Perlu Tahu, Ini 5 Penyebab Neuritis Optik
Halodoc, Jakarta - Neuritis optik adalah sebuah peradangan yang dapat merusak saraf optik, seikat serat saraf yang mentransmisikan informasi visual dari mata ke otak seseorang. Nyeri dan kehilangan penglihatan sementara pada satu mata adalah gejala umum dari neuritis optik.
Neuritis optik dapat berhubungan dengan multiple sclerosis, penyakit yang menyebabkan peradangan dan kerusakan saraf di otak dan sumsum tulang belakang pengidapnya. Tanda dan gejala neuritis optik dapat menjadi indikasi pertama dari multiple sclerosis, atau mungkin akan berkembang menjadi multiple sclerosis permanen.
Neuritis optik dapat terjadi karena infeksi lain atau penyakit kekebalan tubuh, seperti lupus. Kebanyakan orang yang mengalami satu episode neuritis optik akhirnya dapat memulihkan penglihatannya. Pengobatan dengan obat steroid dapat mempercepat pemulihan penglihatan setelah terjadinya neuritis optik.
Baca Juga : Diabetes Bisa Sebabkan Neuritis Optik
Penyebab Neuritis Optik
Penyebab yang pasti dari neuritis optik tidak diketahui. Hal ini kemungkinan berkembang ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menargetkan zat yang menutupi saraf optik seseorang (mielin), sehingga mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada mielin. Umumnya, mielin membantu impuls listrik bergerak cepat dari mata ke otak yang diubah menjadi informasi visual. Neuritis optik yang terjadi dapat mengganggu proses ini, sehingga mempengaruhi penglihatan.
Berikut adalah beberapa penyebab yang sering dikaitkan dengan neuritis optik:
-
Sklerosis Multipel
Multiple sclerosis adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem autoimun yang menyerang selubung mielin yang menutupi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Pada orang dengan neuritis optik, risiko terkena multiple sclerosis setelah satu episode neuritis optik adalah sekitar 50 persen untuk terjadi seumur hidup. Risiko seseorang mengalami multiple sclerosis setelah neuritis optik meningkat lebih jauh jika pemindaian MRI menunjukkan lesi pada otak.
-
Neuromyelitis Optica
Dalam kondisi ini, hal ini terjadi karena peradangan berulang pada saraf optik dan sumsum tulang belakang. Neuromyelitis optica memiliki kemiripan dengan multiple sclerosis, tetapi neuromyelitis optica tidak menyebabkan kerusakan pada saraf di otak sesering multiple sclerosis.
-
Infeksi
Salah satu hal yang dapat menyebabkan neuritis optik adalah infeksi bakteri, termasuk penyakit Lyme, demam cakar kucing dan sifilis, atau virus seperti campak, gondong, dan herpes.
-
Penyakit Lainnya
Penyakit seperti sarkoidosis dan lupus dapat menyebabkan neuritis optik berulang.
-
Narkoba
Beberapa obat telah dikaitkan dengan perkembangan neuritis optik, termasuk kina dan beberapa antibiotik.
Baca Juga : Kenali 5 Gejala Neuritis Optik
Gejala Neuritis Optik
Kondisi yang disebabkan oleh neuritis optik biasanya datang dengan cepat dan dapat terjadi selama beberapa jam atau hari. Kamu mungkin mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Nyeri saat menggerakkan mata.
- Penglihatan kabur.
- Hilangnya penglihatan warna.
- Kesulitan melihat ke samping.
- Sebuah lubang di tengah penglihatan.
- Kebutaan dalam kasus yang jarang terjadi.
- Sakit kepala atau sakit yang tumpul di belakang mata.
- Orang dewasa biasanya mendapatkan neuritis optik hanya pada satu mata, tetapi anak-anak mungkin mengalami pada keduanya.
Beberapa orang menjadi lebih baik dalam beberapa minggu, bahkan tanpa perawatan. Bagi beberapa orang, hal ini bisa memakan waktu hingga satu tahun. Beberapa orang tidak pernah sepenuhnya mendapatkan kembali penglihatannya. Bahkan ketika gejala lain sembuh, pengidapnya mungkin masih mengalami masalah dengan penglihatan malam atau melihat warna.
Jika kamu mengidap multiple sclerosis, panas dapat membuat gejala neuritis optik terjadi kembali dan biasanya setelah mandi air panas, olahraga, demam, atau serangan flu. Setelah kamu sudah lebih tenang, masalah tersebut akan berangsur-angsur menghilang.
Baca Juga : Benarkah Wanita Lebih Rentan Alami Neuritis Optik?
Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan neuritis optik. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan