Perlu Tahu, Ayunan Bayi Bisa Pengaruhi Kesehatan Si Kecil
Halodoc, Jakarta - Biasanya, bayi lebih cepat terlelap ketika tidur dalam ayunan. Alasan lainnya adalah karena bayi bisa tidur dengan lebih lama, sehingga ibu bisa leluasa melakukan kegiatan lainnya yang belum terselesaikan. Seperti yang diketahui, setiap bayi yang baru lahir akan banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Meski sering tidur, pola tidur bayi sebenarnya belum teratur. Berikut ini akan dijelaskan tentang manfaat, bahaya ayunan bayi, serta pengaruh ayunan pada bayi.
Manfaat Ayunan untuk Bayi
- Membuat bayi merasa nyaman. Bayi rewel terkadang dapat disebabkan oleh tidurnya terganggu. Mengayun bayi di ayunan disertai lantunan musik atau irama yang konstan dapat membantu mengurangi perasaan kurang nyaman pada bayi, sehingga tidurnya maksimal dan berkualitas. Mengayun bayi dan disertai dengan alunan musik diketahui sangat efektif untuk menenangkan bayi yang rewel, serta mengatasi bayi yang susah tidur.
- Dokter spesialis saraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr.dr. Yetty Ramli, Sps(K) menyatakan, perkembangan kinestetik anak bisa memengaruhi perkembangan otak. Menurut dia, anak yang mencapai kemampuan motorik secara maksimal bisa ditandai dari keseimbangan tubuhnya. Pada dasarnya perkembangan otak anak dimulai dari perkembangan motorik terlebih dulu.
- Yetty juga menjelaskan bahwa anak yang memiliki kemampuan kinestetik baik akan memiliki rasa percaya diri yang baik. Tidak hanya karena memiliki postur tubuh yang baik, tetapi juga memiliki daya kognitif yang baik. Stimulasi motorik pada anak dapat dilatih sejak bayi, dimulai dengan mengayun-ayunkan bayi dalam gendongan. Ayunan pada tubuh akan merangsang otak kecil anak yang secara otomatis akan meningkatkan daya kognitif anak. "Jangan hanya diayun, tapi dinyanyikan. Ini akan jadi satu latihan kinestetik awal yang baik," tambah Yetty.
- Jika bayi yang sehat lalu mulai menangis tanpa henti lebih dari 3 jam secara berturut-turut, dalam waktu 3 hari atau lebih dari seminggu, kemungkinan besar ia mengidap kolik. Kondisi ini mencapai puncaknya pada saat bayi berusia 6 minggu dan mulai menurun saat usianya mencapai 3-4 bulan. Bayi yang mengidap kolik dapat menangis kapan saja dalam sehari, tanpa diduga dan terkadang di malam hari. Hal ini tentunya membuat ibu stres. Nah, salah satu fungsi ayunan bayi adalah mengatasi kondisi ini.
Begitulah manfaat ayunan untuk bayi. Lalu, apakah menggunakan ayunan pada bayi mempunyai dampak negatif untuk bayi itu sendiri?
Dampak Negatif Ayunan pada Bayi
Dalam mengayun bayi sebaiknya tidak terlalu kencang. Mengayun terlalu kencang dapat membahayakan bayi, hal ini biasanya disebut dengan shaken syndrome baby (sindrom bayi terguncang). Sindrom ini sudah diketahui sejak tahun 1972 oleh seorang ahli rontgen. Biasanya, sindrom ini timbul dengan gejala muntah-muntah dan kejang-kejang. Namun, setelah diperiksa ternyata ada robekan di pembuluh darah otak.
Karena struktur tubuh bayi yang masih sangat lemah, guncangan atau efek ayunan bayi yang kuat dapat menyebabkan terjadinya tarikan atau rentangan antara otak dengan selaput otak yang melekat pada tulang kepala. Rentangan ini menyebabkan terjadinya robekan pembuluh darah yang menghubungkan antara otak dengan selaput otak. Gejala yang paling ringan pada bayi yang terkena sindrom tersebut adalah perdarahan di retina (selaput jala) mata dan jangka panjang dapat menyebabkan kebutaan.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi lebih jelas atau ingin berdiskusi dengan dokter mengenai masalah tersebut, kamu dapat ngobrol langsung dengan dokter ahlinya di Halodoc. Kamu bukan hanya bisa ngobrol langsung, kamu juga bisa membeli obat dengan layanan Apotek Antar dari Halodoc. Yuk, download aplikasinya segera di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- 4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Bulan
- Anak Mudah Lupa, Awas Gangguan Kognitif Ringan
- 5 Makanan Ini Dapat Tingkatkan Kecerdasan Anak
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan