Penyebab dan Gejala Usus Buntu yang Jarang Diketahui
“Yuk, ketahui apa penyebab dan gejala usus buntu yang sering diabaikan. Pelajari berbagai aspek dari kondisi ini, termasuk pemicu potensial dan tanda peringatan.”
Halodoc, Jakarta – Usus Buntu, yang memiliki istilah medis sebagai appendicitis, adalah kondisi yang umum terjadi ketika usus buntu meradang.
Meskipun banyak orang telah mendengar tentang appendicitis, pengetahuan mengenai penyebab dan gejalanya masih terbatas. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi penyebab dan gejala appendicitis yang sering terlewatkan.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi ini, kamu dapat mengenali tanda-tanda yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau mengobati kondisi ini dengan lebih efektif.
Penyebab dan Gejala Usus Buntu yang Jarang Diketahui
Ketahui lebih lanjut tentang penyebab dan gejala appendicitis yang sering terlewatkan.
1. Faktor Genetik yang Mempengaruhi Kepekaan Terhadap Usus Buntu
Keturunan dapat memainkan peran penting dalam risiko seseorang terkena appendicitis. Beberapa studi menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat mempengaruhi kepekaan seseorang terhadap peradangan usus buntu.
2. Peradangan Kronis pada Lambung dan Usus
Penyakit peradangan kronis seperti radang usus, kolitis ulseratif, atau penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko seseorang terkena appendicitis. Peradangan saluran pencernaan berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pada fungsi normal usus dan memicu appendicitis.
3. Penyumbatan pada Usus Buntu
Penyumbatan pada lumen usus buntu dapat terjadi akibat faktor yang jarang diketahui. Namun, penyebab sumbatan tersebut berkaitan dengan perlekatan jaringan dalam usus, kotoran yang mengeras, atau bahkan tumor usus yang jarang terjadi.
4. Stres dan Pola Hidup yang Tidak Sehat
Stres kronis dan pola hidup yang terdiri dari pola makan yang buruk juga dapat menjadi penyebab usus buntu. Misalnya seperti kurangnya aktivitas fisik, dan kurang tidur dapat mempengaruhi kesehatan usus secara keseluruhan.
5. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri tertentu juga dapat menjadi penyebab appendicitis yang jarang orang ketahui. Escherichia coli dan Bacteroides fragilis berkaitan erat dengan appendicitis.
6. Perubahan Hormonal pada Wanita
Beberapa wanita melaporkan gejala usus buntu yang terkait dengan siklus menstruasi mereka. Kondisi ini berkaitan dengan fluktuasi hormon tertentu yang dapat mempengaruhi pergerakan dan fungsi normal usus.
7. Efek Samping Obat Tertentu
Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat memicu peradangan usus buntu. Contohnya, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan berpotensi memicu peradangan tersebut.
Gejala Appendicitis yang Jarang Diketahui
Apa Ciri-ciri Orang Terkena Usus Buntu? Nah, tanda dan gejala kondisi ini dapat meliputi:
- Nyeri tiba-tiba, berawal dari sisi kanan perut bagian bawah
- Timbulnya nyeri secara tiba-tiba, berawal pada sekitar pusar dan sering berpindah ke perut kanan bawah
- Nyeri yang memburuk jika pengidapnya batuk, berjalan, atau melakukan gerakan menggelegar lainnya
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan yang dapat memburuk seiring perkembangan penyakit
- Sembelit atau diare
- Perut kembung
Lokasi nyeri akibat appendicitis dapat bervariasi pada setiap pengidapnya, tergantung pada usia dan posisi usus buntu. Jika pengidapnya hamil, rasa sakit mungkin tampak berasal dari perut bagian atas karena usus buntu lebih tinggi selama kehamilan.
Bagaimana Usus Buntu Diobati?
Setelah seseorang terdiagnosis appendicitis, dokter akan langsung memberikan penanganan meliputi pemberian antibiotik. Selanjutnya dokter dapat merekomendasikan pembedahan apendektomi. Setelah operasi, pengidapnya mungkin perlu mengikuti perawatan pasca-operasi, termasuk perawatan luka, penggunaan antibiotik, dan istirahat yang cukup.
Berapa Lama Waktu Pemulihan Operasi Usus Buntu?
Waktu penyembuhan bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan pecah atau tidaknya appendicitis. Baca lebih lanjut mengenai waktu pemulihan operasi usus buntu pada artikel: Berapa Lama Waktu untuk Pemulihan Operasi Usus Buntu?
Apakah Appendicitis Dapat Sembuh Tanpa Operasi?
Siapa pun yang mungkin mengidap radang appendicitis bisa memperoleh antibiotik sebelum operasi. Beberapa orang mungkin membaik dengan antibiotik dan tidak memerlukan pembedahan. Beberapa kasus appendicitis ringan dapat terobati dengan antibiotik saja.
Sayangnya, jika seseorang mengidap appendicitis, operasi adalah langkah pengobatan yang paling umum dan efektif. Jika tidak terobati, appendicitis yang meradang bisa pecah dan menyebabkan infeksi berat yang dapat mengancam jiwa.
Itulah penjelasan mengenai penyebab dan gejala appendicitis yang jarang orang ketahui. Jika kamu merasakan gejalanya sebaiknya segeralah memeriksakan kondisi kesehatanmu ke dokter spesialis penyakit dalam. Pemeriksaan dan penanganan yang tepat tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius.