Perlu Tahu, Ini Cara Menangani Sindrom Polikistik Ovarium
Halodoc, Jakarta – Sindrom polikistik ovarium alias polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah kondisi yang terjadi karena adanya gangguan fungsi pada ovarium. Biasanya, penyakit ini menyerang seorang wanita yang tengah berada di usia subur. PCOS menyebabkan pengidapnya mengalami ketidakseimbangan hormon, karena hal-hal yang tidak diketahui secara pasti.
Salah satu tanda awal dari gangguan ini adalah tidak beraturannya masa ovulasi atau masa subur pada wanita. Selain itu, PCOS juga menyebabkan meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita, serta munculnya banyak kista pada ovarium. Seorang wanita dicurigai mengalami PCOS jika mengalami setidaknya dua dari gejala-gejala awal tersebut.
Baca juga: Harus Tahu, Masalah Menstruasi yang Enggak Boleh Diabaikan
Biasanya, gejala dari penyakit ini akan semakin terlihat jelas setelah wanita memasuki usia 16 sampai 24 tahun. Beberapa gejala yang sering muncul adalah pertumbuhan rambut yang berlebih di area tubuh tertentu, seperti punggung, wajah, dada, dan bokong.
Selain itu, gangguan ini juga menyebabkan pengidapnya sering mengalami depresi, kulit berminyak serta berjerawat, berat badan bertambah, hingga sulit hamil. PCOS juga bisa membuat seorang wanita mengalami frekuensi haid yang tidak teratur.
Penyebab dan Cara Menangani PCOS
Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab PCOS bisa terjadi. Tapi, kondisi ini diduga berkaitan dengan kadar hormon yang tidak normal di dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh diduga menjadi salah satu pemicu penyakit ini menyerang.
Ini disebabkan, antara lain karena naiknya kadar hormon yang dominan pada tubuh pria alias testosteron, naiknya hormon lutein yang dalam kadar tinggi bisa mengganggu kerja ovarium, hingga turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG).
Selain itu, faktor keturunan juga diduga memiliki peran dalam meningkatkan risiko seorang wanita mengalami PCOS. Risiko penyakit ini disebut semakin meningkat jika ada salah satu anggota keluarga mengalami penyakit yang sama.
Kabar buruknya, sindrom polikistik ovarium alias PCOS hingga kini masih belum bisa disembuhkan. Dengan kata lain, belum ada obat yang bisa diandalkan untuk menghilangkan gangguan ini. Meski begitu, pengobatan tetap diperlukan oleh pengidap sindrom polikistik ovarium.
Baca juga: Sulit Hamil Genetik atau Tidak Ya?
Tujuan pengobatan PCOS adalah untuk mengendalikan gejala-gejala yang muncul. Ada berbagai cara penanganan sindrom polikistik ovarium yang perlu diketahui, di antaranya:
-
Perubahan Gaya Hidup
Salah satu cara penanganan PCOS adalah dengan mengubah gaya hidup. Sebab, gaya hidup diduga menjadi salah satu penyebab kondisi ini menyerang.
Pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan alias obesitas, disarankan untuk segera menurunkan berat badan. Selain itu, pengidap PCOS yang aktif merokok disarankan untuk berhenti, sebab wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding yang tidak merokok.
-
Laparoscopic Ovarian Drilling
Prosedur yang disebut laparoscopic ovarian drilling (LOD) menjadi salah satu metode untuk menangani PCOS. Pembedahan kecil ini disebut mampu mengatasi masalah kesuburan yang disebabkan oleh sindrom polikistik ovarium.
-
Terapi Hormon
Pengidap PCOS yang tengah merencanakan kehamilan bisa mencoba metode yang satu ini. Terapi hormon bisa menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala.
Baca juga: Menstruasi Tidak Teratur, Hati-hati Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Cari tahu lebih lanjut seputar sindrom polikistik ovarium dan cara menanganinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!