola asuh yang tepat, ibu bisa mengajari Si Kecil bagaimana cara berperilaku baik, memahami aturan, dan tumbuh bahagia.
Pola Asuh yang Tepat untuk Balita
Tidak ada standar nilai tertentu yang bisa diberikan untuk orangtua. Sebab, tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua. Sambil mengantarkan anak ke gerbang kedewasaan, orang tua justru jadi belajar tentang banyak hal.
Bicara soal pengasuhan, orang tua perlu berdiskusi terkait dengan pola asuh yang tepat. Tetapkan nilai-nilai dalam keluarga. Paling penting, orang tua harus sependapat dan sejalan dalam mendidik anak.
Berikut ini contoh pola asuh anak yang bisa diterapkan sejak Si Kecil balita:
1. Tunjukkan Cinta
Pastikan Si Kecil mendapatkan banyak kucuran kasih sayang. Sebagai orang tua, jangan sungkan untuk menunjukkan cinta dengan memeluk, mencium, memuji, dan memberi perhatian.
Ini akan membuat anak akan paham bahwa orang tua mencintainya. Jadi, ketika ia harus dihukum akan sesuatu atau diminta mematuhi aturan, ia akan tahu bahwa itu adalah demi kebaikannya.
2. Jangan Terlalu Banyak Aturan
Balita belum banyak mengerti tentang kesalahan dan kebenaran. Ia juga membutuhkan banyak eksplorasi untuk mengenal lebih jauh tentang benda-benda di sekitarnya.
Sebaiknya jangan terlalu banyak aturan dan larangan. Ibu bisa mengawasinya dari jarak dekat dan melindunginya jika ada sesuatu yang bisa membahayakannya.
3. Ajari Anak Bagaimana Mengatur Emosinya
Tantrum pada anak biasa terjadi pada usia 1 sampai 4 tahun. Ini dikarenakan ia belum bisa merespon dan mengutarakan maksud hatinya dengan kata-kata.
Sebaiknya ibu mengajari bagaimana cara mengatur emosinya. Ibu bisa mengurangi frekuensi, durasi, atau intensitas kemarahan anak dengan cara berikut:
- Ketahui batasan anak. Ia berperilaku salah karena tidak mengerti atau tidak dapat melakukan apa yang ibu minta.
- Stop berkata “Jangan!”. Sebaiknya ajarkan dengan kalimat yang bernada positif. Misalnya, ketika anak bertengkar karena berebut mainan, katakan padanya “Mengapa kalian tidak bergantian?”
- Jangan bereaksi berlebihan saat anak mengatakan tidak. Ibu bisa mengalihkan dengan sesuatu yang ia sukai, kemudian ulangi kembali perintah sebelumnya.
- Tawarkan pilihan. Jika ingin pergi, ibu bisa membebaskannya untuk memilih baju yang ingin dikenakan.
- Hindari situasi yang dapat memicu kemarahan. Jangan biarkan anak duduk diam terlalu lama. Untuk mencegah emosi anak, sebaiknya ibu bawakan mainan yang ia sukai.
- Dorong komunikasi. Ingatkan anak untuk menggunakan kata-kata dalam mengungkapkan perasaannya.
4. Terapkan Konsekuensi
Terlepas dari upaya terbaik yang ibu lakukan, anak memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan. Jika ini terjadi, berikut langkah yang bisa ibu terapkan:
- Jika anak melempar dan memecahkan mainan, jangan langsung memberinya mainan baru. Biarkan ia menyadari jika tindakan tersebut adalah kesalahan.
- Jika anak melempar, suruh ia untuk mengambil benda tersebut. Tetapkan konsekuensi jika anak tidak mau bekerja sama.
- Jika anak tidak berperilaku baik, balas dengan mengambil sesuatu yang ia sukai. Mainan, makanan, atau buku favoritnya, misalnya.
5. Terapkan Kedisiplinan
Langkah ini bisa dilakukan dengan menyuruhnya merapikan mainannya setelah digunakan. Ibu juga bisa menyuruhnya melakukan tindakan kecil, seperti merapikan tempat tidurnya.
Terapkan pola disiplin sesuai dengan usia anak. Ini akan membentuk anak menjadi pribadi yang mandiri di kemudian hari.
6. Beri Contoh yang Baik
Anak-anak belajar bagaimana bertindak dengan memperhatikan orang tuanya. Jadi, salah satu cara terbaik untuk menunjukkan pada anak bagaimana berperilaku adalah dengan memberikan contoh positif untuk diikuti.
Itulah beberapa penerapan pola asuh anak untuk balita. Selain pola asuh yang tepat, ibu juga perlu memperhatikan kesehatan tubuh Si Kecil dengan baik. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan vitamin anak di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya!
Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!