Perlukah Transplantasi Kornea untuk Mengobati Trakhoma?
Halodoc, Jakarta – Trakhoma terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Gejala awal dari kondisi ini adalah iritasi dan gatal yang menyerang mata. Jika diobati dengan cepat dan tepat, infeksi bisa mereda dan mata kembali pulih. Sebaliknya, trachoma yang tidak ditangani bisa memicu terjadinya komplikasi serius, hingga berujung pada kebutaan.
Pada kondisi yang parah, trakhoma mungkin harus diatasi dengan melakukan tindakan pembedahan alias operasi. Perlukah transplantasi kornea untuk mengobati trakhoma? Jawabannya bisa jadi. Pada kondisi yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kornea mata mengalami pengeruhan. Kalau sudah begitu, pasien trakhoma mungkin harus menjalani proses transplantasi kornea.
Baca juga: Cara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan Trakhoma yang Perlu Diketahui
Selain operasi, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi trakhoma. Pengobatan yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan yang dialami pengidapnya. Maka dari itu, perlu untuk segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala menyerupai penyakit ini. Semakin cepat ditangani, risiko munculnya komplikasi bisa dihindari.
Jika ragu, kamu bisa mencoba untuk bertanya seputar trakhoma pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter mata bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan rekomendasi terbaik dari ahlinya. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Umumnya, trakhoma akan menyerang mata dan kelopak mata terlebih dahulu. Gejala awal yang muncul adalah iritasi dan gatal-gatal ringan. Kabar buruknya, trakhoma bisa dengan mudah menular, terutama pada anak-anak. Namun, penyakit ini biasanya akan berkembang dengan sangat lambat. Pada anak-anak, gejala kondisi ini biasanya muncul pada saat beranjak dewasa.
Segera lakukan pemeriksaan jika mengalami gejala penyakit ini, agar bisa dengan cepat ditangani. Namun jika tidak diobati, trakoma dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kebutaan. Komplikasi dari trakhoma sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Kebutaan yang terjadi akibat penyakit ini bersifat permanen dan tidak bisa diobati kembali.
Baca juga: Trakhoma Bisa Sebabkan Komplikasi pada Telinga, Hidung, dan Tenggorokan
Namun, tidak semua kasus trakoma harus diatasi dengan transplantasi kornea. Selain operasi dan transplantasi kornea, ada beberapa pengobatan lain yang bisa dilakukan, di antaranya:
1.Operasi (Surgery)
Salah satu cara untuk mengatasi gangguan mata ini adalah operasi. Tujuannya untuk mencegah komplikasi kebutaan akibat trakhoma. Prosedur operasi seringnya dianjurkan pada pengidap penyakit ini yang sudah memasuki tahap trichiasis. Pembedahan dilakukan dengan cara memperbaiki kelopak mata yang mengalami luka, sehingga tidak memperparah iritasi pada mata.
2.Konsumsi Obat (Antibiotics)
Pasien trakhoma juga bisa diberikan antibiotik, tujuannya untuk membunuh bakteri Chlamydia trachomatis penyebab penyakit ini. Selain pada pengidapnya, konsumsi antibiotik juga disarankan dilakukan oleh orang sekitar, terutama jika banyak anak-anak yang mengalami trakhoma. Konsumsi antibiotik penting untuk mencegah terjadinya penularan.
3.Menjaga Kebersihan Wajah (Face Cleanliness)
Salah satu pemicu infeksi adalah tidak menjaga kebersihan area wajah, terutama mata. Maka dari itu, agar mengatasi dan menghindari trakhoma semakin parah, perlu untuk selalu menjaga kebersihan wajah. Hal ini juga bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran trakhoma pada orang lain.
Baca juga: Alasan Pengidap Trakhoma Berisiko Terkena Entropion
4.Menjaga Kebersihan Lingkungan (Environmental Improvement)
Selain menjaga kebersihan diri, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Hal yang paling penting adalah menjaga kebersihan air dan mencegah pembuangan feses di sembarangan tempat. Sebab, hal itu dapat meningkatkan penyebaran trakoma. Jika mengalami gejala menyerupai mata merah, gatal, dan iritasi, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat.
Referensi
World Health Organization. Diakses pada 2020. Trachoma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Trachoma.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan