Penyebab Terjadinya Polip pada Kandung Kemih Laki-Laki
Halodoc, Jakarta – Polip terbentuk dari pertumbuhan selaput lendir atau permukaan lain di dalam tubuh. Selain itu, polip dapat berkembang di berbagai organ, termasuk kandung kemih. Polip kandung kemih adalah pertumbuhan di lapisan kandung kemih. Kandung kemih adalah organ berongga di panggul yang menyimpan urine.
Perlu diketahui kalau polip sifatnya bisa jinak dan bisa juga bersifat kanker. Polip terbentuk ketika sel mulai tumbuh tidak normal. Seringkali penyebab pertumbuhan ini tidak diketahui. Terkadang sel-sel dalam polip dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar ke organ lain. Jenis polip ini bersifat kanker. Cari tahu penyebab terjadinya polip pada kandung kemih laki-laki di sini!
Penyebab Polip Kandung Kemih
Polip kandung kemih berukuran kecil, sering kali tumbuh seperti kembang kol yang menonjol dari lapisan kandung kemih. Biasanya, polip adalah kelompok sel abnormal yang muncul di sepanjang selaput lendir dalam tubuh, meski bisa muncul hampir di mana saja. Polip dapat terbentuk di organ dan tidak berbahaya atau berpotensi menjadi kanker.
Baca juga: Tindakan Medis yang Tepat untuk Mengatasi Polip Hidung
Polip di kandung kemih mungkin tidak menimbulkan gejala, dan seseorang dapat mengambil beberapa langkah untuk menghindari faktor risiko yang dapat membantu mencegahnya terjadinya komplikasi. Beberapa penyebab polip pada kandung kemih adalah:
1. Iritasi rutin pada lapisan kandung kemih, yang biasanya infeksi berulang seperti infeksi saluran kemih atau pemasangan kateter.
2. Merokok dapat menempatkan seseorang pada risiko mengalami pertumbuhan polip. Darah dapat menyerap zat kimia berbahaya dari asap tembakau, yang kemudian disaring oleh ginjal sebelum masuk ke kandung kemih melalui urine.
3. Paparan radiasi, bahan kimia arsenik dalam air minum dapat menumpuk di kandung kemih pada beberapa orang. Seseorang yang bekerja dengan cat, tekstil, kulit, atau mesin mungkin juga berisiko lebih besar daripada yang lain.
4. Beberapa pengobatan obat dapat menempatkan seseorang pada risiko polip pada kandung kemih seperti obat diabetes pioglitazone (Actos).
Baca juga: Begini Cara Tepat untuk Diagnosis Penyakit Hidronefrosis
5. Beberapa orang mungkin mewarisi gen tertentu dari orangtua yang meningkatkan risiko gangguan pada kandung kemih.
Informasi selengkapnya mengenai polip, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Nyeri saat Berkemih, Bisa Jadi Gejala Polip
Sudah dibahas sebelumnya bahwa polip pada kandung kemih kerap kali timbul tanpa gejala. Namun, jika muncul dengan gejala, beberapa gejala polip pada kandung kemih adalah:
Baca juga: Penyebab Ginjal Dapat Alami Pembengkakan
1. Nyeri saat buang air kecil.
2. Darah dalam urine.
3. Lebih sering buang air kecil.
4. Ada kebutuhan mendesak untuk selalu buang air kecil.
5. Rasa sakit di samping tubuh.
Gejala ini bisa jadi merupakan tanda kanker kandung kemih atau juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi saluran kemih atau pertumbuhan prostat jinak. Jika kamu mencurigai kalau ada polip pada kandung kemihmu, segera lakukan pemeriksaan. Terkadang meskipun tampak seperti polip, pertumbuhan polip bisa menyerang ke dalam otot dalam dinding kandung kemih.
Dalam kasus ini, jika biopsi mengonfirmasi sifat invasif dari tumor, operasi pengangkatan kandung kemih mungkin diperlukan. Kanker kandung kemih noninvasif, jika tidak diangkat, dapat berkembang menjadi invasif. Perawatan yang maksimal tersedia untuk semua tahap kanker kandung kemih, dan karenanya evaluasi dan perawatan yang tepat waktu menjadi penting.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to know about bladder polyps.
Healthline. Diakses pada 2020. What Does It Mean to Have Polyps in the Bladder?
Everyday Health. Diakses pada 2020. Treating Bladder Polyps & Getting a Urinalysis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan