Pernah Idap Patellofemoral Pain Syndrome, Dapatkah Berolahraga?
Halodoc, Jakarta – Patellofemoral pain syndrome (PFPS) adalah kondisi ketika bagian bawah lutut atau di sekitar patella (tempurung lutut) terasa nyeri karena terjadi perubahan sendi di sepanjang patellofemoral sampai femora. Kondisi yang disebut juga dengan sindrom nyeri tempurung lutut ini paling sering dialami oleh para atlet, tapi bukan berarti orang yang bukan berprofesi sebagai atlet tidak bisa mengalaminya.
PFPS menimbulkan rasa sakit dan kekakuan pada lutut, sehingga membuat pengidapnya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Satu pertanyaan pun muncul, terutama bagi pengidap yang suka berolahraga. Setelah sembuh, masih bisakah pengidap patellofemoral pain syndrome berolahraga? Cari tahu jawabannya di sini.
Patella atau tempurung lutut adalah bagian tulang kecil yang berada di lutut, tepatnya sebelum sendi lutut. Patella berperan sebagai pendukung kaki untuk berdiri maupun bergerak dengan mengurangi tekanan pada sendi lutut serta tulang rawan yang membungkus tulang pada sendi. Patellofemoral pain syndrome bisa terjadi pada salah satu atau kedua lutut.
Penyebab PFPS
Sampai saat ini, parah ahli masih belum yakin apa penyebab pasti sindrom nyeri tempurung lutut ini. Namun, benturan keras pada sendi lutut, tulang rawan, dan ligamen yang tertekan diduga kuat dapat menyebabkan PFPS. Beberapa kondisi berikut juga diduga memiliki kaitan dengan terjadinya PFPS:
- Terlalu Banyak Menggunakan Sendi Lutut
Terlalu sering atau terlalu lama melakukan olahraga lari atau lompat bisa menyebabkan stres berulang pada sendi lutut kamu, sehingga menyebabkan iritasi di bawah tempurung lutut.
- Ketidakseimbangan atau Kelemahan Otot
PFPS juga bisa terjadi ketika otot-otot di sekitar pinggul dan lutut kamu tidak menjaga keseimbangan posisi tempurung lutut dengan benar. Gerakan menekuk lutut ke dalam saat squat ditemukan sering menyebabkan PFPS.
- Cedera
Trauma pada tempurung lutut, seperti dislokasi atau fraktur lutut sering dikaitkan dengan sindrom nyeri tempurung lutut.
- Operasi
Pembedahan lutut, terutama untuk menangani cedera ligamen lutut anterior (ACL) yang menggunakan tendon patella sendiri sebagai cangkokan bisa meningkatkan risiko terjadinya PFPS.
Baca juga: 5 Aktivitas yang Bisa Tingkatkan Risiko Terkena PFPS
Gejala PFPS
Patellofemoral pain syndrome menimbulkan rasa nyeri yang ringan tapi dapat terasa terus menerus pada lutut, apalagi ketika meregangkan otot. Nyeri juga bisa memburuk bila lutut tertekan, misalnya ketika naik turun tangga, berlari, atau berdiri dalam posisi kuda-kuda.
Ketika lutut ditekuk dalam waktu lama, misalnya duduk terlalu lama saat menonton film atau berkendara juga bisa menimbulkan rasa nyeri. Pengidap PFPS bisa merasakan nyeri lutut ketika berjalan di permukaan yang kasar atau tidak rata.
Baca juga: Ketahui Tindakan Operasi untuk Atasi Sakit Lutut
Dapatkah Pengidap PFPS Berolahraga?
Pengidap patellafemoral pain syndrome masih bisa berolahraga, malah dianjurkan untuk berolahraga untuk memperkuat sendi lutut dan melatih otot paha. Namun, ada baiknya kamu yang pernah mengidap PFPS melakukan olahraga yang paling sedikit menyebabkan benturan pada lutut, seperti berenang. Hindari beberapa olahraga yang bisa memperburuk masalah lutut, misalnya sepakbola, basket, tenis atau lari marathon.
Ini karena kondisi lutut yang pernah mengalami PFPS bagaimanapun tidak bisa benar-benar pulih atau kembali kuat seperti sediakala. Melakukan olahraga yang banyak memberi tekanan pada lutut bisa membuat kamu mengalami PFPS lagi, bahkan bisa memperparah kondisi lutut.
Jangan lupa, bagi kamu yang pernah mengidap PFPS dan ingin berolahraga, lakukanlah pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga untuk mencegah timbulnya rasa nyeri pada lutut. Melakukan pemanasan juga bisa memperkuat sendi lutut, sehingga membuat tubuh kamu lebih siap untuk aktivitas yang lebih berat.
Baca juga: Pentingnya Pemanasan sebelum Olahraga untuk Cegah PFPS
Bila kamu mengalami gejala patellofemoral pain syndrome seperti sering merasa nyeri lutut ketika berdiri atau jongkok, segera periksakan diri ke dokter ortopedi. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan