Perokok Aktif Berisiko Terkena Mioma Uteri, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   09 Oktober 2019
Perokok Aktif Berisiko Terkena Mioma Uteri, Ini FaktanyaPerokok Aktif Berisiko Terkena Mioma Uteri, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa rokok adalah ancaman kesehatan yang paling nyata. Meski kamu bukan seorang perokok aktif, risiko gangguan kesehatan bahkan bisa lebih berbahaya bagi para perokok pasif. Penyakit yang bisa muncul bisa mulai dari yang ganas dengan gejala yang sangat mudah dikenali, atau bahkan penyakit yang tidak menimbulkan gejala pada stadium awal seperti misalnya mioma uteri. Untuk itu, jika kamu seorang perokok aktif, sebaiknya segera hentikan kebiasaan buruk ini.

Mioma uteri bisa dikenal juga sebagai fibroid rahim merupakan sebuah tumor jinak yang umumnya tidak memiliki sifat kanker. Ukuran tumor bisa berbeda-beda, bisa kecil atau bahkan besar hingga memengaruhi rahim. Para wanita juga bisa memiliki beberapa miom sekaligus di rahimnya, tetapi ada juga yang hanya satu. Simak beberapa fakta tentang mioma uteri berikut!

Baca juga: Apakah Mioma Uteri Termasuk Kondisi Berbahaya?

Hal-Hal yang Menyebabkan Mioma Uteri

Cukup banyak hal yang bisa menyebabkan mioma uteri pada seorang wanita mengganggu sistem reproduksi wanita. Kondisi tersebut, antara lain:

  • Gangguan Hormon. Hormon estrogen adalah penyebab mioma uteri yang dapat mengganggu sistem reproduksi wanita. Hormon ini dihasilkan indung telur (ovarium) sehingga dapat menyebabkan penebalan dinding rahim dalam siklus menstruasi. Penebalan ini yang diduga bisa mengembangkan mioma. 
  • Kehamilan. Saat hamil, produksi hormon estrogen dan progesteron ikut meningkat. Alhasil, bisa memicu terbentuknya mioma pada rahim.
  • Riwayat penyakit dalam keluarga. Pada banyak kasus, kondisi ini merupakan kondisi yang diturunkan. Sehingga jika kamu memiliki anggota keluarga yang memiliki kondisi ini, sebaiknya menjaga kesehatan agar risikonya tidak meningkat. 

Jika kamu memiliki kondisi seperti ini, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan. Kini kamu pun bisa buat janji dengan dokter spesialis kandungan langsung melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu repot, kamu bisa langsung bertemu dan melakukan pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit terdekat dari rumahmu.

Lantas, Apa Saja yang Meningkatkan Risiko Mioma Uteri?

Pada banyak kasus, mioma akan dialami wanita yang berusia 30 hingga 50 tahun. Kondisi ini juga umum berkembang pada mereka yang memiliki berat badan berlebih, kekurangan vitamin D, memiliki kebiasaan minum alkohol, sering mengonsumsi daging merah, sering merokok dan kurang mengonsumsi serat.

Selain faktor yang meningkatkan kondisi ini, ada juga faktor yang dapat menurunkannya. Salah satunya adalah melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan diduga memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengidap miom, dibanding wanita yang belum pernah melahirkan.

Baca juga: Alami Mioma Uteri saat Hamil, Apakah Berbahaya? 

Apa Saja Gejala Mioma Uteri yang Mungkin Terjadi?

Kebanyakan wanita tidak sesungguhnya sadar bahwa ia memiliki mioma dalam rahimnya yang mengganggu fungsi reproduksi. Tetapi, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter jika gejala mioma uteri ini kamu rasakan. Gejala tersebut, antara lain: 

  • Perdarahan menstruasi yang banyak;
  • Periode menstruasi yang bisa berlangsung lebih dari seminggu;
  • Tekanan pada panggul atau terasa nyeri;
  • Sering buang air kecil;
  • Kesulitan mengosongkan kandung kemih;
  • Sembelit;
  • Sakit punggung atau nyeri kaki.

Adakah Komplikasi dari Mioma Uteri?

Meskipun kasusnya jarang, tetapi mioma uteri yang tidak mendapatkan perawatan bisa mengalami kondisi yang membahayakan. Beberapa jenis komplikasi tersebut, antara lain:

  • Anemia. Saat perdarahan menstruasi yang terjadi terlalu banyak, ini bisa memicu seorang wanita mengalami kurang darah atau anemia. 
  • Mandul. Mioma yang ukurannya terlalu besar juga patut diwaspadai, sebab ia bisa menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk bisa menempel pada dinding rahim. Ia juga bisa menghalangi sel sperma untuk mencapai sel telur, sehingga menyebabkan kemandulan.
  • Gangguan Kehamilan. Mioma, terutama yang berukuran besar bisa mengganggu perkembangan janin dan menyulitkan proses persalinan nantinya. Tidak hanya itu, mioma juga bisa membuat bayi terlahir secara prematur.

Baca juga: Alami Mioma Uteri, Inilah 6 Pilihan Pengobatannya

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Fibroids.
Web MD. Diakses pada 2019. What Are Uterine Fibroids?