Perlu Tahu, Ini Alasan Stenosis Pilorus Lebih Rentan Menyerang Bayi Laki-laki

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Maret 2019
Perlu Tahu, Ini Alasan Stenosis Pilorus Lebih Rentan Menyerang Bayi Laki-lakiPerlu Tahu, Ini Alasan Stenosis Pilorus Lebih Rentan Menyerang Bayi Laki-laki

Halodoc, Jakarta - Stenosis pilorus merupakan kondisi yang langka pada kelahiran. Gejala pada bayi yang mengidap kondisi ini biasanya akan muncul setelah bayi berusia 2-8 minggu. Gejala juga bisa saja muncul saat bayi berusia 6 bulan. Mengapa stenosis pilorus lebih rentan menyerang bayi laki-laki? Begini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Muncul di Usia 6 Bulan, Ini Gejala Stenosis Pilorus pada Bayi

Stenosis Pilorus Lebih Rentan Dialami Oleh Bayi Laki-laki

Stenosis pilorus berisiko tinggi pada kelahiran pertama, terutama pada bayi laki-laki. Stenosis pilorus merupakan penyempitan pilorus yang terjadi pada bayi. Pilorus sendiri merupakan saluran yang berfungsi membawa makanan dan minuman dari lambung ke usus 12 jari. Pada penyempitan pilorus ini, makanan tidak bisa memasuki usus 12 jari dan menyebabkan bayi mengalami muntah-muntah, penurunan berat badan, dehidrasi, dan sering rewel karena merasa lapar.

Gejala Stenosis Pilorus pada Si Kecil

Si Kecil dengan stenosis pilorus ditandai dengan gejala, seperti:

  • Bayi akan menunjukkan tanda-tanda selalu lapar, seperti menangis dan rewel.

  • Akan muntah setelah makan. Muntah ini awalnya terlihat seperti muntah biasa, tetapi jika gejala ini dibiarkan, pilorus akan semakin menyempit. Akibatnya, muntah akan menyembur dengan kuat. Muntah ini bisa saja bercampur dengan darah jika kondisi yang dialami semakin parah.

  • Dehidrasi atau kurang cairan. Pada bayi, dehidrasi bisa dilihat dari menangis tanpa mengeluarkan air mata dan frekuensi buang air kecil yang sangat berkurang.

  • Terlihat gerakan bergelombang pada perut bagian atas. Kondisi ini disebut dengan kontraksi lambung. Hal ini terjadi karena otot lambung mencoba mendorong makanan melalui pilorus yang menyempit. Biasanya, kontraksi lambung akan terjadi setelah bayi minum susu.

  • Dengan terhalangnya makanan menuju usus, hal ini akan menyebabkan penurunan frekuensi buang air besar dan perubahan bentuk feses.

  • Karena seringnya muntah, asupan makanan Si Kecil juga akan mengalami masalah berat badan.

Pada orang dewasa, stenosis pilorus ditandai dengan sakit perut, muntah ringan, sakit perut, atau perut kembung.

Baca juga: Perlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis Pilorus

Penyebab Stenosis Pilorus pada Si Kecil

Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya stenosis pilorus pada Si Kecil adalah:

  • Bayi laki-laki yang lebih rentan mengidap kondisi ini daripada bayi perempuan.

  • Kelahiran prematur.

  • Stenosis pilorus bisa saja diturunkan melalui kedua orangtua yang masa kecilnya mengalami kondisi yang sama.

  • Ibu hamil yang merokok pada masa kehamilan.

  • Penggunaan antibiotik pada Si Kecil pada awal kelahirannya.

Umumnya, kondisi ini terjadi karena adanya penyempitan pada bagian pilorus yang membuat lambung tidak bisa mengirim makanan menuju usus. Namun, belum diketahui apa yang menjadi penyebab penyempitan tersebut.

Baca juga: Kelahiran Bayi Prematur, Benarkah Jadi Penyebab Stenosis Pilorus?

Ibu, jangan lupa untuk segera memeriksakan Si Kecil jika gejala yang timbul sudah berlangsung selama lebih dari seminggu. Jika ibu ingin berdiskusi seputar masalah kesehatan Si Kecil, Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, ibu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Jika ada yang tidak beres dengan kesehatan Si Kecil, dokter akan langsung meresepkan obat untuk Si Kecil. Tanpa perlu keluar rumah atau antri obat di apotik, pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!