Penyebab Munculnya Jerawat Batu di Wajah
“Jerawat batu ditandai dengan benjolan kemerahan, terasa sakit saat disentuh, dan nanah. Gangguan ini dapat diatasi menggunakan isotretinoin, antibiotik oral, dan krim retinoid.”
Halodoc, Jakarta – Jerawat batu atau kistik adalah jenis jerawat yang paling serius. Gangguan ini berkembang ketika kista terbentuk di bawah kulit. Pemicunya, yakni kombinasi bakteri, minyak, dan sel kulit mati yang terperangkap di pori-pori.
Jerawat memang bisa terjadi pada siapa saja, tapi jerawat kistik cenderung terjadi pada pemilik kulit berminyak. Gangguan ini juga rentan terjadi oleh remaja, wanita, dan pemilik hormon tidak seimbang.
Jerawat batu akan membaik seiring bertambahnya usia. Namun, benjolan yang muncul di permukaan kulit tidak dapat hilang dengan sendirinya. Karena itu, masalah ini perlu diatasi dengan menggunakan isotretinoin, antibiotik oral, atau krim retinoid.
Berbagai Penyebab Munculnya Jerawat Batu
Pemilik jerawat batu mengembangkan kista berisi nanah di bawah permukaan kulit. Rasanya menyakitkan dan membuat tekstur kulit jadi tidak merata. Beberapa penyebab jerawat batu, antara lain:
- Perubahan hormonal saat memasuki siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB, terapi hormon, dan stres.
- Penggunaan kosmetik, pembersih atau losion yang berminyak.
- Tidak menjaga kebersihan wajah dengan baik.
- Tingkat kelembapan kulit dan keringat yang tinggi.
- Faktor genetik bawaan dari kedua orang tua.
- Usia (remaja lebih rentan terhadap jerawat kistik).
- Riwayat keluarga dengan jerawat kistik.
Selain beberapa faktor di atas, penggunaan obat atau bahan kimia juga dapat memperburuk jerawat yang sudah ada. Mislanya, kortikosteroid, litium, fenitoin, dan isoniazid.
Ada banyak mitos tentang penyebab jerawat yang ternyata tidak terbukti secara ilmiah. Contohnya, mengonsumsi cokelat, kacang-kacangan, dan makanan berminyak atau pedas.
Baca lebih lanjut soal jerawat di tulisan berikut:
Ciri-Ciri Jerawat Batu pada Kulit
Pori-pori di kulit dapat tersumbat oleh minyak berlebih dan sel kulit mati. Nah, kondisi inilah yang bisa memicu timbulnya jerawat. Bakteri yang masuk dan terperangkap dalam pori-pori bersama minyak serta sel kulit dapat memperparah peradangan.
Saat kondisi di atas terjadi, pembengkakan atau benjolan di lapisan tengah kulit (dermis) akan muncul. Inilah yang disebut dengan jerawat batu. Gangguan biasanya muncul di area, wajah, pantat, dada, leher, dan bahu.
Ciri fisiknya ditandai dengan:
- Benjolan merah di bawah kulit.
- Terasa menyakitkan ketika disentuh.
- Berukuran kecil seperti kacang polong.
- Kepala benjolan berwarna kuning keputihan.
- Keluar nanah saat kepala benjolan pecah.
- Bertekstur keras saat disentuh.
Cara Menghilangkan Jerawat Batu
Pengobatan jerawat kistik berbeda dengan jerawat biasa. Gangguan tidak dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan jerawat yang dijual bebas. Pengobatan juga memerlukan waktu yang lebih lama, yakni sampai delapan minggu.
Nah, berikut beberapa jenis obat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter:
1. Isotretinoin
Isotretinoin (accutane) adalah obat oral sebagai pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi jerawat kistik. Obat berasal dari vitamin A dan berbentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari.
Menurut American Academy of Dermatology Association, obat mampu mengatasi jerawat batu pada 85 persen dalam waktu 4 sampai 6 bulan. Terlepas dari khasiatnya, ada beberapa risiko serius yang terkait dengan isotretinoin.
Beberapa di antaranya:
- Perubahan suasana hati.
- Penyakit radang usus.
- Sakit kepala terus-menerus.
- Mimisan.
- Mudah memar.
- Radang kulit.
- Darah dalam urin.
- Nyeri otot dan sendi.
2. Antibiotik oral
Antibiotik oral bekerja dengan mengurangi bakteri dan peradangan yang dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat kistik. Namun, antibiotik tidak menghilangkan minyak berlebih dan sel kulit mati.
Antibiotik hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, karena berisiko menyebabkan resistensi bakteri. Jika penggunaan antibiotik tidak efektif, biasanya dokter merekomendasikan penggunaan isotretinoin.
Kemungkinan efek samping dari penggunaan antibiotik oral, meliputi:
- Sakit perut.
- Diare.
- Mual.
- Sensitivitas matahari.
- Muntah.
3. Krim retinoid
Retinoid topikal berasal dari vitamin A. Namun, kandungannya tidak sekuat isotretinoin. Krim ini bekerja dengan mencabut folikel rambut untuk menghilangkan dan mencegah jerawat semakin parah.
Agar lebih efektif, penggunaan retinoid terkadang digunakan bersamaan dengan antibiotik topikal. Retinoid dapat digunakan setiap hari dan tersedia dalam bentuk krim, gel, dan losion.
Namun, penggunaannya berisiko menyebabkan kemerahan dan pengelupasan kulit. Efek samping ini hanya bersifat sementara, karena kulit sedang menyesuaikan pengobatan.
Catatan lainnya, pemakaian retinoid juga bisa membuat pengguna lebih rentan terhadap paparan sinar matahari. Jadi pastikan untuk memakai tabir surya setelah mengaplikasikannya.
4. Pil KB
Pil KB menjadi salah satu obat untuk mengatasi jerawat kistik. Metode ini biasanya dipakai oleh wanita yang mengalami jerawat akibat peningkatan hormon. Di dalamnya mengandung estrogen. Zat itu dapat membantu mengatur kadar hormon secara keseluruhan, sehingga mampu mengurangi peradangan jerawat.
5. Spironolactone
Spironolactone (aldactone) berperan sebagai diuretik guna membantu mengobati edema dan tekanan darah tinggi. Dalam hal jerawat, obat ini bekerja dengan mengelola kadar androgen yang menyebabkan peradangan jerawat. Obat efektif menghilangkan jerawat kistik di rahang wanita.
Namun, spironolactone dapat menyebabkan cacat lahir, sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau wanita yang tengah merencanakan kehamilan. Selain itu, obat juga tidak boleh dipakai oleh pengidap sakit ginjal.
Dalam jurnal berjudul Oral Spironolactone in Post-teenage Female Patients with Acne Vulgaris, dosis tepat penggunaan adalah sebesar 50 hingga 100 miligram (mg) per hari. Risiko efek samping penggunaan dapat berupa:
- Payudara terasa lembut.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Sakit. kepala.
- Peningkatan kalium dalam darah (hiperkalemia).
- Menstruasi tidak teratur.
6. Suntikan kortikosteroid
Obat kortikosteroid seperti triamcinolone efektif mengurangi peradangan dan mencegah terbentuknya jaringan parut akibat bekas jerawat. Metodenya langsung disuntikkan ke dalam kista di lapisan kulit dermis.
Selain menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter, kamu juga wajib menjaga kebersihan wajah supaya tidak jerawat kistik tidak semakin parah. Beberapa langkahnya dengan:
- Mencuci muka secara rutin. Gunakan pembersih yang mampu menghilangkan kotoran dan minyak berlebih, tetapi tidak membuat kulit kering. Lakukan cara ini 2 kali sehari.
- Jangan menggunakan scrub. Teknik scrub wajah saat berjerawat justru mengiritasi kulit. Kondisi ini dipicu oleh geseran partikel scrub dan permukaan kulit.
- Jangan menyentuh kulit. Kebiasaan ini dapat memindahkan bakteri dari tangan ke permukaan kulit, sehingga berisiko memperparah jerawat.
- Pilih produk makeup yang tepat. Caranya, pilih yang berlabel “noncomedogenic” dan “oil-free”. Produk makeup tidak berisiko menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat.
- Gunakan tabir surya. Penggunaan tabir surya dapat membantu mencegah sengatan matahari yang bisa memperparah jerawat kistik.
- Kelola stres. Cobalah untuk menemukan cara untuk mengurangi stres, seperti berbelanja, menonton film, mendengarkan musik, atau meditasi.
- Hindari makanan tertentu. Bagi pemilik jerawat kistik, mereka perlu menghindari makanan dengan kadar glikemik tinggi. Ini termasuk roti putih, pasta, dan nasi, serta makanan manis.
- Mencukur dengan hati-hati. Caranya, aplikasikan sabun terlebih dulu. Pastikan mata pisau alat cukur memiliki ketajaman yang baik. Cukur searah dengan tumbuhnya bulu.
- Mencukupi waktu tidur. Cara ini dapat mencegah fluktuasi hormon pemicu jerawat, seperti hormon stres dan insulin.
Jika tak kunjung membaik, pengobatan jerawat batu dapat dilakukan dengan prosedur operasi. Meski efektif, prosedur berisiko meninggalkan jaringan parut atau bekas luka di permukaan kulit.
Nah, itulah berbagai penyebab dan cara mengatasi jerawat batu. Ingat, kesehatan dan kecantikan kulit wajah tak hanya dapat diperoleh melalui penggunaan skincare saja. Kesehatan kulit wajah juga perlu didukung dari dalam tubuh. Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.
Jika masalah kulitmu berlanjut, diskusikan saja dengan dokter spesialis kulit di Halodoc. Dapatkan saran penanganan yang tepat dari dokter tepercaya kapan dan di mana saja. Yuk, chat dengan dokter sekarang dengan klik gambar di bawah ini: