Perhatikan Ini Jika Tinggal Serumah dengan Pasien Corona

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Juni 2021
Perhatikan Ini Jika Tinggal Serumah dengan Pasien CoronaPerhatikan Ini Jika Tinggal Serumah dengan Pasien Corona

Halodoc, Jakarta – Hingga kini, pandemi COVID-19 tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Di Indonesia, jumlah kasus setiap hari semakin bertambah. Per Minggu (5/4) jumlah total kasus di Indonesia sudah mencapai 2.273 kasus, 198 orang di antaranya telah meninggal, dan 164 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga terus mengimbau agar semua orang harus tetap menerapkan physical distancing, melakukan karantina mandiri, isolasi mandiri, dan mempraktikkan gaya hidup yang bersih. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontak dengan orang yang positif atau menyebarkan COVID-19.

Namun, bagaimana jika salah satu orang yang juga tinggal serumah dengan kamu didiagnosis mengidap COVID-19? Terlebih jika ia hanya memiliki gejala ringan sehingga dokter memutuskan agar ia melakukan isolasi mandiri di rumah. Jangan khawatir dulu, simak hal berikut ini jika kamu kamu tinggal serumah dengan pasien terinfeksi COVID-19!

Baca juga: WHO: Gejala Ringan Corona Bisa Dirawat di Rumah

Tinggal Serumah dengan Pasien Corona

Melansir dari laman Health, Jaimie Meyer ahli penyakit menular dari Yale Medicine mengatakan bahwa penyebaran virus corona antar keluarga adalah hal yang umum dan merupakan salah satu penyebab penyebaran yang lebih luas lagi di masyarakat.

Penyebabnya, SARS-CoV-2 mudah menyebar dari orang ke orang melalui droplets seperti saat seseorang batuk atau bersin. Virus ini juga dapat bertahan hidup di berbagai permukaan untuk periode waktu tertentu, sehingga hal ini juga semakin memudahkan penyebaran dari satu orang ke orang lain. Oleh karena itu, rumah seseorang yang hidup dengan COVID-19 adalah hotspot bagi orang lain untuk tertular penyakit tersebut.

Ditambah lagi kenyataan bahwa setiap orang bisa menjadi silent carrier, atau pasien yang tidak menunjukkan gejala. Silent carrier mudah menularkan virus ini ke orang-orang terdekatnya seperti orang-orang yang serumah dengannya tanpa menyadarinya sama sekali.

Jika kamu merasa sakit dengan gejala mirip COVID-19 atau telah didiagnosis dengan COVID-19, penting untuk tinggal di rumah untuk mencegah penularan virus kepada orang-orang di komunitas kamu dan untuk tetap terisolasi di rumah demi mencegah penularan virus ke orang lain. Tanyakan saja pada dokter di Halodoc untuk mengetahui semua informasi mengenai cara pencegahan virus corona atau tips-tips hidup sehat selama pandemik COVID-19 ini berlangsung. 

Baca juga: Alami Gejala Awal Corona, Perhatikan Ini saat Isolasi di Rumah

Perhatikan Hal Ini Jika Tinggal Bersama

Mengisolasi mandiri di rumah bisa sangat sulit, terutama ketika kamu tinggal dengan orang lain. Nah, melansir laman Public Health England, berikut ini hal yang harus diperhatikan jika tinggal serumah dengan pasien COVID-19, yaitu:

  • Sering Mencuci Tangan

Pastikan kamu rutin mencuci tangan, terutama sebelum makan atau sebelum menyentuh wajahmu. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Hal ini juga wajib dilakukan saat kamu telah bersentuhan dengan pasien atau dengan barang-barang yang disentuh oleh pasien. Jika memungkinkan, hindari menyentuh mereka dan barang-barang terdekat mereka.

  • Pastikan Rumah Memiliki Ventilasi yang Baik

Biarkan jendela terbuka sesering mungkin, demi sirkulasi udara yang lebih baik. 

  • Selalu Gunakan Masker Wajah

Jika kamu memiliki masker wajah, maka disarankan untuk menggunakannya saat berada di ruangan yang sama dengan pasien. Apabila masker menjadi basah atau kotor akibat air liur, masker harus segera diganti. Buang masker ke tempat sampah segera setelah melepasnya. 

