Penyebab Tekanan Darah Rendah Bikin Sakit Kepala

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Juli 2020
Penyebab Tekanan Darah Rendah Bikin Sakit KepalaPenyebab Tekanan Darah Rendah Bikin Sakit Kepala

Halodoc, Jakarta - Agar fungsi semua organ dan jaringan dalam tubuh bisa optimal, tekanan darah perlu berada pada kondisi normal. Jika tekanan darah terlalu rendah, akan ada banyak gejala yang mungkin dialami. Salah satunya adalah sakit kepala. Tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika jantung tidak bisa memasok darah yang cukup ke seluruh organ tubuh. 

Tekanan darah adalah ukuran kekuatan jantung dalam memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh arteri dan kapiler, serta kembali ke jantung lewat pembuluh vena. Tekanan darah rendah juga bisa menyebabkan sakit kepala, karena darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup untuk otak. Selain sakit kepala, pengidap tekanan darah rendah juga bisa mengalami pingsan tiba-tiba. 

Baca juga: Sakit Kepala Muncul Saat Orgasme, Apa Penyebabnya?

Gejala Tekanan Darah Rendah Lainnya

Selain sakit kepala dan pusing, tekanan darah rendah juga dapat memunculkan berbagai gejala lain, seperti:

1. Tubuh Mudah Lelah dan Lemas

Ketika mengidap tekanan darah rendah, tubuh akan jadi lebih mudah terasa lelah, lemas, dan tidak bertenaga. Hal ini terjadi karena tidak cukupnya pasokan darah menuju organ-organ tubuh. Pada kasus yang parah, pengidap tekanan darah tinggi juga bisa tidak mampu menopang tubuh dengan benar atau terhuyung-huyung.

2. Penglihatan Kabur

Ketika gejala sakit kepala dan pusing terjadi, pengidap tekanan darah rendah juga bisa mengalami penglihatan kabur selama beberapa saat. Gejala ini paling sering terjadi ketika duduk atau berbaring lama, lalu berdiri atau bangkit secara tiba-tiba. Namun, penglihatan kabur juga dapat terjadi ketika pengidap berdiri terlalu lama.

3. Wajah Pucat dan Tubuh Terasa Dingin

Sedikitnya pasokan darah menuju otak juga dapat membuat wajah pengidap tekanan darah rendah tampak pucat dan tubuhnya terasa dingin, karena pasokan darah tidak sampai ke jaringan tepi pada tubuh. Gejala tersebut biasanya disertai dengan keluarnya keringat berlebihan. 

Berbagai gejala tekanan darah rendah itu bisa muncul kapan saja, terutama jika kamu memiliki gaya hidup yang kurang sehat. Jadi, pastikan selalu jaga kesehatan, dengan cara makan makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, dan hindari stres. Jika gejala tekanan darah tinggi masih juga sering kambuh, bicarakan pada dokter di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran atau resep obat terbaik untuk kondisimu. 

Baca juga: Jangan remehkan Sakit Kepala saat Hamil

Tips Atasi Sakit Kepala karena Tekanan Darah Rendah

Karena sakit kepala akibat tekanan darah rendah bisa muncul kapan saja, ada baiknya kamu tahu cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu redakan gejala:

  • Banyak minum air putih. Menurut American Heart Association, dehidrasi ringan sekalipun, dapat menurunkan volume dan tekanan darah. Jadi, jika sakit kepala akibat tekanan darah rendah muncul, cobalah minum beberapa gelas air putih agar asupan cairan tubuh kembali terjaga.

  • Ubah pola makan jadi lebih sehat. Untuk menjaga agar tekanan darah tetap normal, miliki pola makan bergizi seimbang, yang kaya akan vitamin B12, folat, dan hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi.

  • Jangan berdiri terlalu lama. Kebiasaan berdiri terlalu lama dapat menimbulkan rasa pusing dan sakit kepala. Namun, hindari juga langsung bangkit berdiri dari duduk atau berbaring terlalu cepat. 

Baca juga: Yang Harus Ibu Tahu Saat Anak Mengeluh Sakit Kepala

Perlu diketahui bahwa tekanan darah rendah dapat memengaruhi kualitas hidup dan mengganggu aktivitas pengidapnya, jika tidak dikontrol dengan baik. Jika setelah mencoba cara-cara tersebut sakit kepala akibat tekanan darah rendah masih sering kambuh, coba konsultasikan dengan dokter. 

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2020. Low Blood Pressure - When Blood Pressure Is Too Low. 
Healthline. Diakses pada 2020. Treatments for Dizziness.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Low blood pressure (hypotension).