Perlu Tahu, Endoskopi Bisa Deteksi Dini Kanker Usus Besar
Halodoc, Jakarta - Kanker usus besar didiagnosis menjadi kanker paling umum keempat di dunia sekaligus penyebab kematian akibat kanker nomor dua. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap penyakit ini hanya penyakit saluran pencernaan biasa, sehingga cenderung mengabaikannya tanpa melakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Sebenarnya, kanker usus besar menjadi komplikasi yang paling serius dari gangguan pencernaan yang diabaikan.
Mengenali Pemeriksaan Endoskopi untuk Deteksi Dini Kanker Usus Besar
Salah satu cara deteksi dini kanker usus besar adalah melalui pemeriksaan endoskopi. Sebenarnya, pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan nonbedah menggunakan alat yang disebut dengan endoskopi. Alat akan dimasukkan ke dalam organ tubuh untuk mengidentifikasi adanya masalah. Prosedur pemeriksaan ini telah sering dilakukan untuk deteksi dan diagnosis penyakit yang berhubungan dengan telinga, hidung, atau tenggorokan serta bagian paru-paru.
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Pemeriksaan Endoskopi
Namun, endoskopi kerap dianjurkan untuk deteksi dan pemeriksaan pada saluran pencernaan. Tidak hanya kamera optik, alat endoskop juga dilengkapi dengan lampu yang terletak di bagian ujungnya. Kamera akan mengambil gambar di bagian dalam organ yang bisa membantu dokter dalam melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosis.
Jenis endoskopi untuk saluran pencernaan terbagi menjadi dua macam, yaitu gastroskopi dan kolonoskopi. Gastroskopi adalah pemeriksaan yang berpusat pada saluran pencernaan bagian atas, jadi alat endoskop akan dimasukkan melalui mulut menuju ke bagian kerongkongan, sampai pada bagian lambung dan usus kecil. Sementara kolonoskopi dilakukan pada saluran pencernaan bagian bawah, dengan memasukkan alat melalui rektum atau anus menuju ke bagian usus besar atau kolon.
Baca juga: Endoskopi THT dan Nasal Endoskopi, Apa Bedanya?
Tentu saja, dibandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan secara tradisional, menggunakan teknik endoskopi jauh lebih mudah, karena tidak lagi harus melakukan pembedahan. Deteksi dini pun bisa dilakukan dan penanganan bisa segera diberikan. Biasanya, endoskopi sering dilakukan untuk masalah maag yang terjadi berulang, BAB yang bercampur dengan darah, muntah darah, muntah berkepanjangan, hingga indikasi adanya benjolan pada bagian ulu hati.
Kamu tidak boleh mengabaikan kondisi tersebut, karena penanganan yang tidak kunjung dilakukan akan mengakibatkan masalah yang lebih serius, yaitu kanker usus besar. Jika kamu mengalami gejala berupa buang air besar dengan kondisi feses yang cair atau keras, feses yang bercampur dengan darah, atau mengalami sembelit. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah perut begah, keluar darah dari anus, hingga diare yang terjadi berulang.
Deteksi dini penting untuk diagnosis dan pengobatan kanker usus besar. Bukan tanpa alasan, pemeriksaan dini bisa membantu mencegah terjadinya dampak dan komplikasi serius dari masalah pencernaan yang diabaikan. Jika terindikasi adanya kanker usus besar, kondisi ini bisa segera ditangani sebelum sel kanker menyebar dan menjadi lebih sulit ditangani.
Baca juga: Pemeriksaan Endoskopi, Apa Saja Risikonya?
Prosedur pemeriksaan endoskopi tidak memakan waktu lama dan tidak menyakitkan, kok. Jadi, kalau kamu merasa ada keluhan yang tidak biasa pada saluran cerna, segera buat janji dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Sekarang, berobat ke rumah sakit tidak lagi rumit dan harus melalui prosedur yang panjang. Kamu hanya perlu download dan pakai aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat.
Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Colon Cancer.
Ribeiro, Maria Sylvia and Michael B. Wallace. 2015. Diakses pada 2020. Endoscopic Treatment of Early Cancer of the Colon. Gastroenterol Hepatol Journal 11(7): 445-452.
Healthline. Diakses pada 2020. Colorectal (Colon) Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan