Perlu Tahu, Ini 3 Manfaat Puasa Bagi Pengidap Kolesterol Tinggi
Halodoc, Jakarta - Puasa bukan cuma menyoal menahan lapar, haus, dan hawa nafsu saja. Ibadah ini juga memiliki beragam keistimewaan bagi tubuh, salah satunya mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Enggak percaya?
Ketika berpuasa, akan terjadi perubahan pada pola makan dari tiga kali, menjadi dua kali sehari. Nah, orang yang telah terbiasa mengonsumsi makanan yang tidak menyehatkan, seperti yang mengandung kolesterol tinggi, dapat mengurangi kebiasaan itu.
Namun, manfaat puasa ini baru akan bisa tercapai bila mereka menerapkan pola makan yang sehat ketika sahur dan berbuka. Kembali ke pertanyaan di atas, apa sih manfaat puasa bagi pengidap kolesterol tinggi?
Baca juga: Awas, Hindari 9 Pola Makan Tak Sehat Ini saat Puasa
1. Menjauhkan Komplikasi Jantung
Mau tahu dampak mengerikan kolesterol tinggi bagi tubuh? Kondisi ini bisa memicu penyakit jantung koroner. Tuh, seram kan? Ahli kardiovaskular dan epidemiologi genetik dari Intermountain Medical Center Heart Institute, Amerika Serikat, mengatakan, seseorang yang berpuasa secara teratur bisa mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Misalnya, mengurangi kadar trigliserida, berat badan, dan kadar gula darah yang berlebihan yang berbahaya bagi jantung.
2. Kolesterol Jahat Berkurang
Puasa juga bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein cholesterol/HDL), sekaligus meningkatkan human growth hormone (HGH). HGH atau hormon pertumbuhan ini punya peran untuk melindungi otot dan keseimbangan metabolisme seseorang.
Selain itu, ada juga penelitian menarik dari Dubai Uni Emirat Arab mengenai puasa. Menurut ahli, puasa juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein cholesterol/LDL) dalam tubuh.
Hasil penelitian dari ahli di American Hospital Dubai, Uni Emirat Arab, menunjukkan, ada penurunan kandungan trigliserida sekitar 15 persen, dan kadar LDL sebanyak 10,9 persen. Nah, kedua komponen tersebutlah yang jadi biang keladi dari penyakit jantung.
3. Meminimalkan Risiko Stroke
Kadar kolesterol darah yang tinggi enggak hanya berkaitan dengan penyakit jantung saja, tetapi juga stroke yang selalu mengintai. Dalam jangka panjang, kadar kolesterol yang tinggi ini bisa menyumbat pembuluh darah. Namun, selama puasa kadar kolesterol akan menurun, kemungkinan disebabkan oleh perubahan pola makan. Melalui perubahan pola makan itulah asupan lemak dalam tubuh akan menurun.
Baca juga: Awas! Kolesterol Tinggi Picu Berbagai Penyakit
Kamu perlu berhati-hati terhadap kadar kolesterol tinggi yang berlangsung lama. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan aterosklerosis. Kondisi ini merupakan radang pada pembuluh darah manusia yang diakibatkan penumpukan plak ateromatus. Nah, kalau hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama, maka risiko stroke pun akan meningkat.
Kolesterol Naik, Apa Sebabnya?
Terdapat beragam hal yang bisa memicu naiknya kolesterol saat bulan puasa. Nah, agar kadar kolesterol dalam tubuh tak meroket, jauhilah faktor pemicu di bawah ini.
-
Tak Menjaga Pola Makan
Tak menjaga pola makan sehat selama bulan puasa, merupakan kesalahan terbesar orang yang berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi. Enggak heran sih, sebab setelah seharian menahan lapar dan haus, banyak dari mereka yang merasa kalap ketika waktunya berbuka puasa atau sahur tiba.
Di sini ada pemahaman yang keliru. Anggapannya, karena seharian tidak menyantap makanan yang bisa membuat kadar kolesterol naik, maka saat berbuka mereka merasa bebas untuk mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi.
Padahal, bagi seseorang yang berisiko mengidap kolesterol tinggi, meski berpuasa seharian mereka tetap tak disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi. Dengan kata lain, kita harus tetap menjaga pola makan rendah kolesterol meski seharian tak mengonsumsi apa-apa.
Baca juga: 4 Menu Buka Puasa Bagi Pengidap Kolesterol
-
Porsi Makan Berlebihan
Porsi makan yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab kolesterol naik saat puasa. Apalagi bila makanan yang diasup berasal dari protein hewani dengan banyak lemak, makanan yang digoreng, atau camilan kemasan yang banyak mengandung lemak trans.
Misalnya, keripik kemasan yang bisa membuat kadar lemak dan tubuh jadi berlebihan, dan meningkatkan kadar kolesterol. Makanya, batasilah porsi makan yang sesuai dengan kebutuhan kalori dan pilih makanan yang bergizi seimbang.
-
Kurang Asupan Buah dan Sayur
Ingat, jangan selalu terfokus dengan takjil, seperti kolak, kurma, hingga gorengan saja. Jangan lupakan asupan buah dan sayur selama bulan puasa. Sebab kekurangan asupan keduanya bisa membuat kolesterol naik saat puasa.
Cobalah perhatikan porsi buah dan sayuran selama bulan puasa. Setidaknya kita perlu mengosumsi masing-masing buah atau sayur sebanyak 80–100 gram, setara satu buah apel, atau 5–6 sendok sayur/sendok sayur besar berdaun, ataupun 3–4 sendok besar sayur tanpa daun, misalnya terong atau wortel.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Fasting and your health.
WebMD. Diakses pada 2020. Is Fasting Healthy?
Intermountain Healthcare. Diakses pada 2020. New Research Finds Routine Periodic Fasting is Good for Your Health, and Your Heart.
Gulf News. Diakses pada 2020. Fasting cuts heart attack risk: Dubai study.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan