Perlu Waspada, Inilah Gejala ISK pada Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta - ISK pada ibu hamil umum terjadi pada pertengahan trimester pertama kehamilan hingga awal trimester ketiga kehamilan. Infeksi saluran kemih terjadi karena adanya perubahan pada saluran kemih ibu hamil, karena posisi rahim yang berada tepat di atas saluran kemih. Saat kehamilan semakin membesar, berat ada janin akan menekan kandung kemih, sehingga bakteri terjebak dan berkembangbiak di dalamnya.
Karena hal tersebut, risiko terjadinya infeksi saluran kemih tidak dapat dihindari. Semakin besar rahim dan saluran kemih, maka pertumbuhan bakteri di dalamnya akan semakin banyak. Bukan hanya itu saja, ISK pada ibu hamil terjadi karena kandungan hormon dan gula dalam urine. Kedua hal tersebut akan memicu pertumbuhan bakteri, sera menurunkan kemampuan tubuh untuk menahan bakteri jahat masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Waspada, Ini Kelainan dalam Kehamilan
Gejala ISK pada Ibu Hamil yang Harus Diketahui
Infeksi saluran kemih pada ibu hamil terjadi karena adanya perubahan hormon dan posisi janin dalam kandungan. Berikut beberapa gejala ISK pada ibu hamil yang perlu diketahui:
- Rasa nyeri saat buang air kecil.
- Sensasi rasa terbakar saat buang air kecil.
- Meningkatnya frekuensi buang air.
- Adanya darah pada urine.
- Kram perut bagian bawah.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Demam dan menggigil.
- Keringat dingin.
- Urine beraroma menyengat.
Bukan hanya itu saja, bakteri yang telah menyebar ke organ ginjal akan menimbulkan gejala berupa nyeri punggung belakang, mual, hingga muntah. ISK pada ibu hamil harus ditangani dengan tepat. Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, infeksi saluran kemih pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal, bahkan infeksi sistemik yang menyebar ke seluruh organ dalam tubuh.
Jika sudah mengalaminya, risiko kelahiran prematur dengan berat badan bayi rendah tidak dapat dihindari. Namun, jika ISK pada ibu hamil segera mendapat penanganan yang tepat saat gejala awal muncul, maka hal tersebut tidak akan berisiko bagi bayi dalam kandungan. Pemeriksaannya sendiri akan dilakukan dengan mengidentifikasi urine.
Baca juga: Pentingnya Lakukan Tes Swab pada Ibu Hamil
Tips Mencegah ISK pada Ibu Hamil
Infeksi saluran kemih pada ibu hamil umum terjadi karena pertumbuhan bayi dalam rahim. Meski begitu, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan guna mencegah infeksi saluran kemih pada ibu hamil:
- Cukup minum air putih 2 liter, atau setara dengan 8 gelas per hari.
- Jangan terbiasa untuk menunda buang air kecil
- Hindari konsumsi alkohol, kafein, serta minuman manis lainnya.
- Konsumsi suplemen atau multivitamin tambahan.
- Segera buang air kecil sebelum atau setelah buang air kecil.
- Setelah buang air kecil, bersihkan vagina secara perlahan dari atas ke bawah, bukan sebaliknya.
- Jangan menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena kadar pH yang berbeda.
- Ganti pakaian dalam dengan bahan katun yang menyerap keringat.
- Jika sudah merasa tidak nyaman, ganti pakaian dalam.
- Jangan memakai celana terlalu ketat.
- Jangan gunakan pakaian dalam saat tidur.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Mampu Tingkatkan Kesuburan
Mencegah infeksi saluran kemih pada ibu hamil dapat dilakukan dengan sejumlah langkah tersebut. Ibu perlu mengetahui bahwa dengan mengikuti tips tersebut, risiko infeksi saluran kemih tetap ada, karena janin yang semakin membesar. Jika sudah begitu, silahkan temui dokter di rumah sakit untuk melakukan sejumlah penanganan.
Biasanya, dokter akan memberikan obat berupa antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih. Obat tersebut harus dihabiskan meski gejala sudah menghilang. Tujuannya agar obat bekerja dengan maksimal, serta mencegah bakteri dalam saluran kemih berkembang biak lebih banyak lagi.
Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infection During Pregnancy.
Medscape. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections in Pregnancy.
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. How to Treat a UTI During Pregnancy.