Pilihan Pengobatan pada Pengidap Hernia Hiatus
“Hernia hiatus terjadi ketika bagian perut mendorong ke atas sampai melewati diafragma. Kondisi ini berisiko menimbulkan gejala refluks asam. Itu sebabnya, hernia hiatus yang menimbulkan gejala harus segera ditangani.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit hernia pasti sudah tidak asing di telinga kamu. Hernia sebenarnya ada beberapa jenis, hernia hiatus misalnya. Hernia yang satu ini terjadi ketika bagian atas perut terdorong ke atas melalui diafragma sampai masuk ke area dada. Normalnya, perut berada di bawah diafragma, tetapi pada orang dengan hernia hiatus, sebagian perut terdorong ke atas sampai melewati otot.
Kondisi ini kebanyakan dialami oleh orang berusia diatas 50 tahun. Lantas, bagaimana pengobatan hernia hiatus? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Hetahui 7 Gejala Awal dari Hernia Hiatus
Opsi Pengobatan Hernia Hiatus
Melansir dari Healthline, sebagian besar kasus hernia hiatus tidak memerlukan perawatan. Namun, jika kondisinya menimbulkan gejala, maka kondisinya baru diobati. Berikut pilihan pengobatan untuk mengatasi hernia hiatus:
1. Obat-Obatan
Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat-obatan berikut untuk atasi hernia hiatus:
- Antasida untuk menetralkan asam lambung.
- Penghambat reseptor H2 untuk menurunkan produksi asam lambung.
- Inhibitor pompa proton untuk mencegah produksi asam, sehingga memberikan waktu untuk menyembuhkan kerongkongan.
Kalau butuh obat-obatan untuk menurunkan asam lambung, kamu bisa membelinya di toko kesehatan Halodoc. Tak perlu repot antre di apotek, tinggal klik lalu pesanan akan langsung diantar ke tempatmu. Mudah sekali bukan? Yuk, download aplikasinya sekarang juga!
2. Pembedahan
Apabila obat-obatan tidak bekerja, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk mengobati hernia hiatus. Operasi umumnya bertujuan untuk membangun kembali otot-otot kerongkongan yang lemah. Selain itu, pembedahan juga bertujuan untuk memperbaiki perut supaya kembali ke tempatnya. Untuk melakukan operasi, dokter perlu membuat sayatan di bagian dada atau perut atau menggunakan operasi laparoskopi untuk mempersingkat waktu pemulihan.
Gaya Hidup untuk Mengatasi Hernia Hiatus
Perlu kamu ketahui kalau hernia hiatus bisa kambuh kembali meski sudah dioperasi. Kendati demikian kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga berat badan supaya tetap ideal dan menghindari mengangkat benda berat supaya otot perut tidak menegang. Refluks asam juga bisa memicu gejala hernia hiatus. Itu sebabnya, kamu juga perlu menjaga pola makan untuk mencegah refluks asam.
Baca juga: Penyebab Hernia Hiatus pada Bayi yang Baru Lahir
Mulai dengan makan dengan porsi kecil beberapa kali sehari guna mencegah refluks asam. Hindari makan tiga kali sehari dalam porsi besar sekaligus. Selain itu, sebaiknya hindari makan berat atau camilan dalam beberapa jam sebelum tidur. Beberapa makanan tertentu juga bisa meningkatkan risiko maag. Oleh karenanya, sebaiknya hindari makanan berikut untuk mencegah refluks asam, seperti:
- Makanan pedas.
- Cokelat.
- Makanan yang mengandung tomat.
- Kafein.
- Bawang.
- Buah sitrus.
- Alkohol.
Berbagai Penyebab Hernia Hiatus
Penyebab hernia hiatus sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Pada beberapa orang, cedera dapat melemahkan jaringan otot. Hal ini memungkinkan perut mendorong ke atas sampai melewati diafragma. Penyebab hernia lainnya adalah tekanan berulang pada otot-otot di sekitar perut. Ini bisa terjadi ketika kamu batuk, muntah, terlalu mengejan saat buang air besar atau mengangkat benda berat.
Baca juga: Ini Prosedur Laparoskopi untuk Mengobati Hernia Hiatus
Selain penyebab di atas, beberapa orang terlahir dengan hiatus yang cukup besar. Akibatnya, mereka punya risiko lebih besar untuk mengalami hernia hiatus. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan hernia hiatus antara lain kegemukan, penuaan dan kebiasaan merokok.