Penyebab Terjadinya Selulitis Orbita yang Perlu Diwaspadai
“Penyebab utama selulitis orbita adalah infeksi bakteri spesies Streptococcus dan Staphylococcus aureus. Selain itu, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risikonya.”
Halodoc, Jakarta – Selulitis orbita merupakan infeksi jaringan lunak dan lemak yang menahan mata pada soketnya. Infeksi ini menyebabkan gejala yang menyakitkan dan ketidaknyamanan sehingga dapat menghambat aktivitas pengidapnya.
Kondisi ini tidak menular dan paling umum menyerang anak-anak. Selulitis orbita adalah kondisi yang jika tidak diobati dapat memicu terjadinya kebutaan sebagai salah satu komplikasinya. Adapun, infeksi disebabkan oleh sejumlah faktor.
Penyebab Selulitis Orbita yang perlu Diwaspadai
Penyebab utama dan paling umum selulitis orbita adalah infeksi bakteri spesies Streptococcus dan Staphylococcus Aureus. Namun, selain bakteri dan jamur lain juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.
Selulitis orbita pada anak usia 9 tahun ke bawah biasanya hanya disebabkan oleh satu jenis bakteri. Namun, pada anak yang usianya di atas 10 tahun dan orang dewasa, infeksi ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri secara bersamaan sehingga lebih sulit diobati.
Kebanyakan kasus selulitis orbita dimulai sebagai infeksi bakteri sinus yang tidak diobati yang menyebar ke belakang septum orbita. Septum orbital adalah selaput tipis berserat yang menutupi bagian depan mata.
Kondisi ini juga bisa menyebar dari infeksi gigi atau infeksi bakteri yang terjadi di bagian tubuh manapun yang masuk ke aliran darah. Luka, gigitan serangga, dan gigitan hewan yang terjadi di dalam atau di dekat mata juga bisa menjadi penyebabnya.
Ada Faktor yang juga Dapat Meningkatkan Risikonya
Beberapa faktor berikut juga yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami selulitis, meliputi:
- Cedera. Luka atau goresan apa pun pada selulit mata dapat memberikan bakteri titik atau celah masuk.
- Kondisi tertentu. Infeksi sinus, mengalami gigitan serangga, dan menjalani pembedahan pada area gigi juga dapat meningkatkan risiko masuknya bakteri.
- Penggunaan obat tertentu. Obat-obatan tertentu seperti obat kemoterapi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Kondisi kulit. Kondisi seperti dermatitis atopik (eksim), kutu air, dan herpes zoster dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, yang menjadi tempat masuknya bakteri.
- Adanya riwayat selulitis. Pernah mengidap selulitis sebelumnya meningkatkan risiko terkena lagi.
- Kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko berkembangnya selulitis secara umum.
Waspadai Risiko Komplikasinya
Diagnosis dini dan pengobatan selulitis orbita sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Sebab, ada sejumlah kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi dari selulitis orbita meliputi:
- Kehilangan penglihatan atau kebutaan.
- Risiko terjadinya gangguan pendengaran.
- Infeksi darah, atau sepsis.
- Meningitis atau peradangan pada selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang.
- Trombosis sinus kavernosus atau pembentukan bekuan darah di dasar otak.
- Abses intrakranial atau akumulasi nanah di dalam tengkorak.
Anak kecil mungkin mengalami gejala yang lebih parah. Terlebih lagi, mereka memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi karena sistem kekebalan mereka yang belum optimal. Karena itu, diagnosis dan perawatan sedari dini merupakan hal yang penting. Untuk perawatannya, berikut adalah pilihan yang dapat dilakukan:
- Penggunaan Antibiotik. Obat antibiotik biasanya diresepkan dokter pada selulitis orbita untuk mencegah kondisi mata semakin memburuk.
- Tindakan Bedah. Jika penggunaan antibiotik tidak dapat memperbaiki kondisi kesehatan mata, tindakan bedah mata biasanya akan dilakukan.
Itulah penyebab dari selulitis orbita yang perlu diwaspadai yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa faktor juga dapat meningkatkan risikonya seperti mengalami cedera atau mengidap diabetes. Jika kamu memiliki luka yang tak kunjung membaik dan menunjukkan tanda infeksi, segeralah periksakan kondisimu. Tujuannya agar perawatan sedari dini dapat segera dilakukan, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Nah, melalui aplikasi Halodoc kamu bisa membuat janji untuk memeriksakan kondisi. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What to Know About Orbital Cellulitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cellulitis.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What is orbital cellulitis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan