Perlu Tahu, Kondisi yang Bisa Menyebabkan Pneumonia Aspirasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Juli 2019
Perlu Tahu, Kondisi yang Bisa Menyebabkan Pneumonia AspirasiPerlu Tahu, Kondisi yang Bisa Menyebabkan Pneumonia Aspirasi

Halodoc, Jakarta – Pneumonia aspirasi adalah jenis pneumonia yang mungkin terjadi jika seseorang menghirup sesuatu daripada menelannya. Kuman dari partikel makanan, air liur, muntah, atau zat lain dapat menginfeksi saluran udara, dan menyebabkan pneumonia aspirasi.

Kebanyakan orang kadang-kadang mengalami aspirasi paru ketika sesuatu yang mereka makan atau minum melewati jalan yang salah. Paru-paru yang sehat biasanya dapat menangani bakteri dari “jalan yang salah”  ini dan membuang sebanyak mungkin, sehingga menyebabkan seseorang batuk.

Pneumonia aspirasi paling umum terjadi pada individu yang lebih tua dan anak-anak yang lebih muda tetapi dapat memengaruhi siapa saja. Risiko kematian bisa saja terjadi pada orang yang mengalami pneumonia aspirasi. Dokter akan memberikan pertimbangan khusus untuk perawatan setiap orang untuk memastikan mereka menerima antibiotik yang benar.

Baca juga: 7 Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Pneumonia Aspirasi

Komplikasi yang mengancam jiwa dapat terjadi jika orang tersebut sudah terlalu lama tanpa pengobatan atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pneumonia aspirasi sering terjadi jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan menghirup benda yang mengandung banyak kuman.

Dalam banyak kasus, orang tersebut akan batuk secara otomatis, yang akan mengeluarkan partikel-partikel yang tidak diinginkan ini dan mencegah pneumonia aspirasi. Orang yang memiliki gangguan kemampuan batuk mungkin lebih berisiko terserang infeksi karena menghirup sesuatu, terutama jika objeknya besar atau merupakan sumber kuman infeksi.

Faktor risiko lain untuk pneumonia aspirasi meliputi:

  1. Gangguan atau disfungsi kerongkongan;

  2. Menggunakan pelemas otot, obat penenang, atau anestesi;

  3. Menggunakan atau menyalahgunakan alkohol atau narkoba;

  4. Punya masalah gigi;

  5. Memiliki masalah dengan saraf (gangguan neurologis);

  6. Kanker tenggorokan;

  7. Mendapatkan pukulan;

  8. Serangan jantung;

  9. Mengalami koma;

  10. Penyakit gastrointestinal reflux (GERD) atau mulas; dan

  11. Gangguan yang merusak kondisi mental, seperti demensia

Dokter akan bekerja untuk mendiagnosis dan mengobati pneumonia aspirasi secepat mungkin. Dokter biasanya akan bertanya tentang gejala dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pneumonia.

Baca juga: Ini Prosedur Pemeriksaan untuk Diagnosis Pneumonia Aspirasi

Tanda-tandanya bisa berupa bunyi berderak di paru-paru saat orang tersebut bernapas atau seseorang mengalami kesulitan bernapas. X-ray atau computed tomography (CT) scan dapat memberikan gambar paru-paru. Dokter juga dapat menggunakan bronkoskop untuk melihat saluran udara dan memeriksa adanya penyumbatan.

Tes dahak, hitung darah lengkap (CBC), atau tes gas darah arteri dapat membantu mengukur seberapa parah infeksi itu dan jenis perawatan apa yang diperlukan. Perawatan untuk pneumonia aspirasi akan sangat bervariasi tergantung pada kesehatan keseluruhan orang tersebut dan tingkat keparahan gejalanya.

Baca juga: Kenali Penyebab Pneumonia, Infeksi Paru yang Berbahaya

Antibiotik biasanya digunakan untuk membantu menghilangkan infeksi dan menghindari komplikasi serius. Dokter mungkin perlu menunggu sampai hasil tes kembali untuk menentukan antibiotik mana yang diresepkan, karena beberapa bakteri resisten terhadap antibiotik tertentu.

Beberapa orang mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan diawasi. Jika seseorang mengalami kesulitan bernapas, mereka mungkin perlu menggunakan mesin pernapasan. Jika orang tersebut mengalami kesulitan menelan, dokter dapat merekomendasikan metode pemberian makan yang dibantu atau perubahan kebiasaan makan untuk menghindari aspirasi lebih lanjut.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pneumonia aspirasi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.