  • Jangan Membiarkan Tamu Masuk

Hanya mereka yang tinggal di rumah kamu yang boleh tinggal. Jangan mengundang atau mengizinkan pengunjung (seperti teman dan keluarga besar) untuk masuk. Jika mendesak untuk berbicara dengan seseorang yang bukan penghuni rumah, lakukan komunikasi melalui telepon.

  • Pastikan Individu yang Berisiko Tinggi Menghindari Kontak dengan Pasien

Siapa pun yang berada pada peningkatan risiko penyakit parah tidak boleh merawat pasien atau melakukan kontak dekat dengan mereka. Ini termasuk penghuni rumah yang memiliki penyakit kronis atau yang mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah karena perawatan atau pengobatan, seperti bayi, mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan wanita hamil.

Jika kontak tidak dapat dihindari oleh orang-orang ini, maka kamu harus mencari akomodasi alternatif, misalnya meminta mereka untuk tinggal di rumah saudara atau kerabat yang seluruh penghuninya sehat. 

  • Hindari Menggunakan Barang yang Sama

Kamu tidak boleh berbagi piring, gelas minum, sendok, garpu, handuk, tempat tidur, atau barang-barang lainnya dengan seseorang yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kamu bisa menggunakannya setelah barang-barang ini sudah dibersihkan secara menyeluruh. 

  • Gunakan Kamar Mandi Berbeda

Jika memungkinkan, orang yang tengah menjalani isolasi mandiri akibat infeksi COVID-19, mereka harus memiliki toilet dan kamar mandi khusus mereka sendiri. Jika kamar mandi terpisah tidak tersedia, pertimbangan untuk menyusun jatah penggunaan kamar mandi serta toilet. Pastikan semua benda selalu dibersihkan setelah digunakan oleh pasien. 

  • Bersihkan Rumah dengan Seksama

Bersihkan semua permukaan benda dan berikan perhatian khusus pada permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, perlengkapan kamar mandi, toilet dan pegangan toilet, meja samping tempat tidur, telepon, keyboard dan tablet, setiap hari dengan produk pembersih rumah tangga. Gunakan handuk dapur untuk menghilangkan darah, cairan tubuh yang terlihat atau sekresi seperti air liur sebelum membersihkan permukaan.

Jika kamu tidak memiliki produk pembersih rumah tangga yang cocok, kamu dapat menggunakan larutan pemutih untuk membersihkan permukaan benda. Untuk membuat larutan pemutih di rumah, tambahkan satu sendok makan pemutih rumah tangga ke satu liter air yang akan digunakan untuk membersihkan. Usahakan juga selalu mengenakan sarung tangan sekali pakai dan idealnya celemek plastik saat membersihkan permukaan, pakaian atau tempat tidur. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan dan celemek.

  • Cuci Pakaian dengan Air Hangat

Saat hendak mencuci, maka cucilah semua cucian pada suhu tertinggi yang kompatibel untuk kain menggunakan deterjen cucian. Biasanya air harus di atas 60 derajat Celcius. Gunakan sarung tangan sekali pakai dan celemek plastik saat menangani pakaian kotor jika mungkin dan bersihkan semua permukaan dan area di sekitar mesin cuci.

  • Pisahkan Sampah

Semua limbah yang telah bersentuhan dengan individu, termasuk tisu bekas, dan masker jika digunakan, harus dimasukkan ke dalam kantong sampah plastik dan diikat kencang. Kantong plastik harus ditempatkan di kantong sampah kedua dan diikat. Jangan membuangnya atau mengeluarkannya sampai kamu yakin bahwa pasien sudah benar-benar sembuh. 

Baca juga: Sudah Tahu Sakit, Kok Tetap Kerja?

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika tinggal dengan pasien COVID-19. Jika kamu merasakan gejala mirip infeksi virus corona, jangan tunda lagi untuk memeriksakannya ke rumah sakit. Jika tidak ingin repot antre, kamu bisa buat janji melalui aplikasi Halodoc untuk buat janji dokter. Download aplikasinya sekarang juga!


Referensi:
Health. Diakses pada 2020. How to Self-Isolate in a Shared House if You or Someone You Live With Has Coronavirus.
Public Health England. Diakses pada 2020. Guidance: Advice For People Who Live In The Same Accommodation As The Patient.
Business insider Singapore. Diakses pada 2020. What To Do If Someone In Your Home Has Coronavirus, From Leaving Meals Outside Their Door To Finding A Dog-Sitter.