Perlambat Penyebaran Virus Corona, Epidemiolog Sarankan Tes Antigen Massal
Halodoc, Jakarta – Angka kasus pandemi COVID-19 masih terus menunjukkan angka yang meningkat. Melansir situs resmi dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia, hingga Minggu (25/10) kasus positif di Indonesia berada pada angka 389.712. Pemerintah juga masih terus menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan diri dan menjalankan protokol kesehatan, saat melakukan berbagai aktivitas yang bersinggungan dengan banyak orang.
Baca juga: Tes Risiko Terinfeksi Virus Corona atau COVID-19
Selain itu, seorang epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga menyarankan pemerintah agar masyarakat mendapatkan tes antigen secara massal untuk memperlambat penyebaran virus corona. Lalu, bagaimana proses tes antigen dapat dilakukan oleh masyarakat? Tidak ada salahnya simak lebih banyak mengenai tes antigen yang dapat dilakukan masyarakat untuk memperlambat penyebaran virus corona di sini.
Benarkah Tes Antigen dapat Perlambat Penyebaran Corona?
Setiap harinya angka kasus corona masih terus bertambah. Hal ini menyebabkan Indonesia berusaha untuk menyediakan vaksin yang dapat menangkal penyakit ini dari beberapa perusahaan pengembang vaksin. Tidak hanya itu, pihak pemerintah juga masih terus mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan guna membantu memperlambat penyebaran dan penularan COVID-19.
Tidak hanya itu, Pandu Riono, seorang epidemiolog pun menyarankan agar pemerintah dapat menyediakan alat tes antigen supaya masyarakat bisa melakukan pemeriksaan secara massal untuk memperlambat penyebaran corona. Lalu, benarkah tes antigen dapat memperlambat penularan serta penyebaran dalam masyarakat?
Hingga saat ini banyak berbagai pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi, salah satunya dengan menjalankan tes antigen. Pemeriksaan dengan metode ini nyatanya menjadi salah satu jenis rapid test yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Dinilai dapat memperlambat peningkatan angka corona, karena pemeriksaan ini memiliki hasil yang lebih cepat dibandingkan pemeriksaan lainnya. Proses ini akan mendeteksi antigen atau protein yang dapat membentuk badan virus penyebab COVID-19.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Tes Corona yang Digunakan di Indonesia
Selain itu, harganya yang relatif lebih terjangkau akan membuat masyarakat lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Tes antigen merupakan salah satu jenis tes yang masuk dalam istilah rapid test. Namun, proses ini berbeda dengan rapid tes antibodi yang pemeriksaannya dilakukan melalui tusukan jarum pada ujung jari.
Metode pemeriksaan tes antigen menggunakan cairan yang berada pada hidung dan tenggorokan dan diambil melalui proses swab. Meskipun metode pemeriksaan berbeda, tetapi hasilnya dapat kamu ketahui dengan cepat seperti rapid test antibodi. Selain itu, keakuratan pemeriksaan antigen dinilai lebih baik dari tes antibodi.
Sebaiknya saat mengalami gejala yang terkait dengan COVID-19, seperti batuk kering, demam, dan sesak napas, sebaiknya download aplikasi Halodoc. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk pemeriksaan tes antigen dari rumah agar tidak terjadi penularan maupun penyebaran COVID-19 pada orang lain. Setelah pemeriksaan, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan tetap menjalankan protokol kesehatan, hingga hasil pemeriksaan dapat diketahui.
Kenali Jenis Pemeriksaan Lainnya
Selain tes antigen, tes antibodi juga salah satu pemeriksaan yang banyak dilakukan masyarakat. Namun, pendeteksian corona melalui tes antibodi dinilai kurang efektif. Dalam proses rapid test antibodi menggunakan metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang dapat diproduksi oleh tubuh saat melawan virus corona. Antibodi hanya akan terlihat ketika tubuh mengalami paparan virus corona.
Pembentukan antibodi dalam tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari hitungan hari hingga minggu. Inilah mengapa tes antibodi dinilai kurang efektif karena dinilai terlalu dini untuk menunjukkan hasil negatif, meskipun sudah terinfeksi, virus tidak dapat terdeteksi akibat tubuh belum memproduksi antibodi. Padahal, kamu sudah dapat melakukan penularan kepada orang lain.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
Sedangkan PCR, dinilai cukup efektif dengan keakuratan 98 persen, tetapi harganya masih terbilang cukup mahal sehingga tidak semua masyarakat dapat melakukan pemeriksaan melalui PCR. Tes ini akan mendeteksi genetik yang berasal dari virus. Metode pemeriksaan PCR juga mengambil sampel melalui cairan hidung, tenggorokan, dan air liur melalui proses swab.