Perlu Tahu, 5 Penyebab Gangguan Ginjal Glomerulonefritis
“Gangguan ginjal glomerulonefritis merupakan kondisi peradangan pada glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi, masalah sistem imun, hingga vaskulitis. Kerusakan glomerulus bisa mengakibatkan terbuangnya darah dan protein melalui urine. Kondisi ini bisa dialami siapa saja dan datang secara mendadak.”
Halodoc, Jakarta - Penyakit ginjal enggak hanya seputar batu ginjal saja, lo. Sebab, glomerulonefritis merupakan problem ginjal lainnya yang perlu diwaspadai. Glomerulonefritis merupakan kondisi peradangan pada glomerulus. Organ kecil yang satu ini berfungsi sebagai penyaring dan membuang kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah dari aliran darah. Namun, kerusakan pada glomerulus ini bisa menyebabkan terbuangnya darah dan protein melalui urine.
Masalah pada ginjal ini bisa menyerang kapan saja alias secara mendadak. Hal yang bikin resah lagi bisa menyebabkan peradangan kronis secara bertahap. Lalu, apa sih penyebab penyakit ini? Nah, berikut penjelasannya menurut para ahli:
Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Glomerulonefritis Akut dan Kronis
1. Infeksi
Glomerulonefritis bisa disebabkan karena infeksi bakteri atau virus. Infeksi ini mengakibatkan reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan peradangan di ginjal dan terjadinya masalah ginjal. Infeksi bakteri Streptococcus pada tenggorokan, infeksi gigi, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C, merupakan bakteri dan virus lainnya yang bisa menyebabkan seseorang mengidap penyakit ini.
Selain itu, keluhan medis ini bisa muncul satu atau dua minggu setelah sembuh dari infeksi tenggorokan atau infeksi kulit. Nah, kelebihan produksi antibodi yang dirangsang oleh infeksi ini, akhirnya menetap di glomerulus dan menyebabkan peradangan. Seseorang yang mengidap kondisi ini akan mengalami gejala berupa pembengkakan, urine cenderung sedikit, dan masuknya darah dalam urine.
2. Masalah di Sistem Imun
Kelainan pada sistem imun juga bisa menjadi biang keladi dari penyakit ini. Misalnya, penyakit lupus yang bisa menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Enggak cuma itu, glomerulonefritis juga bisa dipicu karena kelainan sistem imun lainnya.
Contohnya, sindrom Goodpasture yang tampak seperti pneumonia yang menyebabkan perdarahan di paru-paru dan ginjal. Di samping itu, nefropati IgA juga bisa menjadi pemicu lainnya. Kondisi ini menyebabkan endapan salah satu protein sistem pertahanan tubuh (IgA) pada glomerulus ginjal.
3. Vaskulitis
Vaskulitis merupakan tubuh ketika mengalami peradangan di pembuluh darah, sehingga menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah. Perubahannya bisa berupa penebalan, penyempitan, pelemahan, ataupun munculnya bekas luka.
Nah, perubahan ini mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh, termasuk ginjal. Contoh vaskulitis yang menyerang pembuluh darah ginjal dan menyebabkan glomerulonefritis, bisa berupa penyakit poliarteritis dan granulomatosis Wegener.
4. Penyakit Genetik dan Zat Kimia
Sebenarnya, penyakit ginjal ini seringkali tidak memiliki penyebab khusus. Namun, selain ketiga hal di atas, penyakit genetik dan paparan zat kimia memiliki kemungkinan menjadi penyebabnya. Misalnya, sindrom Alport dapat menyebabkan glomerulonefritis kronis. Di samping itu, paparan zat kimia, seperti pelarut hidrokarbon dan riwayat kanker, diduga juga dapat memicu terjadinya glomerulonefritis kronis.
5. Penyebab Lainnya
Nah, meski terkadang penyebab masalah ginjal ini tak diketahui secara pasti penyebabnya, ada pula kondisi lain yang bisa memicunya. Misalnya:
- Granulomatosis wegener yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
- Radang tenggorokan (Strep throat).
- Penyakit atau kondisi ketika sel-sel menyerang arteri (poliarteritis nodosa).
- Menumpuknya protein abnormal dalam organ dan jaringan (amiloidosis).
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit ginjal diabetik.
- Glomerulosklerosis segmental fokal.
Baca juga: 3 Faktor Pemicu Glomerulonefritis
Bisakah Gangguan Ginjal Glomerulonefritis Diobati?
Pilihan pengobatan tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan penyebabnya. Salah satu perawatannya adalah mengontrol tekanan darah tinggi, terutama jika hal tersebut menjadi penyebab dasar gangguan ginjal glomerulonefritis. Tekanan darah mungkin sangat sulit dikendalikan ketika ginjal tidak bekerja dengan baik. Jika ini masalahnya, dokter mungkin meresepkan obat tekanan darah tinggi. Termasuk penghambat enzim pengubah angiotensin, atau penghambat ACE, seperti:
- Kaptopril.
- Lisinopril (Zestril).
- Perindopril (Aceon).
Dokter mungkin juga meresepkan penghambat reseptor angiotensin, atau ARB, seperti:
- Losartan (Cozaar).
- Irbesartan (Avapro).
- Valsartan (Diovan).
Kortikosteroid juga dapat digunakan jika sistem kekebalan tubuh menyerang ginjal, karena obat ini mengurangi respon imun.
Metode lain untuk mengurangi peradangan yang dipicu oleh kekebalan adalah plasmapheresis. Proses ini menghilangkan bagian cairan dari darah, yang disebut plasma, dan menggantinya dengan cairan infus atau plasma donor yang tidak mengandung antibodi.
Baca juga: Alat Penyaring Ginjal Meradang, Apa Dampaknya?
Untuk gangguan ginjal glomerulonefritis kronis, pengidap harus mengurangi jumlah protein, garam, dan kalium dalam makanan. Selain itu, pengidap harus memperhatikan berapa banyak cairan yang diminum. Suplemen kalsium mungkin direkomendasikan, dan pengidap mungkin juga perlu mengonsumsi diuretik untuk mengurangi pembengkakan.
Jika kamu mengidap penyakit ini, periksakan dengan dokter spesialis ginjal. Kamu bisa membuat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!