Perlu Dihindari, Ini 5 Makanan Penyebab Kanker Usus
“Kanker usus adalah jenis kanker yang sangat kuat kaitannya dengan pola makan. Pasalnya, terdapat beberapa makanan yang dapat menyebabkan peradangan pada usus sehingga meningkatkan risiko kanker.”
Halodoc, Jakarta – Kanker usus adalah jenis kanker yang sangat berkaitan dengan pola makan. Kanker ini juga termasuk kanker yang paling umum terjadi pada pria maupun wanita. Seseorang yang kerap mengonsumsi jenis makanan penyebab kanker usus akan meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Kanker usus adalah kelainan karsinogenik yang memengaruhi usus. Kanker bermula dengan adanya gumpalan sel kecil non-kanker yang disebut polip, dan berkembang menjadi tumor ganas. Pengidap harus segera mengambil penanganan intensif agar tidak mengalami komplikasi yang membahayakan. Pengidap juga harus melakukan pola makan dan gaya hidup sehat dengan menghindari makanan penyebab kanker usus.
Makanan Penyebab Kanker Usus
Beberapa makanan tertentu dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus. Makanan-makanan tersebut biasanya yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh. Orang yang kerap mengonsumsi makanan yang menyebabkan peradangan akan memiliki peluang 44 persen lebih tinggi terkena kanker usus dibandingkan mereka yang tidak.
Bahkan, jika faktor penyebab kanker usus lainnya seperti berat badan dan aktivitas fisik sudah terkontrol, risiko kanker usus tetap tinggi. Mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang adalah cara yang ampuh mengingat pengaruh signifikan pemilihan makanan dalam perkembangan kanker usus.
Berikut adalah beberapa makanan penyebab kanker usus yang harus kamu hindari:
1. Daging Merah
Daging sapi mungkin dapat menggoda selera, tetapi itu bisa menjadi hal buruk bagi usus. Pola makan daging merah secara terus-menerus, seperti daging sapi, babi, dan domba, dapat membuat seseorang lebih berpotensi terkena kanker usus.
Hal ini karena terdapat zat penyebab kanker di dalam daging yang dapat terbentuk saat memasaknya dengan suhu tinggi. Sebaiknya, konsumsi daging merah setidaknya kurang dari 500 gram setiap minggu.
2. Daging Olahan
Selain daging merah, daging olahan seperti sosis, daging kornet, ham, bacon, dan pepperoni dapat menyebabkan kanker usus. Daging olahan adalah protein hewani yang telah melalui proses pengawetan seperti pengasapan, penggaraman, dan penambahan bahan kimia lainnya.
Mereka yang mengonsumsi daging olahan memiliki peluang lebih besar terkena kanker perut dan usus ketimbang mereka yang jarang mengonsumsinya. Untuk diet antikanker, dokter juga menyarankan untuk tidak mengonsumsi daging olahan.
3. Makanan Tinggi Gula
Peradangan kronis dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi gula dalam makanan dan minuman. Peradangan inilah yang sebenarnya menjadi penyebab utama kanker usus.
Gula juga bisa membuat seseorang menambah berat badan. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko kanker. Terlepas dari kenyataan bahwa gula mungkin buruk bagi kesehatan, tubuh tetap membutuhkan gula dalam jumlah secukupnya sebagai sumber energi.
4. Minuman Beralkohol
Risiko kanker usus besar dapat meningkat sebesar 20 persen jika kamu mengonsumsi dua hingga tiga gelas alkohol setiap hari. Selain itu, penyalahgunaan alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena kanker lain, seperti kanker payudara.
Para peneliti juga menyarankan pria untuk membatasi konsumsi alkohol hingga dua gelas per hari dan wanita satu gelas per hari.
5. Biji Olahan
Risiko kanker usus juga dapat meningkat jika kerap mengonsumsi biji olahan. Beberapa produk olahan dari biji-bijian seperti roti putih, sereal, pasta, mie, hidangan yang terbuat dari tepung terigu, nasi putih, dan lain-lain.
Mengkonsumsi terlalu banyak biji olahan juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan lonjakan gula darah. Untuk mencegah kanker usus, ganti kebiasaan mengonsumsi biji olahan dengan makanan berserat tinggi utuh, seperti roti gandum dan beras merah.
Itulah pembahasan seputar makanan penyebab kanker usus. Jika kamu memiliki pertanyaan seputar pola makan sehat, kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc melalui Play Store maupun App Store.