Perlu Tahu, Prosedur Arthrocentesis untuk Diagnosis Septic Arthritis
Halodoc, Jakarta – Bagi kamu yang baru sama mengalami cedera sendi sebaiknya perhatikan kesehatan sendi kamu. Kondisi septic arthritis bisa dialami oleh orang yang baru saja menjalani operasi sendi atau pun cedera pada sendi. Septic arthritis adalah radang sendi yang diakibatkan adanya infeksi, jamur atau virus.
Ada beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan seseorang mengalami septic arthritis yaitu Staphylococcus, Haemophilus influenzae, dan Streptococcus. Kondisi septic arthritis terjadi karena selaput sendi tidak dapat melindungi sendi dari infeksi sehingga tubuh bereaksi dengan mengalami radang sendi. Kondisi ini umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Baca juga: Alasan Septic Arthritis Lebih Sering Serang Anak-Anak dan Lansia
Ada beberapa gejala yang dialami seseorang dengan kondisi septic arthritis, seperti sendi yang mengalami pembengkakan pada bagian radang, demam, nyeri sendi dalam waktu yang cukup panjang, selalu merasa kelelahan dan kesulitan menggerakkan tungkai pada bagian yang mengalami nyeri sendi. Untuk memastikan kondisi ini ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti pemeriksaan darah, foto rontgen, dan prosedur arthrocentesis.
Pemeriksaan darah digunakan untuk memonitor tanda peradangan akibat infeksi. Sedangkan foto rontgen dilakukan untuk mendapatkan gambaran seberapa parah kondisi kerusakan sendi terjadi. Lalu bagaimana dengan prosedur arthrocentesis?
Baca juga: Tidak Boleh Diabaikan, Ketahui Gejala Septic Arthritis
Arthrocentesis atau dikenal juga sebagai aspirasi sendi adalah penghisapan cairan dalam sendi untuk keperluan diagnosis dan juga pengobatannya. Cairan yang dihisap dianalisis untuk mengetahui penyebab pasti timbulnya rasa nyeri. Cairan yang dihisap dikenal juga dengan nama cairan sinovial. Cairan ini berwarna jernih dan melumasi sendi pada bagian tubuh. Adanya cairan sinovial membuat sendi pada tubuh bergerak dengan mudah.
Penghisapan cairan sinovial dilakukan dengan menggunakan jarum suntik. Sebelum prosedur ini dilakukan, biasanya pasien akan diberikan obat bius lokal pada bagian yang akan dilakukan arthrocentesis. Hal ini dilakukan agar pasien merasa nyaman ketika tim medis melakukan prosedur ini. Proses ini tidak memakan waktu yang cukup lama. Sampel cairan yang diambil dibawa ke laboratorium dan dicek untuk mengetahui jumlah sel darah putih atau bakteri yang menyebabkan peradangan sendi.
Kapan Arthrocentesis Dilakukan?
Ketika penyebab radang sendi belum diketahui, prosedur arthrocentesis dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi septic arthritis. Adanya pembengkakan pada bagian sendi yang mengalami radang perlu ditelusuri lebih jauh penyebabnya. Prosedur arthrocentesis bisa digunakan untuk mendiagnosis penyebab pembengkakan sendi.
Arthrocentesis Dapat Mengurangi Gejala
Kondisi penyakit ini menimbulkan gejala pada pengidapnya, salah satunya adalah timbulnya nyeri pada sendi yang mengalami peradangan. Dengan melakukan penghisapan cairan sinovial yang berlebih dapat sedikit mengurangi rasa sakit atau nyeri sendi yang dirasakan oleh pengidap penyakit septic arthritis.
Selain itu ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan melakukan prosedur arthrocentesis ini. Salah satunya adalah pengidap septic arthritis bisa mendapatkan penanganan yang tepat untuk kondisi penyebab peradangan sendi. Dengan penanganan yang tepat tentu akan membuat proses penyembuhan lebih mudah dan cepat.
Usai melalui proses ini sebaiknya lakukan perawatan yang bisa kamu lakukan dirumah. Salah satunya mengompres bagian yang baru saja dilakukan prosedur arthrocentesis. Selain itu, jangan lupa perbanyak mengistirahatkan bagian yang mengalami peradangan sendi agar proses penyembuhannya bisa berjalan dengan baik.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: Perlu Tahu, Ini 3 Cara Mengobati Septic Arthritis