Penyebab Gangguan pada Proses Pembekuan Darah
“Ada kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan pada pembekuan darah, sehingga perdarahan menjadi sulit berhenti atau berlangsung dalam waktu lama. Salah satu penyebab kondisi ini adalah penyakit hemofilia.”
Halodoc, Jakarta – Proses pembekuan darah di dalam tubuh bisa mengalami gangguan. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan sebab bisa menyebabkan seseorang mengalami perdarahan berlebihan atau darah sulit berhenti.
Riwayat penyakit tertentu, seperti hemofilia, bisa menjadi salah satu penyebab darah sulit membeku. Biar lebih jelas, simak fakta-fakta terkait hemofilia di artikel berikut ini!
Gangguan Proses Pembekuan Darah akibat Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan pada proses pembekuan darah. Kondisi ini terjadi secara genetik alias merupakan jenis penyakit keturunan.
Faktor utama dari kondisi ini adalah terjadi mutasi genetik yang menyebabkan darah memiliki jumlah protein pembentuk pembekuan lebih rendah dari seharusnya.
Alhasil, kekurangan faktor pembekuan ini memicu darah sulit untuk membeku. Apa dampaknya? Pengidap hemofilia bisa mengalami perdarahan yang sulit berhenti atau berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama.
Hingga kini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan hemofilia. Artinya, orang dengan penyakit ini akan mengalami gangguan pada proses pembekuan darah seumur hidup.
Kabar baiknya, pengidap hemofilia masih bisa hidup secara normal. Hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah hal-hal yang bisa memicu luka atau perdarahan. Pastikan juga untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.
Terganggunya proses pembekuan darah dapat diatasi dengan obat pengencer darah. Temukan rekomendasi di sini: “Ini 5 Daftar Obat Pengencer Darah yang Ampuh di Apotek”.
Waspadai Gejala Penyakit Hemofilia
Gejala utama dari penyakit ini adalah gangguan pada proses pembekuan darah, sehingga menyebabkan perdarahan sulit berhenti. Selain itu, kondisi ini juga bisa ditandai dengan:
- Mengalami mimisan atau pendarahan pada hidung yang sukar berhenti,
- Jika terluka, tubuh bisa mengeluarkan darah tanpa henti atau dalam waktu lama,
- Perdarahan terjadi pada gusi,
- Keluar darah saat buang air besar atau buang air kecil,
- Mudah muncul memar di permukaan kulit,
- Bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut yang disebabkan oleh perdarahan.
Jika Si Kecil Mengidap Hemofilia, 5 Dokter Ini Paham Perawatan dan Pengobatan untuk atasi penyakit tersebut.
Namun, pengidap hemofilia mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Pada penyakit ini, tingkat keparahan tergantung pada jumlah faktor pembekuan dalam darah. Semakin sedikit jumlah faktor pembekuan darah, maka akan semakin sulit perdarahan berhenti atau bisa berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
Penting untuk mengetahui cara penanganan perdarahan pada pengidap hemofilia atau segera bawa ke rumah sakit. Sebab, ada komplikasi yang bisa muncul jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik.
Jika perdarahan dibiarkan terus terjadi, pengidap penyakit ini bisa mengalami syok hipovolemik. Kondisi tersebut menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi akibat kehilangan darah dalam jumlah banyak. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah perdarahan pada otot, sendi, dan organ lainnya.
Jika pengidap hemofilia mengalami gejala penyakit atau membutuhkan saran untuk penanganannya, bisa segera bertanya pada dokter. Konsultasi bisa kapan saja dan dimana saja karena dokter-dokter di Halodoc tersedia 24 jam.
Cari produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli dan tepercaya, diantar dalam waktu 1 jam, privasi dalam kemasan terjaga dengan baik!
Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 202. Understanding Hemophilia.
NHS UK. Diakses pada 2022. Hemophilia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Hemophilia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan