Peradangan pada Gusi Bisa Berakibat Infeksi
Halodoc, Jakarta - Apapun bentuknya, permasalahan pada mulut dan gigi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Baik yang ringan seperti sariawan, hingga gingivitis yang dapat mengakibatkan infeksi. Gingivitis adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan gusi meradang hingga merah dan membengkak.
Infeksi bakteri tersebut dapat dipicu oleh kebersihan mulut yang buruk. Risiko gingivitis pun meningkat pada orang yang malas sikat gigi, sering makan makanan manis dan asam serta jarang memeriksakan gigi ke dokter.
Radang gusi gingivitis ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan, karena ada berbagai komplikasi yang mengintai. Seperti periodontitis misalnya, yaitu infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan tulang penyokong gigi. Kondisi ini bisa menyebabkan gigi tanggal dan berbagai masalah serius lainnya.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Dapat Memicu Gusi Meradang
Gejalanya Kerap Tidak Disadari
Gingivitis umumnya tidak langsung menimbulkan rasa sakit. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia terkena masalah gusi ini. Kendati demikian, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, yaitu:
-
Gusi berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa lunak ketika disentuh dengan lidah atau tangan.
-
Gusi turun atau menyusut.
-
Gusi kendur, bergeser, atau bahkan lepas.
-
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi Kadang terlihat warna kemerahan pada bulu sikat atau benang gigi.
-
Perubahan warna gusi dari merah muda segar menjadi merah kehitaman.
-
Bau mulut yang tidak hilang-hilang, atau rasa tidak enak di mulut.
-
Nyeri intens dan tajam ketika membuka mulut untuk mengunyah, menggigit, atau bahkan berbicara.
Disebabkan oleh Penumpukan Plak
Gingivitis umumnya disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Plak adalah lapisan lengket bakteri yang terbentuk dari endapan sisa makanan di permukaan gigi. Jika dibiarkan menumpuk dalam jangka waktu lama, plak pada gigi akan mengeras dan membentuk karang gigi di bawah garis gusi. Karang gigi inilah yang memicu peradangan pada gusi.
Baca juga: Orangtua Perlu Tahu, Faktor Risiko Radang Gusi pada Si Kecil
Lama-kelamaan, gusi akan membengkak dan mudah berdarah. Karies gigi pun bisa saja terjadi. Jika tidak segera diobati, radang gusi dapat berkembang menjadi periodontitis yang menyebabkan gigi tanggal atau copot.
Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya peradangan pada gusi, yaitu:
-
Riwayat genetik. Orang dengan riwayat turunan radang gusi enam kali lebih berisiko mengalami berbagai bentuk dari penyakit gusi.
-
Usia. Semakin bertambah usia, risiko mengalami radang gusi juga semakin besar.
-
Kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Jika jarang sikat gigi, flossing gigi, dan periksa ke dokter gigi, risiko mengalami radang gusi meningkat.
-
Mulut kering. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan gusi, membuat gusi lebih rentan mengalami peradangan dan pembengkakan.
-
Tambalan gigi yang lepas atau rusak. Dapat meningkatkan risiko infeksi penyebab gingivitis serta melukai gigi lainnya.
-
Kekurangan asupan vitamin. Orang yang kekurangan vitamin C lebih mudah mengalami masalah gigi dan mulut, termasuk radang gusi.
-
Merokok. Perokok dua kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi ketimbang orang yang tidak merokok.
-
Perubahan hormon, seperti yang dialami wanita selama kehamilan, menstruasi bulanan, dan menopause dapat meningkatkan sirkulasi darah ke gusi. Ini membuat gusi lebih mudah mengalami peradangan, bengkak, dan perdarahan.
-
Obat-obatan tertentu. Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti pil KB, steroid, antikonvulsan (obat kejang), kemoterapi, obat pengencer darah, serta calcium channel blocker dapat meningkatkan risiko terkena radang gusi.
-
Kondisi medis tertentu. Orang yang punya riwayat kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kanker, dan HIV/AIDS berisiko tinggi terkena radang gusi karena sistem kekebalan tubuhnya cenderung lemah.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Rentan Alami Radang Gusi
Itulah sedikit penjelasan tentang gingivitis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!