Perlu Tahu, Ini Penyebab dan Gejala Hipertensi Nokturnal

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 November 2022

“Peningkatan tekanan darah bisa terjadi pada malam hari yang dikenal dengan hipertensi nokturnal. Penyebab hipertensi nokturnal termasuk diabetes, sleep apnea, hingga kelainan ginjal.”

Perlu Tahu, Ini Penyebab dan Gejala Hipertensi NokturnalPerlu Tahu, Ini Penyebab dan Gejala Hipertensi Nokturnal

Halodoc, Jakarta – Hipertensi nokturnal adalah peningkatan tekanan darah yang terjadi pada malam hari. Biasanya, tekanan darah bervariasi menurut ritme sirkadian dan 10 – 20 persen lebih rendah saat malam hari. 

Tekanan darah siang hari yang lebih tinggi dari 120/80 mmHg akan dianggap tinggi. Biasanya, tekanan darah pada malam hari akan lebih rendah daripada siang hari. Namun, hipertensi nokturnal mengacu pada tekanan darah di atas 110/65 mmHg pada malam hari.

Kondisi ini dikaitkan dengan komplikasi yang serius, seperti kerusakan ginjal dan penyakit kardiovaskular.

Kenali Penyebab dan Gejala Hipertensi Nokturnal

Ada beragam penyebab hipertensi nokturnal dan faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini, di antaranya:

  • Apnea tidur obstruktif.
  • Diabetes.
  • Penyakit ginjal.
  • Kualitas tidur yang buruk dan kurang tidur.
  • Sering bangun pada malam hari atau 
  • Nokturia atau kerap terbangun pada malam hari untuk buang air kecil.
  • Sindrom kaki gelisah.
  • Kerja sif malam.
  • Transplantasi ginjal.
  • Asupan garam dan sensitivitas natrium (kondisi orang-orang yang tekanan darahnya lebih cenderung naik dengan asupan garam).

Tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala. Tak heran jika masalah kesehatan ini sering disebut sebagai “silent killer”. Hal ini juga berlaku untuk kondisi hipertensi nokturnal. Namun, secara umum, orang-orang dengan hipertensi nokturnal bisa menunjukkan gejala berikut:

  • Sering terbangun dari tidur di malam hari.
  • Mendengkur, menahan napas, dan megap-megap di malam hari.
  • Sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari.

Sayangnya, hipertensi nokturnal yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa berujung pada sejumlah komplikasi yang serius. Ini termasuk:

  • Gagal ginjal.
  • Penyakit ginjal.
  • Stroke.
  • Serangan jantung.
  • Kematian akibat kondisi kardiovaskular.
  • Penurunan kognitif.
  • Gagal jantung. 

Bagaimana Hipertensi Nokturnal Ditangani?

Pengobatan hipertensi nokturnal mirip dengan pengobatan tekanan darah tinggi pada umumnya, termasuk pertimbangan gaya hidup dan pengobatan. Waktu pemberian obat tekanan darah juga penting. Selain itu, beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertensi nokturnal biasanya memerlukan perawatan khusus.

1. Perubahan gaya hidup

Banyak pilihan dan kebiasaan gaya hidup yang dapat memengaruhi tekanan darah. Jika kamu mengalami peningkatan tekanan darah pada malam hari, dokter biasanya akan menyarankan untuk memulai perubahan pola hidup sehat berikut ini. 

  • Kurangi asupan garam.
  • Tingkatkan asupan kalium.
  • Pastikan tidur yang cukup dan berkualitas.
  • Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol.

Tak hanya itu, kamu juga harus memastikan untuk melakukan perawatan terkait dengan kondisi yang mendasari, termasuk apnea tidur obstruktif dan diabetes. 

2. Pemberian obat

Ada banyak obat yang tersedia untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat yang dikonsumsi sekali sehari menjadi pilihan praktis yang lebih mudah diingat untuk diminum. Namun, obat tekanan darah sekali sehari mungkin tidak bertahan selama 24 jam penuh, dan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi yang tidak diobati pada malam hari.

Salah satu cara untuk mencegah hal ini adalah meminum satu atau lebih obat tekanan darah di malam hari yang disebut sebagai “kronoterapi”. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum obat tekanan darah di malam hari memiliki kontrol tekanan darah yang lebih baik selama periode 24 jam, termasuk di malam hari. 

Beberapa penelitian bahkan menyarankan hal ini mengarah pada risiko komplikasi tekanan darah tinggi yang lebih rendah.

3. Melakukan pengobatan terhadap penyebabnya

Mengobati penyebab yang mendasari sekaligus faktor risiko hipertensi nokturnal juga penting. Orang-orang yang memiliki gejala sleep apnea harus menemui spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan dan pastikan untuk tetap menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.

Selain itu, membatasi gangguan di malam hari dan menyisihkan waktu untuk tidur yang cukup merupakan aspek penting lainnya dalam mengobati hipertensi nokturnal. Orang-orang dengan insomnia mungkin mendapat manfaat dari menjalani perawatan seperti melatonin, atau obat resep lainnya bila upaya lain yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah terjadinya hipertensi, termasuk hipertensi nokturnal. Gunakan Layanan Janji Medis di Halodoc untuk memudahkan kamu melakukan pemeriksaan medis. Cek dan download Halodoc secara gratis dari App Store atau Play Store. 

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi: 
Verywell Health. Diakses pada 2022. What Is Nocturnal Hypertension?
Pusat Jantung Nasional. Diakses pada 2022. Mengenal Hipertensi Nokturnal.