Perlukah Bayi Lakukan Swab Test Antigen saat Bepergian?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Desember 2020
Perlukah Bayi Lakukan Swab Test Antigen saat Bepergian?Perlukah Bayi Lakukan Swab Test Antigen saat Bepergian?

Halodoc, Jakarta – Di tengah pandemi virus Corona yang masih terjadi, pemeriksaan kesehatan berupa tes swab maupun PCR sering dijadikan syarat dan standar dalam melakukan aktivitas. Tidak terkecuali saat ingin bepergian atau melakukan perjalanan. Tes yang menunjukkan hasil negatif menjadi syarat aman untuk beraktivitas di luar ruangan. Lantas, apakah hal ini juga berlaku pada bayi? Perlukah bayi melakukan swab test antigen saat bepergian? 

Swab test antigen merupakan metode pemeriksaan COVID-19 yang dilakukan dengan swab atau mengambil sampel cairan dari hidung. Tes ini tergolong cukup akurat jika dibandingkan dengan rapid test biasa. Meskipun, tingkat akurasi swab test antigen masih berada sedikit di bawah PCR. Namun, swab test antigen tetap bisa dijadikan pilihan saat harus menjalani tes corona, termasuk sebelum melakukan perjalanan. 

Baca juga: Tes Swab Antigen pada Anak, Ketahui Hal Ini

Swab Test Antigen pada Bayi 

Apakah bayi perlu menjalani swab test antigen? Jawabannya tergantung pada beberapa faktor. Sebenarnya, tes COVID-19 lebih disarankan pada bayi dan anak-anak yang menunjukkan gejala infeksi virus corona. Gejala yang sering dikaitkan dengan infeksi virus corona adalah demam, kesulitan bernapas, serta batuk-batuk. 

Namun kembali lagi, kebutuhan tes corona mungkin berbeda-beda, tergantung pada peraturan yang ada. Selain itu, orangtua juga disarankan untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu pada dokter anak terkait hal ini. Memastikan Si Kecil bebas dari infeksi virus adalah hal yang baik dilakukan untuk menghindari risiko munculnya kondisi yang berbahaya. 

Swab test antigen mungkin juga dibutuhkan bayi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya asma. Sebab, hal ini bisa meningkatkan risiko munculnya komplikasi atau gejala yang lebih buruk. Infeksi virus juga cenderung lebih mudah terjadi dan berbahaya pada anak-anak yang memiliki riwayat penyakit. Tes COVID-19 juga diwajibkan pada bayi yang lahir dari ibu yang diduga mengidap atau dinyatakan positif COVID-19. Tes perlu dilakukan sesegera mungkin, yaitu dalam 24 jam setelah bayi dilahirkan. 

Baca juga: Haruskah Swab Antigen Dilakukan Secara Rutin?

Virus corona nyatanya bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun bayi dan anak-anak. Sampai saat ini, masih belum tersedia obat maupun vaksin untuk melawan serangan penyakit akibat virus ini. Maka dari itu, menjaga dan memantau kesehatan anak bisa menjadi salah satu cara menghindari gangguan kesehatan. 

Kabar baiknya, infeksi COVID-19 pada anak cenderung lebih cepat pulih. Rata-rata, anak yang terinfeksi virus ini akan sembuh dengan cepat meskipun hanya dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, orangtua harus mewaspadai jika Si Kecil menunjukkan gejala yang parah. Segera bawa ke rumah sakit agar anak mendapat pertolongan medis dan bisa dicari tahu apa penyebabnya. 

Tes COVID-19, termasuk swab test antigen penting dilakukan. Namun perlu diingat, ada kemungkinan hasil tes ini meleset. Pada swab test antigen, hasil positif umumnya akurat dan memang menjadi tanda terjadinya infeksi virus. Namun, berbeda dengan hasil negatif yang masih bisa salah. Maka dari itu, mungkin dibutuhkan tes lanjutan jika pemeriksaan pertama menunjukkan hasil negatif. 

Baca juga: Hasil Swab Test Antigen Kini Berlaku 14 Hari

Ayah dan ibu bisa melakukan swab test antigen untuk anak di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang menyediakan. Bisa juga mencari tahu lokasi swab test antigen terdekat melalui aplikasi Halodoc. Dapatkan informasi lokasi tes COVID-19 dengan lebih mudah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Parents. Diakses pada 2020. Should Kids and Babies Get Tested for Coronavirus?
Healthy Children. Diakses pada 2020. Should Your Child Be Tested for COVID-19?