Perubahan Gaya Hidup yang Bisa Membantu Mengatasi Maag
Halodoc, Jakarta - Penyakit maag atau disebut juga dispepsia, adalah gangguan pencernaan yang digambarkan sebagai perasaan tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas. Rasa sakit itu mungkin datang dan pergi, tetapi hampir selalu ada. Kamu mungkin merasa terlalu kenyang setelah makan atau terlalu kenyang untuk menghabiskan makan. Orang dari segala usia juga bisa terkena maag.
Istilah maag mengacu pada sekelompok gejala yang sering kali meliputi kembung, ketidaknyamanan, mual, dan sendawa. Pada sebagian besar kasus, gangguan pencernaan terkait dengan makan atau minum. Gejala maag bisa berfluktuasi dalam frekuensi dan intensitas, kondisi ini juga biasanya terjadi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Oleh karena tak hanya melakukan pengobatan, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat juga penting dilakukan untuk meringankan gejalanya.
Baca juga: Sering Sakit Maag, Begini Cara Memilih Makanan yang Tepat
Perubahan Gaya Hidup untuk Atasi Maag
Karena maag lebih merupakan gejala daripada penyakit, pengobatan biasanya tergantung pada kondisi yang mendasari penyebab gangguan pencernaan. Dispepsia sering kali ringan dan dapat dikelola dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sebelum komplikasi berkembang. Ada beberapa gaya hidup sehat yang bisa dilakukan, antara lain:
- Perubahan Terkait Pola Makan. Seperti makan makanan dalam porsi kecil tetapi sering, hindari makan makanan porsi besar, serta mencoba untuk tidak melewatkan makan. Coba juga untuk meluangkan waktu untuk mengunyah dengan benar dan bersantai pada waktu makan untuk memberi tubuh waktu untuk mencernanya. Hindari juga makan larut malam atau sebelum tidur.
- Perubahan Terkait Jenis Makanan. Ini karena beberapa makanan bisa memperlambat pengosongan perut dan memperparah refluks. Cobalah untuk mengurangi asupan atau hindari makanan seperti makanan pedas, minuman bersoda, bawang, buah jeruk, makanan berlemak misalnya keju penuh lemak, krim, kue, pai, kue kering, dan minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, minuman bersoda.
- Perubahan Terkait Sikap Tubuh selama Makan. Pasalnya, postur tubuh yang buruk dapat memperburuk gejala maag, jadi cobalah untuk makan sambil duduk tegak serta menghindari membungkuk atau berbaring segera setelah makan. Kamu juga bisa mencoba kenakan pakaian yang lebih longgar di sekitar perut, dan hindari ikat pinggang atau pakaian dalam yang ketat. Jika gejala maag memburuk di malam hari, kamu mungkin merasa lebih baik saat tidur dengan lebih tegak.
- Perubahan Gaya Hidup Lainnya. Misalnya berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol atau menghindarinya sama sekali. Jika kamu kelebihan berat badan, cobalah untuk menguranginya dengan diet sehat dan olahraga. Menurunkan berat badan membantu mengurangi tekanan pada perut dan mencegah isinya keluar ke atas ke kerongkongan. Kamu juga mungkin merasa terbantu untuk menuliskan semua yang kamu makan dan minum selama beberapa hari dan mencatat waktunya. Ini dapat membantu kamu mengidentifikasi makanan tertentu yang membuat gejala menjadi lebih buruk.
Baca juga: Perhatikan Menu Diet untuk Pengidap Sakit Maag
Waspadai Komplikasi Penyakit Maag
Ada 3 komplikasi yang berkaitan dengan penyakit maag, antara lain:
- Esofagus Barret. Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung di kerongkongan secara terus-menerus, yang menyebabkan perubahan pada sel-sel di lapisan bagian bawah kerongkongan menjadi sel kanker.
- Stenosis Pilorus. Komplikasi ini terjadi ketika asam lambung menyebabkan iritasi jangka panjang pada lapisan sistem pencernaan. Pilorus adalah jalur antara lambung dan usus kecil. Pada kasus stenosis pilorus, pilorus menjadi parut dan menyempit. Alhasil, makanan tidak bisa dicerna dengan baik.
- Penyempitan Esofagus. Kondisi ini terjadi bila seseorang mengalami sakit maag berulang akibat refluks asam. Gejala yang muncul biasanya berupa sulit menelan dan nyeri pada bagian dada.
Baca juga: Susu Murni Perparah Maag, Apa Benar?
Jika kamu masih membutuhkan saran dokter untuk mencegah atau mengatasi sakit maag yang kamu alami, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Dokter akan selalu siaga memberikan saran kesehatan yang kamu butuhkan, kapan dan di mana saja!