Pertolongan Pertama saat Alami Keracunan Makanan
“Peristiwa keracunan makanan bisa terjadi kapan pun, untuk itu penting untuk mengetahui pertolongan pertama saat mengalaminya. Contohnya minum banyak air, minum air hangat yang dicampur perasan lemon, atau mengonsumsi makanan hambar seperti roti.”
Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini tengah viral berita tentang puluhan wartawan yang keracunan makanan, setelah menyantap makanan pada acara gathering di Banyuwangi. Semuanya mengalami gejala keracunan makanan yang serupa, yaitu sakit perut, mual, dan muntah.
Keracunan makanan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, parasit, atau toksin yang merupakan zat beracun. Zat beracun dapat mencemari makanan kapan pun selama pemrosesan atau pengolahan makanan. Selain itu, zat beracun juga dapat mencemari makanan jika bahan makanan tidak dimasak atau ditangani dengan benar.
Lantas, bagaimana pertolongan pertama saat mengalami keracunan makanan?
Pertolongan Pertama saat Mengalami Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan bervariasi tergantung sumber kontaminasi. Namun, umumnya gejala yang dialami setelah keracunan makanan yaitu:
- Diare, yang mungkin berdarah.
- Mual.
- Sakit perut.
- Dehidrasi.
- Demam ringan.
Jika kamu merasa sangat dehidrasi, maka muncul gejala:
- Pusing atau pingsan, terutama saat berdiri.
- Kelelahan.
- Urin berwarna gelap.
- Jarang buang air kecil
- Rasa haus berlebihan.
Apabila mengalami beberapa gejala keracunan makanan di atas, maka berikut ini pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
- Pastikan minum banyak air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, kemudian istirahat yang cukup.
- Ambil segelas air hangat, lalu tambahkan perasan lemon, sedikit gula, dan garam ke dalamnya, kemudian aduk rata dan minum.
- Konsumsi makanan ringan dan hambar, seperti roti, nasi putih, atau pisang.
- Minum satu sendok makan madu yang dicampur sedikit air jahe untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
- Minum air rebusan daun kemangi di pagi hari saat perut kosong, untuk meningkatkan fungsi pencernaan.
Jika memiliki akses pada obat, kamu dapat menggunakan obat bebas resep seperti loperamide dan bismut subsalicylate, untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh keracunan makanan. Namun, obat-obatan ini tidak direkomendasikan untuk mengatasi keracunan makanan pada bayi dan anak-anak. Sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum memberikan obat bebas resep pada bayi dan anak-anak.
Apabila mengalami diare berdarah atau demam, hindari menggunakan obat yang dijual bebas untuk mengobatinya. Sebab itu bisa jadi tanda infeksi bakteri atau parasit. Sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi keracunan makanan. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Keracunan Makanan agar Cepat Pulih“.
Tips Mencegah Keracunan Makanan saat Makan Di Restoran
Kamu mungkin bisa memastikan makanan diolah dengan baik dan bersih jika memasaknya sendiri di rumah. Namun, saat makan di luar atau di restoran, kamu mungkin tidak bisa mengecek dapur dan juru masak saat mengolah makanan. Berikut ini beberapa tips mencegah keracunan makanan saat kamu harus makan di restoran:
- Pesan makanan yang dimasak dengan benar. Perlu diketahui, makanan seperti daging, ayam, dan ikan, harus dimasak dengan suhu yang cukup tinggi untuk membunuh kuman berbahaya yang mungkin ada. Jika restoran menyajikan daging, ayam, ikan, atau telur yang kurang matang, sebaiknya kembalikan makanan untuk dimasak hingga aman untuk dikonsumsi.
- Hindari makanan suam-suam kuku. Perlu dicermati, makanan dingin harus disajikan dingin, sedangkan makanan panas harus disajikan panas. Jika kamu mengonsumsi makanan dari buffet atau salad bar, pastikan makanan yang disajikan memiliki panas mengepul, sedangkan makanan dingin benar-benar sedingin es. Sebab, kuman penyebab keracunan makanan dapat berkembang biang secara cepat saat makanan berada di zona ‘bahaya’, yaitu antara 4 derajat Celsius hingga 60 derajat Celsius.
- Jangan ragu untuk bertanya. Tanyakan pada juru masak atau petugas restoran apakah mereka menggunakan telur yang dipasteurisasi dalam makanan seperti saus salad caesar, custard, tiramisu, dan mayonaise. Sebab telur mentah atau kurang mata bisa membuatmu sakit, kecuali jika telur sudah melewati proses pasteurisasi untuk membunuh kuman.
Itulah yang perlu diketahui tentang pertolongan pertama saat mengalami keracunan makanan. Jika gejala keracunan tidak kunjung membaik setelah melakukan pertolongan pertama di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Apabila mendapatkan resep, kamu bisa bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
CDC. Diakses pada 2022. Food Safety and Eating Out
WebMD. Diakses pada 2022. What You Should Know About Food Poisoning
Med India. Diakses pada 2022. Food Poisoning – First Aid and Emergency Treatment Guide
National Institute of Health. Diakses pada 2022. Treatment for Food Poisoning
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Foodborne illness
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan