Penyebab Penyakit Dermatitis Seboroik yang Harus Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Ketombe adalah masalah kulit kepala yang cukup umum. Namun, kamu perlu waspada apabila ketombe yang kamu alami cukup parah. Pasalnya, ketombe yang cukup parah bisa jadi adalah penyakit dermatitis seboroik. Banyak orang yang mengira dermatitis seboroik sama dengan ketombe, karena gejalanya mirip.
Penyakit kulit ini tidak hanya mengganggu karena terasa gatal, tetapi juga bisa mengurangi rasa percaya diri kamu. Oleh karena itu, jangan sepelekan penyakit kulit yang satu ini. Cari tahu penyebab dermatitis seboroik disini agar kamu bisa melakukan tindakan pencegahan.
Baca juga: 4 Faktor Pemicu Terjadinya Dermatitis Seboroik
Penyebab Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik dan ketombe adalah dua kondisi yang berbeda. Apabila terjadi pada kulit kepala, dermatitis seboroik memang bisa menimbulkan serpihan-serpihan mirip seperti ketombe. Namun, serpihan tersebut sebenarnya adalah serpihan kulit kepala yang mengelupas. Selain itu, dermatitis seboroik juga tidak hanya terjadi pada kulit kepala, tetapi juga bisa mengenai area kulit lainnya yang berminyak, seperti dahi, wajah, punggung, ketiak, pangkal paha, dan dada bagian atas.
Dermatitis seboroik yang juga punya nama lain, yaitu psoriasis seboroik dan eksim seboroik bukan penyakit menular. Namun, penyakit kulit ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menyerang siapa saja dari segala usia. Penyebab dermatitis seboroik yang pasti masih belum diketahui. Namun, masalah kulit ini diduga berkaitan dengan hal-hal berikut:
1. Jamur Malassezia
Jamur yang biasanya ditemukan dalam minyak yang ada di permukaan kulit diduga merupakan salah satu penyebab dermatitis seboroik. Itulah sebabnya orang-orang yang memiliki kulit berminyak seperti bayi yang baru lahir dan orang dewasa yang berusia sekitar 30-60 tahun (terutama wanita) berisiko lebih besar terkena penyakit kulit tersebut.
2. Psoriasis
Peradangan yang disebabkan psoriasis juga merupakan salah satu penyebab dermatitis seboroik.
Beberapa faktor berikut juga bisa memicu terjadinya penyakit kulit ini:
- Kebiasaan menggaruk kulit wajah.
- Cuaca yang dingin dan kering. Itulah mengapa penyakit ini sering bertambah buruk saat musim semi dan musim dingin.
- Stres dan faktor genetik.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Mengidap gagal jantung.
- Gangguan mental dan saraf, seperti depresi dan penyakit Parkinson
- Penyakit yang menyebabkan menurunnya sistem imunitas tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, dan pankreatitis alkoholik.
Baca juga: Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
Gejala Dermatitis Seboroik
Supaya kamu tidak salah mengira dermatitis seboroik dengan ketombe, berikut gejala-gejala dermatitis seboroik:
- Kulit terasa gatal atau timbul sensasi seperti terbakar.
- Kulit kepala memerah, berketombe, dan bersisik.
- Serpihan kulit yang mengelupas juga bisa terjadi di kumis, jenggot, ataupun alis.
- Kelopak mata juga akan memerah, bahkan berkerak.
- Muncul kulit bersisik berwarna putih atau kuning di area kulit yang berminyak.
Pengobatan Dermatitis Seboroik
Apabila kamu mengalami dermatitis seboroik, ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasinya. Namun, sebelum menggunakannya, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya. Berikut obat-obatan yang sering digunakan untuk atasi dermatitis seboroik:
- Krim atau gel metronidazole yang berguna untuk melawan bakteri.
- Sampo antijamur yang mengandung ketoconazole.
- Sampo, krim, ataupun salep yang mengandung kortikosteroid, seperti fluocinolone atau hydrocortisone yang berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan penyakit kulit tersebut.
- Pil anti-jamur terbinafine.
- Losion atau krim yang bisa menghambat calcineurin, seperti pimecrolimus dan tacrolimus.
Baca juga: Stres Berisko Terkena Dermatitis Seboroik, Ini Penjelasannya
Kamu bisa membeli obat-obatan yang kamu butuhkan di toko kesehatan Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, tinggal pesan melalui aplikasi dan obat pesanan akan diantarkan dalam waktu satu jam.