Perlu Tahu, 5 Gejala Anemia Sel Sabit
Halodoc, Jakarta - Anemia sel sabit adalah jenis gangguan kesehatan yang diturunkan. Kondisi ini terjadi ketika tidak ada cukup sel darah merah yang sehat yang membawa oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada kondisi normal, sel darah merah memiliki bentuk yang fleksibel, bulat, pipih, dan bisa bergerak dengan mudah melalui pembuluh darah.
Ketika seseorang mengalami anemia sel sabit, kondisi sel darah merah menjadi kaku dan lengket, dengan bentuk sabit seperti bulan sabit. Bentuk sel yang tidak teratur ini membuatnya tersangkut di pembuluh darah kecil. Akibatnya, aliran darah dan oksigen ke bagian tubuh menjadi lebih lambat dan mungkin terhambat.
Ternyata, gejala anemia sel sabit beragam, dan bisa terjadi pada bayi yang baru berusia beberapa bulan. Adapun gejala yang umum adalah sebagai berikut:
-
Fase Awal
Fase ini identik dengan krisis sel sabit, terjadi ketika pembuluh darah ke bagian tubuh mengalami penyumbatan. Rasa sakit yang ditimbulkan dari gejala ini bisa sangat parah, dengan jangka waktu hingga tujuh hari. Krisis sel sabit ini memengaruhi bagian tubuh tertentu, seperti tangan atau kaki, tulang rusuk atau dada, tulang belakang, panggul, dan perut.
Tidak ada penyebab pasti terjadi rasa sakit yang buruk pada fase ini. Namun, dokter beranggapan faktor yang bisa menjadi pemicunya adalah cuaca, angin, hujan, dingin, dehidrasi, stres, atau melakukan olahraga berat.
Baca juga: Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit
-
Mudah Terjadi Infeksi
Gejala anemia sel sabit selanjutnya adalah rentan terhadap infeksi, terutama bagi pengidap yang masih anak-anak atau berusia muda. Tubuh yang tidak mampu menangkal bakteri dan virus dengan baik. Infeksi yang terjadi dapat berkisar dalam kondisi ringan, seperti flu atau pilek, tetapi bisa juga berbahaya, seperti meningitis. Biasanya, dokter menganjurkan pengidap melakukan vaksinasi dan antibiotik harian untuk mengurangi risiko.
Baca juga: 5 Fakta Mengenai Anemia Sel Sabit
-
Kurang Darah
Hampir semua orang yang mengalami penyakit sel sabit mengalami anemia, dengan jumlah haemoglobin yang terbilang rendah. Haemoglobin merupakan zat yang terkandung dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan banyak gejala, tetapi terkadang bisa menjadi lebih buruk jika tubuh terinfeksi virus tertentu, seperti parvovirus.
Jika demikian, akan terjadi penurunan sel darah merah secara tiba-tiba dan memicu munculnya gejala tambahan, seperti sakit kepala, detak jantung meningkat, hingga pingsan. Kondisi ini dapat diatasi dengan transfusi darah. Pada anak-anak, pembengkakan limpa juga dapat menyebabkan anemia mendadak yang membutuhkan transfusi darah.
-
Pertumbuhan Tertunda
Sel darah merah memberi tubuh oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan. Kekurangan sel darah merah yang sehat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak, juga menunda pubertas pada remaja.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Anemia Sel Sabit
-
Masalah Penglihatan
Pembuluh darah kecil yang memasok darah ke mata bisa terganggu ketika seseorang mengidap anemia sel sabit. Kondisi ini memicu terjadinya kerusakan pada retina yang berfungsi sebagai proses gambar dan berujung pada masalah penglihatan.
Nah, itu tadi beberapa gejala anemia sel sabit yang perlu diketahui. Jika masih belum jelas, coba tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Layanan Tanya dokter di aplikasi ini bisa membuat kamu lebih mudah tanya jawab dengan dokter. Segera download aplikasi Halodoc, yuk!