Perawatan Rumahan untuk Atasi Faringitis
Halodoc, Jakarta – Faringitis atau sakit tenggorokan terjadi ketika selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan atau faring mengalami peradangan. Peradangan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kekeringan, dan kesulitan menelan. Penyebab faringitis termasuk infeksi virus atau infeksi bakteri streptococcus grup A.
Faringitis virus sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih seminggu. Mengetahui penyebab yang mendasarinya dapat membantu pengidap memilih jenis perawatan untuk meringankan gejala.
Baca Juga: Sedang Alami Radang Tenggorokan? Hindari 5 Makanan Ini
Penyebab Faringitis
Faringitis lebih sering disebabkan oleh infeksi virus ketimbang infeksi bakteri. Beberapa jenis virus umum yang dapat menyebabkan faringitis, yakni:
-
Rhinovirus, coronavirus, ataupun parainfluenza.
-
Cold-adenovirus yang juga menyebabkan flu biasa dan konjungtivitis atau dikenal sebagai mata merah muda.
-
Influenza yang juga menyebabkan flu.
-
Virus Epstein-Barr yang menyebabkan mononukleosis.
Virus dapat menyebar melalui air liur, sehingga seseorang dapat mendapatkannya dengan berbagi peralatan makan, terkena droplet batuk dan bersin, ataupun melalui ciuman. Meskipun kurang umum, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan faringitis. Bakteri streptococcus grup A adalah salah satu jenis bakteri penyebab faringitis pada anak-anak.
Orang-orang biasanya menyebut faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus grup A sebagai radang tenggorokan. Infeksi bakteri lain yang dapat menyebabkan faringitis termasuk:
-
Streptococcus kelompok C dan G
-
Klamidia
-
Gonorrhea
-
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala Faringitis
Gejala utama faringitis adalah sakit tenggorokan, kering, ataupun gatal. Gejala tambahan dapat muncul tergantung pada jenis infeksi, seperti gejala pilek atau flu. Berikut gejala umum faringitis :
-
Batuk
-
Sakit kepala
-
Demam
-
Pegal-pegal
-
Bersin
-
Hidung mampet
-
Pembengkakan kelenjar getah bening
-
Kelelahan
-
Sariawan
Gejala faringitis yang disebabkan oleh bakteri dapat meliputi:
-
Rasa sakit saat menelan, sehingga sulit untuk menelan makanan.
-
Kelenjar getah bening di leher menjadi lunak dan bengkak.
-
Muncul bercak putih atau nanah yang terlihat di bagian belakang tenggorokan.
-
Amandel menjadi bengkak dan merah.
-
Sakit kepala.
-
Sakit perut.
-
Kelelahan.
-
Mual.
-
Muntah.
-
Muncul ruam yang dikenal sebagai demam berdarah atau demam scarlet.
Baca Juga: Bisa Pulih Sendiri, Kapan Faringitis Dianggap Berbahaya?
Perawatan Rumahan untuk Faringitis
Perawatan yang faringitis dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Namun, kunci utama penyembuhannya adalah menjaga kerongkongan tetap lembap. Selain itu, menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dapat membantu meringankan gejala faringitis.
Untuk infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik oral, seperti amoksisilin atau penisilin. Antibiotik bertujuan untuk mencegah komplikasi, misalnya demam rematik atau penyakit ginjal, bukan untuk mengobati sakit tenggorokan. Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik untuk memastikan infeksi telah sembuh dan mencegah infeksi ulang.
Faringitis virus tidak merespons terhadap antibiotik, tapi biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, obat-obatan yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam. Perawatan rumahan yang dapat membantu mempercepat pemulihan termasuk:
-
Banyak istirahat.
-
Tetap terhidrasi.
-
Menjaga kelembapan ruangan.
-
Konsumsi es krim atau pelega tenggorokan untuk menenangkan tenggorokan.
-
Berkumur dengan air garam.
-
Minum minuman hangat, seperti teh, air lemon, ataupun kaldu.
Pencegahan Faringitis
Seseorang dapat mengurangi risiko tertular atau menularkan faringitis dan infeksi lain dengan:
-
Mencuci tangan dengan seksama dan teratur.
-
Menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
-
Menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami infeksi virus atau bakteri.
-
Berhenti merokok dan hindari pajanan asap rokok.
Baca Juga: Cegah Faringitis dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Kalau sakit tenggorokan yang kamu alami tidak kunjung membaik, sebaiknya tanya dokter Halodoc untuk cari tahu penyebabnya. Pakai fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!