Perlu Tahu, Gejala-Gejala Terkena Cutaneous Larva Migrans
Halodoc, Jakarta - Kebersihan tubuh adalah suatu hal yang harus dijaga setiap hari. Jika tidak, kamu mungkin saja mengalami gangguan pada kulit. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada kulit kamu adalah Cutaneous larva migrans. Gangguan kulit ini umumnya terjadi di daerah tropis.
Gangguan ini umumnya menyebabkan infeksi pada kaki, tungkai, bokong, atau punggung. Jika cacing tersebut telah masuk ke kulit kamu, kamu dapat mengalami ruam yang berliku seperti benang dan kemerahan. Beberapa gejala dapat timbul apabila kamu mengidap gangguan ini. Berikut pembahasan tentang hal tersebut!
Gejala yang Timbul Karena Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous larva migrans atau larva migrans kulit disebabkan oleh Ancylostoma, yaitu cacing tambang yang umumnya berada di usus anjing dan kucing. Telur dari parasit tersebut dapat berkembang menjadi larva jika berada di tanah yang hangat dan lembap.
Ketika masuk ke kulit, kamu akan mengalami ruam dengan benang berwarna merah. Ruam yang terjadi akan terasa sangat gatal. Selain itu, benjolan kecil dan lepuh juga mungkin saja terjadi. Jika kamu menggaruk benjolan atau lecet yang terjadi, mungkin saja infeksi bakteri terjadi pada kulit kamu.
Gejala awal yang dapat timbul adalah sensasi kesemutan atau gatal sekitar 30 menit setelah larva masuk ke kulit. Larva tersebut akan tertidur dalam hitungan minggu hingga bulan. Setelah cacing tersebut mulai beraktivitas, ruam dengan ukuran 3-4 sentimeter akan timbul dari area yang terserang.
Ruam tersebut akan berwarna merah dan menyebabkan rasa gatal yang parah. Hal ini dapat berkembang hingga beberapa sentimeter setiap hari. Apabila banyak larva yang masuk ke kulit kamu, mungkin saja jalur berliku seperti benang dapat berbentuk. Larva migrans paling umum terjadi pada kaki dan tangan kamu.
Baca juga: Terkena Cacing Kremi, Inilah Pengobatan yang Bisa dilakukan
Cara Larva Migrans Menyerang Kamu
Telur parasit akan disebarkan melalui kotoran hewan yang terinfeksi dan keluar di tempat yang hangat dan lembap. Setelah itu, larva tersebut akan menetas dari telur. Ketika kulit manusia melakukan kontak, larva dapat menembus ke kulit. Manusia adalah inang dari cacing ini.
Dalam hitungan hari hingga bulan, infeksi dari larva tersebut akan berpindah ke bawah kulit. Pada hewan yang terserang gangguan ini, larva tersebut mampu menembus lapisan kulit yang lebih dalam (dermis) dan menginfeksi darah serta sistem limfatik. Setelah berada di usus, cacing akan bertelur dan keluar bersamaan dengan tinja.
Ketika masuk ke tubuh manusia, larva tersebut jarang dapat menembus membran dasar yang dapat menyerang dermis. Maka dari itu, gangguan yang terjadi umumnya hanya terjadi pada lapisan luar kulit kamu dengan ruam merah bersamaan dengan benang yang banyak. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu.
Baca juga: Berbagai Infeksi Cacing yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan Terhadap Larva Migrans
Larva migrans yang terjadi dapat sembuh dengan sendirinya. Manusia adalah inang yang kebetulan ada dan sebuah jalan buntu yang pada akhirnya membuat cacing tersebut mati. Durasi dari gangguan ini berbeda-beda tergantung dari seberapa banyak larva yang masuk. Umumnya, gangguan ini akan sembuh dalam 4-8 minggu.
Baca juga: 3 Jenis Parasit Cacing yang Hidup dalam Tubuh Manusia
Jika kamu ingin gangguan ini cepat sembuh, obat antelmintik, seperti thiabendazole, albendazole, mebendazole dan ivermectin dapat digunakan. Selain itu, thiabendazole topikal dianggap sebagai pengobatan pilihan untuk lesi awal yang terlokalisir.
Perawatan oral dapat diberikan ketika larva migrans kulit tersebar luas atau pengobatan topikal telah gagal. Gatal yang timbul dapat berkurang dalam 24-48 jam setelah memulai pengobatan anthelmintik dilakukan. Setelah itu, dalam 1 minggu sebagian besar lesi akan sembuh.