Perempuan Perlu Tahu, 7 Faktor Penyebab Menopause Dini
Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya, cepat atau lambat semua wanita pasti akan mengalami fase menopause. Namun, tak ada rumusan pasti mengenai kapan datangnya proses fisiologi ini. Kata ahli, faktor gen alias keturunan biasanya menjadi penanda yang cukup akurat. Yang perlu diketahui, selain gen, ada berbagai faktor risiko yang bisa mempercepat datangnya masa menopause. Nah, berikut faktor penyebab menopause dini.
1. Stres dan Depresi
Percayalah, sudah banyak ahli yang mengatakan kalau stres dan depresi tak hanya memengaruhi kesehatan mental saja. Menurut ahli seperti dikutip Indiatimes, stres dan depresi juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan menopause. Bahkan, depresi yang amat signifikan ini bisa membuat menopause datang lebih awal.
2. Penyakit dan Obat-obatan
Kedua hal ini juga bisa menjadi faktor penyebab menopause dini. Misalnya, efek samping obat-obatan, penyakit kronis, atau tumor pada kelenjar hipofisis (pituitari). Enggak cuma itu, HIV/AIDS, kelainan kromosom, sindrom kelelahan kronis, dan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, juga bisa menyebabkan menopause dini.
3. Makanan yang Terpapar Zat Kimia
Kata ahli, beberapa zat kimia juga bisa menjadi faktor penyebab menopause dini. Misalnya, potensi menopause dini diindikasi dialami oleh perempuan yang terpapar makanan yang mengandung pestisida. Racun yang terkandung dalam makanan itu bisa membuat tubuh perempuan mengalami perubahan hormon.
Baca juga: Ternyata Hubungan Intim Saat Menopause Tetap Menyenangkan
4. Pengangkatan Ovarium
Operasi pengangkatan ovarium atau oophorectomy, juga bisa memicu datangnya menopause lebih awal. Menurut para pakar, wanita yang menjalani tindakan medis ini akan mengalami penurunan hormon yang amat cepat dan mengalami gejala menopause. Contohnya, kehilangan libido.
5. Indeks Massa Tubuh
Lho, apa hubungannya indeks massa tubuh dengan menopause dini? Jadi, kata ahli hormon estrogen (yang berkaitan erat dengan menopause) banyak disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Nah, wanita yang terlalu kurus tentunya memiliki lemak tubuh yang sedikit. Alhasil, hormon estrogen yang tersimpan di dalam tubuh berjumlah sedikit. Hal inilah yang ujung-ujungnya akan memengaruhi fungsi indung telur dan sistem reproduksi.
6. Merokok
Yang satu ini sih enggak perlu ditanya lagi, sebab merokok memang bisa menyebabkan banyak rentetan masalah pada tubuh. Para ahli dari Imperial College menemukan, adanya kaitan antara merokok dengan menopause dini. Ahli di lain tempat juga mengatakan, bahwa wanita perokok bisa lebih cepat mengalami menopause 1-2 tahun dibandingkan dengan wanita yang enggak merokok.
Baca juga: 5 Tanda Menopause Pada Wanita Hamil yang Perlu Dikenali
7. Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker seperti kemoterapi atau terapi radiasi panggul juga termasuk sebagai faktor penyebab menopause dini. Efek samping yang ditimbulkan kemoterapi ini bisa menimbulkan kerusakan pada ovarium dan menyebabkan ovarium berhenti bekerja.
Namun, efek samping kemoterapi ini bisa terjadi dalam waktu yang berbeda-beda pada tiap wanita. Kata ahli, efek sampingnya bisa terjadi secara langsung atau dalam waktu beberapa bulan kemudian. Efek kemoterapi terhadap kerusakan ovarium ini amat bergantung dengan frekuensi kemoterapi yang dijalani.
Lewati Menopause Tanpa Cemas
Meski tak ada yang tahu pasti kapan masa menopause akan datang, kamu semestinya bisa mengelola datangnya masa itu dengan baik. Tujuannya jelas, agar kualitas hidup kamu tetap terjaga kedepannya. Lalu, bagaimana cara menghadapi menopause agar masa tersebut berjalan dengan mulus?
1. Atur Emosi
Selain fisik, masa menopause juga bisa menimbulkan perubahan pada psikis seseorang. Untuk mengatasi masalah tersebut, ahli dari Jean Hailes for Women's Health, sebuah organisasi kesehatan perempuan di Australia, punya saran yang bisa kamu ikuti nih.
Kata sang ahli, semakin baik bila kamu mengatur emosi, maka gejala psikologis dan fisik menopause akan lebih mudah diatasi. Pengaturan emosi untuk menghadapi menopause ini berguna untuk melawan perasaan kehilangan terkait kecantikan, usia, atau fungsi reproduksi.
Menurut ahli, wanita sebaiknya tidak hanya berpikir kalau perannya sebagai ibu dan istri tidak hanya sebatas masalah reproduksi saja. Meski masuk masa menopause, kamu tetap bisa kok mengasuh anak dan suami, serta melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga. Menurut ahli, masa menopause seharusnya kamu pahami sebagai transisi untuk menuju kondisi kesehatan yang lebih baik.
Baca juga: Meski Menopause Hubungan Intim Juga Bisa Berkualitas
2. Gaya Hidup Positif, Rutin Berolahraga
Kamu bisa memilih pola makan yang tepat, memelihara kondisi spiritual, menjaga waktu istirahat, dan rajin berolahraga adalah contoh konkret dari gaya hidup positif. Olahraga akan meningkatkan kualitas sirkulasi darah, sistem pernapasan, sistem limfatik, dan kesegaran dari organ tubuh. Hal inilah yang membuat wanita siap menghadapi menopause dan mampu menjauhkan gangguan fisik dan mental, yang sering timbul ketika datangnya masa menopause.
Namun, dalam memilih jenis olahraga kamu perlu cermat. Sebab masa menopause juga membuat kualitas kepadatan tulang menurun. Kamu bisa mencoba olahraga low impact, yang terkonsentrasi pada peningkatkan kualitas pernapasan, sirkulasi darah, dan kekuatan tulang.
Ingin tahu lebih jauh mengenai faktor penyebab menopause dini? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!