Peran Keluarga dalam Menangani Gangguan Bipolar
Halodoc, Jakarta – Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami perubahaan suasana hati dengan cepat. Gangguan bipolar muncul pada saat seseorang memasuki usia dewasa. Ada beberapa perilaku yang menggambarkan seseorang mengalami gangguan bipolar pada dirinya. Perubahan suasana hati yang disertai dengan perubahan gaya hidup bisa menjadi beberapa gejala awal dari gangguan bipolar.
Ketika pengidap merasakan perubahan suasana hati menjadi senang, pengidap bipolar bisa mengalami rasa yang sangat bahagia. Terkadang perasaan senang diikuti dengan tindakan yang gegabah, kurangnya tidur, berbicara dengan cepat dan memiliki pola makan yang berlebihan. Namun ada kalanya, suasana hati pengidap seketika berubah menjadi sedih atau depresi. Biasanya, saat masuk fase ini, pengidap kehilangan ketertarikan dengan hal-hal yang membuatnya senang, menjadi malas, sulit berkonsentrasi, merasa sedih, dan berbahaya memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
Penyakit bipolar dapat dialami oleh siapa saja, termasuk salah satu anggota keluarga kamu. Gangguan bipolar sebenarnya bisa dicegah melalui pola asuh orang tua sejak dini. Sebaiknya hindari melakukan kekerasan fisik maupun verbal pada anak ketika dalam masa tumbuh kembang untuk menghindari gangguan bipolar pada anak. Sehingga, dukungan keluarga pada pengidap gangguan bipolar berpengaruh untuk mengurangi gejala dan dampak gangguan bipolar.
Tentu jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan bipolar, dukungan, dan rasa sabar dibutuhkan untuk membantu kesehatan mental pengidap. Berikut ini tindakan yang bisa dilakukan untuk mendukung salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan bipolar:
1. Dukung Anggota Keluarga dalam Perawatan Kesehatan
Perawatan yang paling baik untuk pengidap gangguan bipolar adalah terapi. Menjalani terapi dengan dukungan keluarga menjadi cara ampuh untuk mengurangi gejala gangguan bipolar pada pengidap. Jangan lupa untuk tetap berkomunikasi dengan pengidap gangguan bipolar untuk bisa merasakan apa yang ia rasakan selama terapi. Sebaiknya, berpartisipasi dan berkomunikasi langsung dengan terapis mengenai kemajuan yang dialami oleh pengidap gangguan bipolar.
2. Bantu dengan Mengawasi Jadwal Pengobatan
Terkadang perasaan terlalu senang membuat pengidap lupa untuk mengonsumsi obat yang diberikan. Padahal mengonsumsi obat bisa menjadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk mengurangi gejala dan dampak dari gangguan bipolar. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan penderita untuk rutin mengonsumsi obat. Berikan afirmasi-afirmasi positif setiap kali pengidap mengonsumsi obat.
3. Bersikap Empati pada Pengidap
Menempatkan diri sebagai pengidap gangguan bipolar dapat membantu pengidap. Hal ini bisa meningkatkan rasa sabar dan pengertian terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan bipolar.
4. Cari Tahu Mengenai Gangguan Bipolar
Dengan mengerti penyakit yang dialami oleh salah satu anggota keluarga akan memudahkan kamu untuk melakukan antisipasi yang terjadi pada pengidap, termasuk pada pengidap bipolar. Sebaiknya, cari tahu informasi mengenai gangguan bipolar. Semakin kamu mengerti mengenai gangguan bipolar, kamu semakin mengerti cara penanganan yang harus kamu lakukan.
Berikan perawatan dengan kasih sayang pada pengidap gangguan bipolar. Pengidap akan merasakan perhatian dan dukungan dari keluarga dengan kasih sayang yang cukup. Hal ini akan menambah semangat untuk segera mengurangi dampak dari gangguan bipolar. Sebaiknya bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penyakit gangguan bipolar. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: