Perlu Tahu Endometriosis Bisa Sebabkan Gangguan Kesuburan
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya gangguan kesuburan pada wanita, gangguan ovulasi dan endometriosis termasuk kondisi yang membuat wanita cenderung sulit memperoleh keturunan. Lalu, seperti apa sih penyakit pada sistem reproduksi wanita ini?
Pengertian Endometriosis
Kata ahli, gangguan pada sistem reproduksi ini menimbulkan kondisi di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim (endometrium) tumbuh abnormal, yakni di luar rongga rahim. Padahal, dalam keadaan normal jaringan ini akan menebal ketika wanita mengalami ovulasi. Kondisi ini merupakan persiapan agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Namun, andaikan tak ada pembuahan, endometrium yang sudah menembal akan luruh dan keluar dalam bentuk darah (haid).
Baca juga: Kenapa Wanita Merasakan Sakit PMS?
Nah, ketika seseorang mengidap penyakit ini, jaringan yang sudah mengalami proses penebalan itu ikut meluruh saat fase mentsruasi. Masalahnya, karena letaknya di luar rahim, darah tersebut bisa mengendap dan tak dapat keluar dari dalam tubuh.
Alhasil, sisa-sisa endometrium akan mengendap di sekitar organ reproduksi. Kamu mesti waspada dengan kondisi ini, sebab lama-kelamaan bisa menimbulkan jaringan parut, iritasi, peradangan, kista, hingga gangguan kesehatan lainnya.
Kata ahli, endometriosis bisa terjadi pada wanita dengan segala usia. Namun, penyakit ini umumnya lebih sering terjadi pada wanita yang berusia di antara 30-40 tahun.
Nah, yang perlu diketahui, penyakit ini merupakan salah satu penyebab wanita jadi tidak subur. Menurut ahli ginekologi dan dokter kandungan, ada studi yang menunjukkan kemandulan bisa berdampak pada lebih dari 40 persen wanita yang mengidap endometriosis.
Tanda dan Gejala Endometriosis
Jangan sepelekan kondisi yang satu ini, meskipun tak tergolong sebagai penyakit yang mematikan, tapi bila terjadi secara menahun bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kata ahli, gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi. Enggak cuma itu, ada pula beberapa wanita yang merasakan sakit saat buang air kecil dan besar, atau saat berhubungan intim.
Baca juga: Waspadai 4 Nyeri Kram Menstruasi Tanda Endometriosis
Dalam beberapa kasus, endometriosis juga bisa menyebabkan nyeri yang menjalar dari perut bagian bawah, punggung, hingga kaki. Bahkan, beberapa wanita juga bisa mengalami gejala berupa kram yang disertai dengan mual, muntah, dan diare.
Nah, yang bikin resah lagi, gejala penyakit ini juga bisa ditandai dengan pendarahan menstruasi yang berlebihan, atau perdarahan pada tinja dan urine. Di sampin itu, penyakit ini juga bisa ditandai dengan nyeri pinggul dan rasa nyeri saat olahraga.
Gjala-gejala penyakit ini bisa berbeda pada tiap wanita, lho. Di samping itu, kemungkinan besar ada pula tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Nah, bila kamu merasa khawatir, segeralah berdiskusi dengan dokter ahli.
Penyebab Endometriosis
Lalu, apa sih yang menyebabkan kondisi yang sangat meresahkan kaum hawa ini? Sayangnya, para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab tumbuhnya jaringan endometrium secara abnormal. Namun, ada sebuah teori yang bisa menjelaskannya. Kata sebagian ahli, endometriosis ini bisa terjadi karena dinding rahim yang luruh saat menstruasi gagal dikeluarkan dari tubuh, sehingga melekat pada organ dalam panggul.
Baca juga: 4 Hal yang Terjadi Selama Siklus Menstruasi
Meskipun begitu, teori ini enggak bisa menjelaskan endometriosis yang terjadi pada wanita yang telah melakukan pengangkatan rahim. Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga diduga dapat menyebabkan penyakit di atas:
1. Bekas Luka Karena Bedah
Wanita yang pernah menjalani operasi seperti caesar atau histerektomi (pengangkatan rahim), mungkin saja bisa mengalami penyakit ini. Sebab implantasi bekas operasi yang terbentuk bisa membuat sel menempel sehingga menyebabkan endometriosis.
2. Perubahan Sel Embrio
Perubahan sel embrio bisa menimbulkan kondisi ini. Sel embrio sendiri menghasilkan sel yang melapisi perut dan rongga panggul. Namun, bila satu atau beberapa area kecil dari lapisan perut berubah menjadi jaringan endometrium. Hal inilah yang bisa menyebabkan endometriosis. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon estrogen.
3. Pengedaran Sel
Penyakit ini juga disebabkan bila sel-sel endometrium dihantarkan oleh pembuluh darah atau cairan jaringan ke bagian tubuh lainnya.
4. Faktor Gen
Sama halnya dengan penyakit lainnya seperti kanker dan diabetes, family history of endomentriosis, alias genetik, juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Punya keluhan saat menstruasi? Jangan diam saja, cobalah diskusikan dengan dokter agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan, khususnya sistem reproduksi. Kamu bisa lho, bertanya langsung pada dokter melalui Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan