Penyebab Muncul Tumor pada Bayi yang Baru Lahir
Halodoc, Jakarta - Bayi baru lahir terkena tumor? Iya, bisa lho. Tumor pada bayi baru lahir ini memiliki nama medis hemangioma. Tumor ini adalah benjolan kemerahan yang tumbuh pada kulit bayi. Benjolan ini terbentuk dari sekumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal dan menjadi satu.
Hemangioma sering muncul di wajah, leher, kulit kepala, dada, dan punggung bayi berusia 0-18 bulan. Tumor ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, karena tidak bersifat kanker dan dapat hilang dengan sendirinya. Meski begitu, pengobatan diperlukan jika benjolan menyebabkan gangguan pada penglihatan dan pernapasan. Selain di kulit, hemangioma juga dapat tumbuh pada tulang, otot, atau organ di dalam tubuh.
Baca juga: Tumor Hemangioma pada Bayi, Bisakah Dicegah?
Ketika Bayi Mengalami Hemangioma
Gejala hemangioma adalah benjolan kenyal berwarna merah yang tumbuh di wajah, leher, kulit kepala, dada, dan punggung bayi. Benjolan yang terbentuk cenderung hanya satu, kecuali pada anak kembar, benjolan bisa lebih dari satu.
Hemangioma bisa muncul saat lahir atau beberapa bulan setelahnya, lalu tumbuh dengan cepat sampai menonjol di kulit. Kemudian, hemangioma akan menyusut secara perlahan.
Sebagian besar hemangioma menghilang saat anak berusia 5-10 tahun. Meski demikian, warna kulit pada bekas hemangioma akan tetap berbeda dengan warna kulit di sekitarnya.
Apa Penyebabnya?
Hemangioma terbentuk ketika pembuluh darah kecil tumbuh secara tidak normal, dan berkumpul menjadi satu. Belum diketahui pemicu terjadinya kondisi tersebut. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya hemangioma, yaitu:
-
Berjenis kelamin perempuan.
-
Lahir prematur.
-
Memiliki berat badan lahir rendah.
-
Mengalami gangguan perkembangan selama dalam kandungan.
-
Memiliki kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga.
Baca juga: Berwarna Merah, Hemangioma Jadi Tumor Pembuluh Darah
Bagaimana Mendeteksi dan Mengobatinya?
Hemangioma bisa diketahui hanya melalui pemeriksaan fisik. Namun, jika benjolan terlihat tidak normal atau menimbulkan luka, dokter akan melakukan pemeriksaan darah atau memeriksa sampel jaringan pada hemangioma.
Jika ada kecurigaan bahwa benjolan disebabkan oleh kondisi lain, dokter anak dapat melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti USG Doppler, CT scan, atau MRI. Pemeriksaan tambahan ini juga dapat dilakukan untuk melihat seberapa dalam pertumbuhan hemangioma di bawah kulit.
Sebagian besar hemangioma tidak perlu diobati, terutama bila tidak menimbulkan keluhan selain munculnya benjolan. Hal ini karena hemangioma akan hilang dengan sendirinya, seiring pertumbuhan bayi.
Jika hemangioma menimbulkan gangguan, misalnya gangguan penglihatan atau gangguan pernapasan, serta menimbulkan luka, dokter dapat memberikan sejumlah obat berikut:
1. Penghambat Beta
Untuk hemangioma yang parah, dokter akan meresepkan obat penghambat beta dalam bentuk minum, seperti propanolol.
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid, seperti triamcinolone, digunakan oleh pengidap yang tidak merespons obat penghambat beta. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet, oles, atau suntikan langsung ke hemangioma.
3. Vincristine
Dokter hanya memberikan obat vincristine jika hemangioma menyebabkan gangguan pada penglihatan atau pernapasan bayi. Obat ini diberikan melalui suntikan setiap bulan.
Baca juga: Kenali Perbedaan antara Tumor dan Kanker
Selain dengan obat-obatan, hemangioma dapat ditangani dengan terapi laser. Metode ini hanya digunakan jika ukuran hemangioma cukup besar dan menyebabkan nyeri.
Itulah sedikit penjelasan tentang tumor pada bayi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit sesuai domisilimu di Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan